Satgas Yonzipur I/DD Berhasil Buka 51 Km Akses Tertutup Longsor di Tapanuli Tengah

Tapanuli Tengah, Sumateranewstv. Com — Upaya pemulihan infrastruktur pascabencana longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah terus menunjukkan hasil signifikan. Satuan Tugas (Satgas) Yonzipur I/DD di bawah kendali Kodam I/Bukit Barisan kembali mencatatkan capaian penting dengan berhasil membuka akses jalan yang sempat terputus akibat longsor. Hingga Jumat (12/12/2025), total panjang jalan yang telah dibuka dan dapat kembali dilalui masyarakat mencapai 51 kilometer.

Keberhasilan tersebut menjadi bukti nyata komitmen TNI Angkatan Darat dalam membantu pemerintah daerah dan masyarakat untuk mempercepat pemulihan pascabencana. Sejak hari pertama diterjunkan ke lokasi terdampak, Satgas Yonzipur I/DD bekerja tanpa kenal lelah, menghadapi medan berat, cuaca ekstrem, serta material longsor yang menutup hampir seluruh badan jalan di sejumlah titik.

Longsor Lumpuhkan Akses Vital Masyarakat

Bencana longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah beberapa waktu lalu dipicu oleh curah hujan tinggi yang terjadi secara terus-menerus. Kondisi geografis wilayah yang didominasi perbukitan dan lereng curam memperparah dampak bencana tersebut. Akibatnya, tanah labil tidak mampu menahan debit air, sehingga terjadi longsor di berbagai titik yang menimbun badan jalan, jembatan kecil, serta akses penghubung antar desa.

Sejumlah desa di Kecamatan Sitahuis dan wilayah sekitarnya sempat terisolasi total. Akses jalan utama tertutup material tanah, bebatuan, dan batang pohon dalam jumlah besar. Kondisi ini menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh, distribusi logistik terhambat, dan pelayanan publik tidak dapat berjalan optimal.

Bagi masyarakat setempat, jalan yang tertutup longsor bukan hanya persoalan infrastruktur, tetapi juga menyangkut kelangsungan hidup. Jalan tersebut merupakan jalur utama untuk mengangkut hasil pertanian, mengakses fasilitas kesehatan, pendidikan, serta kebutuhan pokok lainnya. Oleh karena itu, pembukaan kembali akses jalan menjadi kebutuhan mendesak.

Satgas Yonzipur I/DD Dikerahkan

Menanggapi kondisi tersebut, Kodam I/Bukit Barisan segera mengerahkan Satgas Yonzipur I/DD untuk membantu penanganan bencana di Tapanuli Tengah. Satuan zeni tempur ini dikenal memiliki kemampuan khusus dalam bidang konstruksi, pembukaan medan, serta penanganan infrastruktur darurat di wilayah sulit.

Sejak awal penugasan, Satgas Yonzipur I/DD langsung melakukan pemetaan wilayah terdampak dan menentukan prioritas pembukaan akses. Fokus utama diarahkan pada jalur-jalur vital yang menghubungkan desa dengan pusat kecamatan serta jalur distribusi logistik bantuan kemanusiaan.

Selama 16 hari penanganan bencana, personel satgas bekerja secara bertahap dan berkelanjutan. Dengan dukungan alat berat seperti ekskavator, buldoser, serta peralatan manual, mereka membersihkan material longsor yang menutup badan jalan.

Pembukaan Jalan di Desa Sigarupu

Pada Jumat (12/12/2025), Satgas Yonzipur I/DD kembali melanjutkan operasi pembukaan jalan di Desa Sigarupu, Kecamatan Sitahuis. Wilayah ini merupakan salah satu titik yang mengalami longsor cukup parah, sehingga akses jalan sama sekali tidak dapat dilalui kendaraan.

Dalam operasi hari tersebut, satgas berhasil membersihkan dan membuka ruas jalan sepanjang 2 kilometer. Meski terlihat relatif pendek, pengerjaan jalur ini memerlukan usaha ekstra karena tebalnya material longsor dan kondisi tanah yang masih labil akibat hujan.

Ekskavator dikerahkan sejak pagi hari untuk menyingkirkan tanah, bebatuan, dan batang kayu yang menutup jalan. Sementara itu, personel zeni bekerja secara manual di titik-titik yang tidak dapat dijangkau alat berat. Mereka memastikan badan jalan dirapikan agar aman dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Dengan tambahan 2 kilometer tersebut, total akses jalan yang telah berhasil dibuka oleh Satgas Yonzipur I/DD selama 16 hari penanganan mencapai 51 kilometer. Capaian ini menjadi bukti kerja keras dan dedikasi tinggi seluruh personel satgas di lapangan.

Kerja Keras di Medan Sulit

Proses pembukaan jalan di wilayah Tapanuli Tengah bukanlah pekerjaan mudah. Medan yang curam, kontur tanah yang labil, serta cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri bagi personel satgas. Hujan yang masih sering turun meningkatkan risiko longsor susulan dan memperlambat proses pengerjaan.

Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat para prajurit zeni. Dengan disiplin dan profesionalisme tinggi, mereka tetap bekerja sesuai prosedur keselamatan. Setiap langkah pengerjaan diawali dengan pengecekan kondisi tanah dan potensi bahaya di sekitar lokasi.

Selain fokus pada pembukaan jalan, Satgas Yonzipur I/DD juga memastikan jalur yang telah dibuka cukup kuat untuk dilalui kendaraan logistik. Perataan badan jalan, pembuatan saluran air sederhana, serta penataan lereng dilakukan untuk meminimalkan risiko kerusakan ulang.

