Press Release Nomor: 828/ XII / HUM.6.1.1./2025/Bidhumas
Selasa, 2 Desember 2025.
Lampung Selatan, (Sumateranewstv. Com) — Upaya pemerintah untuk mempercepat swasembada pangan kembali menunjukkan langkah konkret melalui kegiatan penanaman jagung skala besar yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di Lampung Selatan pada Selasa (2/12/2025). Dalam kegiatan ini, Menko Pangan turut didampingi oleh Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo dan Kapolda Lampung Irjen Pol. Helfi Assegaf sebagai bentuk dukungan penuh Polri terhadap program ketahanan pangan nasional.
Kehadiran Wakapolri bersama Kapolda Lampung dalam kegiatan tersebut menunjukkan bahwa Polri tidak hanya menjalankan fungsi penegakan hukum dan pemeliharaan keamanan, namun juga terlibat aktif dalam agenda strategis nasional yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan keamanan, pendampingan petani, serta monitoring distribusi hasil panen, Polri kini menjadi salah satu lembaga penting yang ikut mendorong keberhasilan produksi jagung nasional.
Penanaman Jagung sebagai Program Nasional Strategis
Kegiatan penanaman jagung di Lampung Selatan merupakan bagian dari program nasional peningkatan produksi jagung yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan mendukung kebutuhan industri dalam negeri, khususnya industri pakan ternak yang setiap tahunnya membutuhkan pasokan jagung dalam jumlah sangat besar. Pemerintah menargetkan percepatan tanam di sejumlah wilayah strategis, dengan Lampung Selatan sebagai salah satu lokasi yang memiliki potensi lahan luas dan produktif.
Menko Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki kontribusi signifikan terhadap produksi jagung nasional. “Lampung memiliki potensi luar biasa. Penanaman jagung ini harus menjadi gerakan bersama agar Indonesia bisa mencapai swasembada pangan. Penanaman bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi langkah nyata yang harus diteruskan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama petani,” tegasnya.
Menurut Zulkifli Hasan, pemerintah terus mendorong pemanfaatan lahan kosong, lahan tidur, serta memaksimalkan lahan produktif untuk ditanami jagung. Hal ini dilakukan demi mengurangi ketergantungan impor, sekaligus meningkatkan nilai ekonomi masyarakat desa.
Wakapolri Tekankan Komitmen Dukungan Penuh Polri
Dalam kesempatan tersebut, Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa Polri siap mendukung penuh kebijakan pemerintah di bidang ketahanan pangan. Komitmen ini bukan hanya melalui pengamanan kegiatan tanam dan panen, tetapi juga memastikan bahwa distribusi pangan berjalan tanpa hambatan.
“Polri siap mendukung seluruh kebijakan pemerintah, termasuk menjaga stabilitas keamanan agar proses produksi dan distribusi pangan berjalan lancar. Ketahanan pangan adalah isu strategis nasional, dan Polri berkepentingan menjaga hal ini bersama pemerintah daerah dan kementerian terkait,” ungkap Komjen Dedi Prasetyo.
Wakapolri juga menegaskan bahwa kolaborasi Polri dengan para petani dan pemerintah daerah merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi Polri dalam pembangunan nasional. Ia menyebut bahwa keamanan merupakan fondasi penting dalam keberhasilan setiap program pemerintah, termasuk program penanaman jagung.
Gubernur Lampung: Harga Jagung Sangat Menguntungkan Petani
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan optimisme bahwa penanaman jagung di Lampung akan terus meningkat seiring naiknya kebutuhan industri dan stabilnya harga di tingkat petani.
“Harga jagung sekarang sedang bagus. Petani bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 5 juta per bulan jika dikelola dengan baik. Ini adalah potensi ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat Lampung,” ujarnya.
Rahmat Djausal juga memastikan bahwa serapan jagung di Lampung sangat kuat karena sebagian besar pasokan langsung diserap oleh industri pakan ayam yang tersebar di berbagai wilayah. “Serapan jagung di Lampung kuat karena industri pakan ayam kita terus membutuhkan pasokan besar. Jadi petani tidak perlu khawatir hasil panennya tidak terserap. Ini adalah jaminan bagi petani untuk meningkatkan produksi,” tambahnya.
