Tulang Bawang Barat, (Sumateranewstv. Com) — Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan komitmen dalam penanganan bencana alam, Satgas Tanggap Bencana Polres Tulang Bawang Barat bersama unsur TNI, BPBD, Damkar, aparatur tiyuh dan masyarakat melaksanakan gotong royong perbaikan rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung yang melanda wilayah Tiyuh Panaragan serta Tiyuh Panaragan Jaya Utama, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, pada Rabu (03/12/2025).
Latar Belakang Kejadian Puting Beliung
Peristiwa angin puting beliung yang terjadi pada hari Selasa, 02 Desember 2025 sekitar pukul 18.00 WIB di wilayah Panaragan dan Panaragan Jaya Utama menjadi kejadian yang cukup mengejutkan masyarakat Tulang Bawang Barat. Cuaca ekstrem yang muncul tanpa diduga ini membawa dampak cukup besar terhadap kehidupan warga, terutama bagi mereka yang rumahnya berada di jalur lintasan angin kencang tersebut. Setidaknya terdapat 27 unit rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Kerusakan yang terjadi umumnya berada di bagian atap rumah, seperti genteng yang terlepas, asbes yang terbang, reng dan usuk yang patah, hingga plafon yang ambrol akibat terpaan angin. Beberapa rumah bahkan mengalami kerusakan pada bagian dinding depan dan samping yang terbawa tekanan angin. Meski demikian, masyarakat tetap bersyukur karena dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka berat.
Cuaca ekstrem seperti ini sejatinya telah diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang sebelumnya telah memberikan imbauan kepada masyarakat terkait potensi cuaca berbahaya di wilayah Sumatera, termasuk Lampung dan sekitarnya. Namun, karakteristik puting beliung yang muncul secara mendadak membuat warga tidak punya banyak waktu untuk menyelamatkan barang maupun memperkuat struktur bangunan rumah.
Langkah Cepat Polres Tulang Bawang Barat: Satgas Tanggap Bencana Dikerahkan
Menindaklanjuti laporan adanya kerusakan akibat bencana puting beliung tersebut, Kapolres Tulang Bawang Barat AKBP Sendi Antoni, S.I.K., M.I.K., melalui Kapolsek Tulang Bawang Tengah Kompol M. Taufiq, S.H., M.H., langsung menginstruksikan jajarannya untuk bergerak cepat ke lokasi kejadian. Bersama Kabag Ops Polres Tubaba AKP Sainudin, Para PJU, Perwira Polres, dan personel Polsek Tuba Tengah, Satgas Tanggap Bencana diterjunkan guna mendata kerusakan dan memberikan bantuan penanganan awal kepada warga.
Keterlibatan jajaran kepolisian dalam situasi pascabencana merupakan bagian dari tugas kemanusiaan yang telah menjadi prioritas Polri, terutama ketika masyarakat sedang berada dalam kondisi krisis. Kehadiran mereka tidak hanya dalam bentuk bantuan fisik seperti perbaikan rumah, tetapi juga memberikan rasa aman dan percaya kepada warga bahwa pemerintah hadir untuk mendampingi mereka melewati masa sulit tersebut.
Selain Polri, unsur TNI melalui Koramil Tuba Tengah juga turut hadir memperkuat sinergi dalam kegiatan gotong royong ini. Kehadiran TNI dan Polri secara bersamaan memperlihatkan komitmen kuat kedua institusi dalam menjaga ketenangan, stabilitas, dan keamanan masyarakat, khususnya dalam kondisi darurat bencana.
Gotong Royong Perbaikan Rumah Warga: Bukti Kepedulian Kolektif
Pada Rabu pagi (03/12/2025), kegiatan gotong royong dimulai di sejumlah titik rumah warga yang mengalami kerusakan. Tim gabungan yang terdiri dari Satgas Tanggap Bencana Polres Tubaba, personel Polsek Tuba Tengah, anggota Koramil, BPBD, Damkar Tulang Bawang Barat, aparatur Tiyuh Panaragan dan Panaragan Jaya Utama, serta tokoh masyarakat bersama warga sekitar turun langsung memperbaiki struktur rumah yang rusak.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, proses perbaikan mencakup penggantian atap, penataan kembali konstruksi rangka rumah, pembersihan material berserakan, hingga memastikan rumah warga kembali layak ditempati. Sejumlah personel terlihat memanjat atap rumah untuk memasang asbes dan genteng baru, sementara yang lain bekerja membersihkan puing yang berserakan di halaman dan dalam rumah.