Dukungan Kodam I/Bukit Barisan

Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap, menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan Satgas Yonzipur I/DD sangat krusial bagi masyarakat terdampak longsor. Menurutnya, pembukaan akses jalan menjadi kunci utama dalam mempercepat pemulihan kehidupan warga.

“Satgas Yonzipur I/DD bergerak cepat dan bekerja maksimal untuk memulihkan akses masyarakat. Pembukaan jalur ini sangat penting untuk memperlancar distribusi bantuan, mobilitas warga, serta mendukung aktivitas ekonomi masyarakat,” ujar Kolonel Asrul.

Ia menegaskan bahwa Kodam I/Bukit Barisan akan terus memberikan dukungan penuh terhadap penanganan bencana di Tapanuli Tengah. Baik dukungan personel, alat berat, maupun logistik akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan hingga seluruh akses kembali normal.

Dampak Positif Bagi Masyarakat

Pembukaan kembali akses jalan membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Tapanuli Tengah. Jalan yang sebelumnya tertutup longsor kini dapat kembali dilalui, sehingga aktivitas warga perlahan mulai pulih.

Distribusi bantuan kemanusiaan menjadi lebih lancar. Kendaraan logistik yang membawa bahan pangan, obat-obatan, serta kebutuhan pokok lainnya dapat menjangkau desa-desa yang sebelumnya terisolasi. Selain itu, akses menuju fasilitas kesehatan dan pendidikan kembali terbuka.

Para petani juga mulai dapat mengangkut hasil pertanian mereka ke pasar. Hal ini sangat penting untuk menjaga kestabilan ekonomi masyarakat setempat, terutama bagi warga yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan perkebunan.

Salah seorang warga Desa Sigarupu mengungkapkan rasa syukur atas kerja keras Satgas Yonzipur I/DD. Menurutnya, pembukaan jalan tersebut sangat membantu kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Jalan ini sangat penting bagi kami. Sekarang kami bisa kembali beraktivitas dan tidak lagi merasa terisolasi,” ungkapnya.

Sinergi TNI dan Pemerintah Daerah

Keberhasilan pembukaan akses jalan di Tapanuli Tengah juga tidak terlepas dari sinergi yang baik antara TNI, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat. Pemerintah daerah memberikan dukungan data dan koordinasi wilayah, sementara masyarakat turut membantu dengan tenaga dan informasi kondisi lapangan.

Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana penanganan bencana dapat berjalan efektif apabila seluruh pihak bersatu dan bekerja sama. TNI sebagai kekuatan negara hadir memberikan dukungan teknis dan sumber daya, sementara pemerintah daerah memastikan kebijakan dan kebutuhan masyarakat tersampaikan dengan baik.

Sinergi tersebut diharapkan terus terjaga hingga seluruh proses pemulihan selesai dan kondisi kembali normal. Bahkan, kerja sama ini dapat menjadi modal penting dalam upaya mitigasi bencana ke depan.

Komitmen TNI dalam Penanganan Bencana

Apa yang dilakukan Satgas Yonzipur I/DD di Tapanuli Tengah merupakan bagian dari komitmen TNI Angkatan Darat dalam membantu penanganan bencana alam di berbagai wilayah Indonesia. TNI tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan negara, tetapi juga memiliki peran strategis dalam membantu rakyat saat menghadapi situasi darurat.

Dengan kemampuan personel dan peralatan yang dimiliki, satuan zeni TNI menjadi ujung tombak dalam penanganan infrastruktur pascabencana. Pembukaan jalan, perbaikan jembatan darurat, hingga pembangunan fasilitas sementara menjadi tugas yang sering diemban oleh satuan ini.

Melalui penugasan di Tapanuli Tengah, Satgas Yonzipur I/DD kembali menunjukkan profesionalisme dan dedikasi tinggi sebagai prajurit yang selalu siap membantu rakyat.

Harapan Pemulihan Total

Meskipun capaian pembukaan 51 kilometer jalan merupakan hasil yang membanggakan, proses pemulihan di Kabupaten Tapanuli Tengah masih terus berlanjut. Beberapa titik akses masih memerlukan penanganan lanjutan, terutama di wilayah yang rawan longsor susulan.

Kodam I/Bukit Barisan memastikan bahwa Satgas Yonzipur I/DD akan terus berada di lokasi hingga seluruh akses vital benar-benar pulih. Evaluasi kondisi lapangan dilakukan secara berkala untuk menentukan langkah selanjutnya.

Masyarakat berharap, dengan dibukanya kembali seluruh akses jalan, kehidupan dapat segera kembali normal. Aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial diharapkan pulih secara bertahap, seiring dengan selesainya penanganan infrastruktur.

TNI dan Rakyat, Satu Kesatuan

Keberhasilan Satgas Yonzipur I/DD membuka akses jalan pascalongsor di Tapanuli Tengah kembali menegaskan filosofi bahwa TNI dan rakyat adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dalam situasi sulit sekalipun, TNI hadir di tengah masyarakat, memberikan solusi nyata dan harapan baru.

Dengan semangat gotong royong, kerja keras, dan pengabdian tanpa pamrih, prajurit TNI terus membuktikan perannya sebagai pelindung dan pengayom rakyat. Capaian pembukaan 51 kilometer akses jalan ini menjadi simbol kebangkitan dan optimisme masyarakat Tapanuli Tengah untuk menata kembali kehidupan pascabencana.

Sumber: Pendam I/BB

Editor Redaksi Sumateranewstv. Com