Prosesi Penanaman Jagung Menggunakan Teknologi Mekanis
Setibanya di lokasi kegiatan, Menko Pangan, Wakapolri, dan Kapolda Lampung disambut para petani dan kelompok tani yang sudah berkumpul sejak pagi. Setelah menerima paparan singkat mengenai kondisi lahan dan target produksi, rombongan langsung bergerak menuju area tanam yang telah disiapkan.
Penanaman dilakukan menggunakan alat tanam mekanis yang mampu mempercepat proses tanam di lahan luas. Dengan teknologi tersebut, proses penanaman dapat dilakukan dengan lebih efisien, menghemat tenaga petani, serta memastikan jarak tanam yang ideal untuk produktivitas tanaman jagung.
Di tengah suasana semangat gotong royong, Menko Pangan, Wakapolri, dan Kapolda Lampung secara simbolis memasukkan bibit jagung ke tanah menggunakan alat tanam mekanis. Aksi simbolis ini menjadi tanda dimulainya musim tanam jagung di Lampung Selatan untuk periode akhir tahun 2025.
Keterlibatan Polri dalam Program Ketahanan Pangan
Kegiatan penanaman jagung ini sekaligus menegaskan kembali kontribusi Polri dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Polri tidak hanya mendampingi proses tanam, tetapi juga terlibat dalam pembinaan kelompok tani, pemanfaatan lahan tidur, dan optimalisasi lahan milik Polri untuk mendukung produksi pangan.
Di berbagai wilayah Indonesia, Polri telah berhasil membuka dan mengelola lahan pertanian yang kini menjadi sumber produksi jagung dan komoditas pangan lainnya. Upaya tersebut telah memberikan kontribusi signifikan dalam menambah stok pangan nasional dan mengurangi tekanan terhadap kebutuhan impor.
Selain itu, Polri juga berperan dalam menjamin stabilitas keamanan di pedesaan sehingga proses produksi pertanian dapat berjalan tanpa gangguan. Keamanan distribusi hasil panen menjadi prioritas, terutama menjelang musim panen di mana aktivitas distribusi meningkat.
Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Petani
Petani di Lampung Selatan menyambut baik kegiatan penanaman jagung yang dihadiri tokoh-tokoh nasional tersebut. Bagi mereka, kegiatan ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan dukungan nyata pemerintah terhadap para petani.
Banyak petani yang berharap kegiatan ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi dalam mengelola lahan mereka. Dengan harga jagung yang tinggi dan peluang pasar yang besar, jagung kini menjadi komoditas yang menjanjikan bagi peningkatan pendapatan petani.
Sejumlah petani juga menyampaikan harapan agar pemerintah terus memberikan pendampingan dalam bentuk penyediaan bibit unggul, pupuk berkualitas, serta pelatihan mengenai teknik pertanian modern.
Model Percepatan Tanam bagi Daerah Lain
Pemerintah berharap penanaman jagung di Lampung Selatan dapat menjadi model bagi percepatan tanam di wilayah lain. Dengan keberhasilan produksi jagung di Lampung selama ini, provinsi ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Polri, dan kelompok tani dapat menghasilkan peningkatan produksi jagung secara signifikan.
Penerapan teknologi pertanian modern, penyuluhan kepada petani, serta dukungan langsung dari berbagai pihak menjadi faktor kunci yang dapat ditiru oleh daerah lain dalam rangka mempercepat swasembada pangan nasional.
Harapan Menuju Swasembada Pangan Nasional
Kegiatan penanaman jagung yang dilakukan hari ini menandai semakin kuatnya komitmen berbagai pihak dalam memperkuat produksi pangan nasional. Dengan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, Polri, petani, dan kelompok tani, percepatan produksi jagung dipastikan berjalan lebih efektif dan terstruktur.
Pemerintah menargetkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor jagung secara signifikan, bahkan menuju kemandirian pangan. Swasembada jagung diharapkan tidak hanya meningkatkan kondisi ekonomi petani, tetapi juga memberi dampak besar pada stabilitas industri pangan dan pakan ternak nasional.
Dengan sinergi dan kerja sama yang kuat, kegiatan penanaman jagung di Lampung Selatan ini menjadi langkah strategis menuju masa depan pangan Indonesia yang lebih kuat, mandiri, dan berkelanjutan.
Sumber: Bidhumas Polri/Polda Lampung
Editor: Pariyo Saputra / Redaksi Sumateranewstv.Com

