Sumateranewstv. Com, Papua Selatan — Wilayah Papua Selatan kembali menjadi fokus pengamanan intensif setelah Satgas Yonif 123/Rajawali melaksanakan patroli gabungan bersama aparat teritorial dan kepolisian pada Rabu (03/12/2025). Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak oleh seluruh jajaran pos satgas di dua kabupaten penting, yakni Mappi dan Asmat. Patroli ini dilakukan tidak hanya di pusat kota dan distrik, tetapi juga menyusuri pedalaman, rute tradisional, dan jalur aktivitas warga yang selama ini menjadi titik mobilitas masyarakat setempat.
Kegiatan pengamanan tersebut menjadi bagian dari strategi besar Satgas Yonif 123/Rajawali untuk memastikan wilayah Papua Selatan tetap berada dalam kondisi aman, kondusif, dan terkontrol. Dalam beberapa waktu terakhir, wilayah Mappi dan Asmat dikenal sebagai daerah yang dinamis, dengan tantangan geografi yang luas, terpencar, serta variasi kondisi sosial masyarakat yang beragam. Maka dari itu, kehadiran aparatur keamanan yang menyatu dengan rakyat dianggap menjadi solusi paling efektif dalam menjaga stabilitas.
Patroli gabungan ini menyasar berbagai titik vital seperti permukiman warga, jalur hilir–mudir antar kampung, pusat kegiatan ekonomi, pelabuhan kecil, dermaga rakyat, hingga lokasi-lokasi yang menjadi tempat kumpul atau pasar tradisional. Dalam aktivitas tersebut, personel Satgas bersama aparat teritorial dan kepolisian tidak hanya bergerak untuk memastikan keamanan, tetapi juga menjalin komunikasi aktif dengan masyarakat.
Menembus Permukiman dan Pelosok Pedalaman
Patroli dimulai dari pagi hari ketika personel satgas berkumpul di titik komando masing-masing pos. Pengecekan perlengkapan, pembagian sektor patroli, koordinasi lintas instansi, hingga penyampaian arahan taktis dilakukan dengan teliti. Setelah itu, rombongan personel bergerak menyusuri rute yang telah ditentukan. Tidak jarang, mereka harus menyeberangi sungai kecil dengan perahu motor tradisional atau perahu karet, melewati jalan setapak yang licin, dan menyisir kampung-kampung kecil yang berada jauh dari pusat pemerintahan distrik.
Kabupaten Mappi dan Asmat dikenal memiliki karakteristik wilayah yang sebagian besar terdiri dari rawa, sungai besar, hutan lebat, serta kampung-kampung yang hanya bisa ditempuh dengan jalur air. Tantangan geografis tersebut sering kali membuat aparat harus menempuh perjalanan panjang dalam kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi. Namun, hal itu tidak mengurangi semangat para personel dalam melaksanakan tugas kemanusiaan maupun keamanan.
Setiap kampung yang disinggahi personel, warga setempat menyambut dengan penuh keramahan. Mereka mengungkapkan rasa senang karena aparat masih rutin turun langsung ke kampung untuk memastikan kondisi masyarakat tetap aman, sekaligus mendengarkan aspirasi dan keluhan yang selama ini mungkin tidak terjangkau oleh pemerintah daerah.
Interaksi dengan Warga dan Penyerapan Informasi Lapangan
Salah satu fokus utama patroli gabungan ini adalah interaksi langsung dengan masyarakat. Personel Satgas Yonif 123/Rajawali terlihat aktif berbincang dengan warga di rumah-rumah tradisional, halaman gereja, area pasar, hingga pinggir sungai yang sering menjadi pusat aktivitas warga. Dialog ini menjadi cara efektif untuk menyerap informasi terkait kondisi keamanan, isu sosial, serta dinamika terbaru yang sedang terjadi diwilayah tersebut.
Interaksi tersebut bukan hanya formalitas, melainkan langkah nyata untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Banyak warga mengungkapkan bahwa mereka jauh lebih tenang ketika melihat aparat hadir langsung, khususnya di kampung-kampung yang selama ini jarang tersentuh pengamanan rutin. Mereka juga mengapresiasi upaya aparat dalam menjalin hubungan yang humanis, tanpa sekat, dan tidak hanya fokus pada aspek militeristik.
Pemberian Bantuan Sembako sebagai Bentuk Kepedulian
Salah satu momen penting dalam patroli ini adalah penyerahan bantuan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian Satgas Yonif 123/Rajawali terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula, teh, mie instan, dan beberapa kebutuhan pokok lain yang dapat membantu meringankan beban warga, terutama yang tinggal di daerah pedalaman.
Pemberian bantuan ini juga menjadi bentuk penguatan hubungan emosional antara TNI dengan masyarakat Papua. Masyarakat mengaku sangat terbantu dengan bantuan tersebut, mengingat akses terhadap kebutuhan pokok sering kali terkendala oleh jarak, cuaca, maupun kondisi transportasi yang terbatas. Dengan kehadiran aparat yang membawa bantuan langsung ke kampung-kampung, warga merasa diperhatikan dan dihargai dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Penegasan Komitmen Stabilitas dari Dansatgas
Dansatgas Yonif 123/Rajawali, Letkol Inf Anhar Agil Gunawan, S.H., M.Han., dalam keterangannya menegaskan bahwa kegiatan patroli gabungan ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi bagian dari strategi pengamanan terintegrasi yang melibatkan semua unsur terkait. Kolaborasi TNI-Polri bersama aparat teritorial menjadi bukti nyata bahwa negara hadir secara langsung dalam upaya menjaga keamanan di wilayah Papua Selatan.