Kompol M. Taufiq menyampaikan dalam keterangannya bahwa kegiatan gotong royong tersebut merupakan wujud nyata sinergitas lintas sektor. “Hari ini kami dari Tim Gabungan Satgas Tanggap Bencana Polres Tubaba, dibantu personel Polsek Tuba Tengah, Koramil, BPBD, Damkar, Kepala Tiyuh Panaragan dan Panaragan Jaya Utama beserta aparatur tiyuh, tokoh masyarakat, serta warga sekitar melaksanakan perbaikan dan pembersihan sisa-sisa material dari rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung,” ucapnya.
Kegiatan gotong royong tersebut tidak hanya bertujuan memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan moral kepada masyarakat yang tengah mengalami musibah. Gotong royong menjadi kekuatan sosial masyarakat Indonesia yang selalu hadir dalam kondisi bencana, dan kegiatan ini kembali menunjukkan bagaimana semangat kebersamaan dapat meringankan beban para korban.
Kerusakan Rumah: 27 Unit Terdampak, Tidak Ada Korban Jiwa
Berdasarkan data sementara, sebanyak 27 unit rumah warga mengalami kerusakan akibat angin puting beliung tersebut. Semua rumah yang terdampak berada dalam radius jalur puting beliung yang bergerak cepat dan menyapu bagian atap serta beberapa struktur lain di rumah warga.
Kapolsek Tulang Bawang Tengah menegaskan bahwa sebagian besar kerusakan berada di bagian atap rumah. “Sebanyak kurang lebih 27 unit rumah mengalami kerusakan, kebanyakan pada bagian atap. Namun alhamdulillah, kejadian tersebut tidak menyebabkan korban jiwa,” ujarnya.
Ketiadaan korban jiwa menjadi hal yang sangat disyukuri masyarakat. Namun, kerusakan pada rumah membuat beberapa keluarga terpaksa mengungsi sementara ke rumah saudara atau tetangga karena bagian rumah mereka tidak dapat ditempati sebelum diperbaiki.
Dalam situasi ini, kehadiran personel kepolisian serta aparat desa memberikan rasa aman kepada warga. Mereka membantu memastikan bahwa rumah-rumah bisa dipulihkan secara bertahap hingga kembali layak untuk ditinggali. Warga yang terkena dampak pun menyampaikan rasa terima kasih karena bantuan ini datang dengan cepat.
BPBD dan Damkar: Penguatan Mitigasi dan Reaksi Cepat
Selain TNI dan Polri, keberadaan BPBD Tulang Bawang Barat dan Damkar juga menjadi faktor penting dalam penanganan bencana puting beliung ini. BPBD terus melakukan pemetaan titik kerusakan dan melakukan asesmen lanjutan untuk memastikan tidak ada rumah yang luput dari pendataan. Sementara itu, Damkar turut membantu membersihkan area serta mengevakuasi material berat yang sulit diangkat warga.
BPBD juga menyampaikan bahwa cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir telah meningkatkan kemungkinan munculnya angin puting beliung di sejumlah wilayah tertentu. Oleh karenanya, masyarakat dihimbau agar selalu waspada terhadap tanda-tanda alam yang tidak biasa seperti awan berputar, angin yang berubah arah secara mendadak, atau suara gemuruh angin dari kejauhan.
Melalui kegiatan gotong royong ini, BPBD juga menggencarkan sosialisasi terkait langkah antisipasi bencana, seperti memperkuat struktur atap rumah, memangkas pohon besar yang rawan tumbang, serta menyimpan barang penting di tempat aman untuk menghindari kerusakan ketika bencana kembali terjadi.
Pola Gotong Royong: Modal Sosial yang Selalu Relevan
Kehadiran aparat keamanan dan pemerintah dalam kegiatan gotong royong ini semakin menguatkan nilai-nilai sosial dalam masyarakat Tulang Bawang Barat. Gotong royong selama ini telah menjadi karakter masyarakat Indonesia, terutama di pedesaan. Masyarakat bersama-sama saling membantu tanpa melihat latar belakang, jabatan, atau status sosial.
