JAKARTA, 22 September 2025 – Dalam suasana penuh semangat kebersamaan, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak., M.Sc., beserta prajurit dan masyarakat umum mengikuti ajang Panglima TNI Run dalam rangka memperingati HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang digelar di kawasan ikonik Silang Monas, Jakarta, Minggu (21/9/2025).
Ribuan peserta dari berbagai kalangan berbaur menjadi satu dalam momentum olahraga bersama ini. Tak hanya prajurit TNI dari berbagai matra, tetapi juga anggota Polri, komunitas lari, pelajar, mahasiswa, serta masyarakat umum tampak antusias mengambil bagian dalam kegiatan. Nuansa nasionalisme, sportivitas, serta persatuan begitu kental terasa di sepanjang jalur lari yang dipenuhi semarak atribut HUT TNI.
Momen Puncak: Penghargaan untuk Kasad
Pada momen puncak acara, Kasrem 051/Wijayakarta, Kolonel Inf Donald Erickson Silitonga secara langsung mengalungkan medali penghargaan kepada Kasad. Tindakan simbolis ini menjadi bentuk apresiasi atas partisipasi sekaligus teladan yang diberikan Kasad dalam menggerakkan semangat olahraga bagi seluruh prajurit dan masyarakat.
Kolonel Donald menyebut, penghargaan tersebut bukan hanya sekadar simbol, melainkan wujud penghormatan terhadap dedikasi Kasad dalam mendorong prajurit TNI agar selalu sehat, bugar, dan memiliki jiwa raga yang kuat. "Mengalungkan medali untuk Kasad merupakan sebuah kehormatan, karena beliau menjadi teladan nyata dalam mengedepankan pentingnya kesehatan fisik dan mental prajurit melalui olahraga," ungkapnya.
Soliditas TNI dan Rakyat
Kegiatan lari bersama yang dikemas dalam Panglima TNI Run ini bukan hanya sekadar lomba lari, melainkan momentum untuk mempererat soliditas antara TNI dengan rakyat. Di tengah perjalanan bangsa menuju usia kemerdekaan yang semakin matang, sinergi antara militer dan masyarakat sipil menjadi hal yang mutlak diperlukan.
Prajurit berlari beriringan dengan masyarakat sipil tanpa ada sekat perbedaan. Semua peserta, baik dari latar belakang profesi, usia, maupun status sosial, sama-sama menikmati jalannya acara dengan penuh keceriaan. Hal ini menunjukkan bahwa TNI sejatinya berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Rangkaian Acara: Lebih dari Sekadar Olahraga
Selain kegiatan lari bersama, peringatan HUT ke-80 TNI juga diramaikan dengan berbagai acara pendukung. Di area sekitar Monas, pengunjung bisa menikmati TNI Fair yang menghadirkan pameran alutsista modern milik TNI dari ketiga matra: darat, laut, dan udara. Pameran ini selalu menjadi daya tarik bagi masyarakat, terutama generasi muda yang antusias melihat lebih dekat alat-alat pertahanan negara.
Tak hanya itu, panggung hiburan turut disediakan untuk masyarakat umum. Berbagai penampilan seni dan budaya mewarnai suasana, mulai dari musik tradisional hingga pertunjukan modern. Kehadiran artis lokal dan nasional juga semakin memeriahkan suasana, menjadikan HUT TNI sebagai pesta rakyat yang benar-benar inklusif.
Di sisi lain, kegiatan sosial pun tidak luput dari perhatian. Panitia menggelar bakti sosial berupa pembagian sembako, pengobatan gratis, serta donor darah. Kegiatan ini menegaskan komitmen TNI untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam tugas pertahanan, tetapi juga dalam memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat.
Antusiasme Peserta
Ribuan peserta tampak memadati garis start sejak pagi hari. Mereka mengenakan kaos seragam berwarna khas yang didominasi nuansa merah-putih dan hijau, melambangkan semangat patriotisme sekaligus keakraban dengan alam. Rute lari yang melewati sejumlah titik ikonik di Jakarta menambah semangat peserta, sekaligus menghadirkan pengalaman berlari yang berkesan.
Banyak peserta yang datang berkelompok, baik dari komunitas lari, sekolah, maupun keluarga. Anak-anak hingga orang tua terlihat bersemangat mengikuti jalannya lomba. Bagi mereka, Panglima TNI Run tidak hanya soal berolahraga, tetapi juga sarana untuk memperkuat ikatan sosial, memperluas jaringan pertemanan, dan merayakan kebersamaan.
Pandangan Kasad
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan dengan lancar. Menurutnya, olahraga merupakan salah satu cara paling efektif untuk memperkuat solidaritas, disiplin, dan daya juang. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat rutin digelar dan terus melibatkan masyarakat luas.
"Saya sangat bangga melihat antusiasme masyarakat dan prajurit. Inilah bentuk nyata kebersamaan kita. TNI hadir bukan hanya di medan tugas, tetapi juga dalam aktivitas sehari-hari bersama rakyat. Semoga kegiatan ini semakin memperkuat semangat persatuan," ujar Maruli.
Makna Strategis HUT TNI ke-80
HUT TNI ke-80 tahun ini memiliki makna strategis bagi bangsa Indonesia. Di tengah dinamika global yang semakin kompleks, peran TNI sebagai garda terdepan pertahanan negara semakin vital. Namun, TNI tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan rakyat. Oleh karena itu, acara seperti Panglima TNI Run menjadi sarana memperkuat hubungan emosional dan sosial antara TNI dengan masyarakat.
Selain itu, momentum ini juga dimaknai sebagai pengingat bahwa kekuatan bangsa bukan hanya pada persenjataan, tetapi juga pada semangat gotong royong, kebersamaan, serta kepercayaan rakyat kepada TNI. Dengan usia yang sudah menginjak delapan dekade, TNI diharapkan semakin matang, profesional, dan modern, namun tetap rendah hati dan dekat dengan rakyat.
Penutup
Acara Panglima TNI Run dalam rangka HUT ke-80 TNI di Monas bukan hanya pesta olahraga, melainkan simbol nyata dari persatuan bangsa. Dari kegiatan lari, pameran alutsista, panggung hiburan, hingga bakti sosial, semuanya menggambarkan wajah TNI yang modern, profesional, sekaligus humanis.
Suasana jelang Kasad finish dan momen pengalungan medali menjadi ikon yang melekat dalam perayaan tahun ini. Kehadiran Kasad di tengah masyarakat menegaskan pesan bahwa TNI adalah milik rakyat, tumbuh bersama rakyat, dan akan terus berjuang demi rakyat. Dengan semangat ini, TNI melangkah ke usia 80 tahun dengan tekad semakin kuat menjaga keutuhan NKRI.
(Sumateranewstv)