“Sinergitas TNI-Polri merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjaga stabilitas dan ketenteraman masyarakat, terutama di wilayah penugasan seperti Mappi dan Asmat,” tegas Letkol Anhar.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan patroli gabungan merupakan langkah penting untuk membangun rasa percaya masyarakat terhadap aparat keamanan. Dengan hadir langsung di tengah warga, aparat dapat melihat secara langsung kondisi di lapangan, mengidentifikasi potensi kerawanan sejak dini, serta mengambil langkah pencegahan yang cepat dan tepat.
Meningkatkan Rasa Aman dan Mencegah Gangguan Sejak Dini
Patroli gabungan ini memiliki dampak besar dalam menciptakan rasa aman. Warga yang selama ini hidup di daerah rawan gangguan merasa lebih terlindungi. Dengan kehadiran aparat di setiap sudut kampung, potensi munculnya ancaman dapat ditekan secara signifikan. Pendekatan yang dilakukan Satgas Yonif 123/Rajawali juga tidak hanya berfokus pada langkah represif, tetapi juga preventif melalui pembinaan sosial, komunikasi, dan pendekatan budaya yang menghargai tradisi lokal.
Selain itu, personel satgas melakukan penjagaan di titik-titik yang berpotensi menjadi jalur perlintasan kelompok tertentu yang dapat mengganggu stabilitas keamanan. Hal ini dilakukan dengan pengawasan ketat, penjagaan bergilir, dan patroli rutin baik menggunakan jalan darat maupun jalur sungai.
Humanisme dalam Tugas Pengamanan
Dalam setiap operasi yang dilakukan, Satgas Yonif 123/Rajawali selalu menekankan prinsip humanisme. Mereka menghindari pendekatan yang dapat menegangkan situasi, dan lebih mengedepankan tindakan persuasif. Saat bertemu warga, mereka memberi senyum, memberikan salam, bahkan duduk bersama masyarakat sambil mendengarkan cerita-cerita kehidupan yang sulit ditemukan dalam laporan resmi.
Dengan cara ini, hubungan antara aparat dan masyarakat tidak hanya terbatas pada interaksi formal, tetapi berubah menjadi hubungan kekeluargaan yang kuat. Warga Papua dikenal hangat, terbuka, dan menghargai kehadiran aparat yang memperlakukan mereka sebagai saudara, bukan sekadar objek patroli.
Kondisi Sosial Ekonomi Papua Selatan Menjadi Perhatian
Kabupaten Mappi dan Asmat memiliki potensi alam dan budaya yang sangat kaya. Namun, akses terhadap berbagai fasilitas umum seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, dan ekonomi masih sangat terbatas. Dalam beberapa kampung, kebutuhan pokok harus didatangkan dari kota besar melalui jalur sungai yang memakan waktu berhari-hari. Hal ini berdampak langsung pada harga barang yang cenderung lebih tinggi daripada wilayah lain.
Keberadaan aparat keamanan yang bergerak hingga pelosok membawa dampak positif, karena masyarakat dapat menyampaikan keluhan mengenai kebutuhan hidup yang sulit. Aparat kemudian menyampaikan informasi tersebut kepada pemerintah daerah atau instansi terkait agar penanganan dapat dilakukan secara tepat sasaran.
Pentingnya Kolaborasi Lintas Instansi
Patroli gabungan ini menjadi bukti bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab TNI atau Polri saja. Kolaborasi lintas instansi menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang stabil dan kondusif. Aparat kampung, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta kelompok pemuda juga ikut berperan aktif dalam menjaga ketertiban di wilayah masing-masing.
Kerja sama ini memperlihatkan bahwa keamanan adalah hasil dari kebersamaan, bukan hanya hasil operasi militer. Keberhasilan patroli gabungan juga tercermin dari sikap warga yang kini lebih terbuka dalam memberikan informasi dan lebih percaya kepada aparat keamanan.
Harapan Besar dari Masyarakat Setempat
Bagi masyarakat Mappi dan Asmat, kehadiran Satgas Yonif 123/Rajawali memberikan angin segar. Mereka berharap agar kegiatan patroli gabungan ini terus dilakukan tidak hanya pada momen tertentu, tetapi menjadi kegiatan berkelanjutan hingga masa penugasan satgas berakhir. Warga meminta agar komunikasi antara aparat dan masyarakat terus dijaga sehingga setiap persoalan di lapangan dapat cepat terselesaikan.
Suara-suara dari warga yang ditemui menggambarkan bahwa mereka merindukan suasana aman dan damai. Mereka ingin menjalani kehidupan sehari-hari tanpa merasa takut. Mereka ingin agar anak-anak bisa bermain bebas, pergi ke sekolah tanpa kekhawatiran, dan agar aktivitas ekonomi seperti berkebun dan menangkap ikan tetap berjalan tanpa gangguan.
Penutup
Patroli gabungan Satgas Yonif 123/Rajawali bersama aparat teritorial dan kepolisian di Kabupaten Mappi dan Asmat menjadi bukti nyata komitmen negara untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua Selatan. Kehadiran aparat di tengah masyarakat tidak hanya memperkuat pengamanan, tetapi juga membangun kepercayaan, menumbuhkan rasa aman, serta membantu memperbaiki kondisi sosial bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil.
Dengan strategi pengamanan terpadu yang melibatkan semua unsur, patroli ini diharapkan dapat terus menjaga kondusivitas wilayah, mencegah potensi gangguan sejak dini, dan memberikan kenyamanan bagi seluruh warga Papua Selatan.
(Pen Yonif 123/Rajawali)
Editor: Pariyo Saputra / Redaksi Sumateranewstv. Com