Dalam bencana kali ini, gotong royong bukan hanya tentang memperbaiki rumah, tetapi juga memperlihatkan bahwa masyarakat Tulang Bawang Barat memiliki ketangguhan sosial dan budaya yang kuat. Para pemuda terlihat aktif memanjat atap dan memasang genteng, sedangkan ibu-ibu membantu menyediakan minuman dan makanan ringan untuk para relawan. Aparatur Tiyuh membantu pendataan rumah terdampak, sementara tokoh masyarakat memberikan arahan agar kegiatan berjalan tertib dan aman.
Modal sosial seperti ini menjadi kunci keberhasilan pemulihan pascabencana. Ketika berbagai pihak bersatu, maka beban yang berat sekalipun dapat menjadi lebih ringan. Inilah yang terlihat jelas pada kegiatan gotong royong hari itu.
Imbauan Polres Tubaba: Waspada Cuaca Ekstrem dan Gunakan Kontak Kepolisian Jika Membutuhkan Bantuan
Kabag Ops Polres Tulang Bawang Barat, AKP Sainudin, mengingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari atau minggu ke depan. Ia menghimbau masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan, terutama pada sore dan malam hari ketika angin kencang lebih sering muncul.
Dalam keterangannya, AKP Sainudin menegaskan, “Kami menghimbau agar warga tetap waspada terhadap cuaca yang tidak menentu. Jangan panik, tetapi tetap hati-hati dan perhatikan tanda-tanda perubahan cuaca. Jika membutuhkan bantuan petugas atau menemukan situasi yang berpotensi membahayakan, masyarakat jangan ragu untuk segera menghubungi kontak center Kepolisian.”
Ia menambahkan bahwa Polres Tulang Bawang Barat selalu siap menerima laporan kapan pun dan dari siapa pun. Dengan respon cepat yang telah ditunjukkan pada peristiwa kali ini, ia berharap masyarakat semakin percaya bahwa aparat benar-benar hadir untuk memberikan pelayanan terbaik.
Suasana Haru dan Lega: Warga Apresiasi Kehadiran TNI, Polri, dan BPBD
Selama proses gotong royong berlangsung, beberapa warga terlihat meneteskan air mata haru. Mereka tidak menyangka bantuan akan datang sedemikian cepat dan terkoordinasi. Salah seorang warga Panaragan yang rumahnya mengalami kerusakan cukup parah mengatakan bahwa ia dan keluarga merasa seperti mendapatkan harapan baru setelah kejadian traumatis tersebut.
Kehadiran aparat TNI/Polri yang turut memegang palu, memanjat atap, dan memindahkan material seolah menghapus jarak antara masyarakat dengan institusi negara. Banyak warga menyatakan bahwa kebersamaan ini adalah hal yang sangat berharga, dan mereka merasa tidak sendiri menghadapi musibah ini.
Penutup: Sinergi, Kepedulian, dan Tanggung Jawab Bersama
Peristiwa puting beliung di Tulang Bawang Barat menjadi pengingat penting bahwa bencana alam bisa datang kapan saja. Namun, keberhasilan masyarakat dalam melalui fase awal pascabencana tidak terlepas dari kerja sama berbagai pihak, mulai dari Polres Tulang Bawang Barat, TNI, BPBD, Damkar, aparatur tiyuh, hingga warga setempat.
Gotong royong yang dilakukan hari itu bukan hanya memperbaiki atap dan dinding rumah yang rusak, tetapi juga memperbaiki rasa aman dan kembali menumbuhkan harapan warga. Sinergi seperti ini harus terus dijaga agar setiap bencana dapat ditangani dengan cepat, tepat, dan penuh kepedulian.
Upaya Polres Tulang Bawang Barat melalui Satgas Tanggap Bencana menjadi contoh nyata bagaimana aparat dapat berperan aktif dalam menghadapi situasi krisis. Dengan tetap mengedepankan rasa kemanusiaan, solidaritas, dan profesionalisme, mereka kembali membuktikan bahwa pelayanan kepada masyarakat adalah prioritas utama.
Semoga kegiatan gotong royong dan seluruh langkah penanganan ini menjadi awal pemulihan bagi warga Panaragan dan Panaragan Jaya Utama, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadapi berbagai tantangan bencana di kemudian hari.
(humas_tubaba)
Editor: Pariyo Saputra // Redaksi Sumateranewstv. Com




