Satgas Gulbencal Yonzipur I/BB Mulai Bangun Jembatan Bailey di Garoga, Akses Warga Mulai Dipulihkan

Tapanuli Selatan, 7 Desember 2025 — Akses transportasi di wilayah perbatasan Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang sempat terputus akibat bencana beberapa hari lalu kini mulai dipulihkan. Satgas Penanggulangan Bencana (Gulbencal) Yonzipur I/BB resmi memulai pembangunan jembatan Bailey di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru. Upaya pembangunan darurat ini menjadi langkah krusial untuk memulihkan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat setempat yang terdampak secara langsung oleh bencana tersebut.

Pembangunan jembatan ini dilakukan secara bertahap dan melibatkan puluhan personel Yonzipur I/BB yang memiliki keterampilan khusus dalam konstruksi militer. Sejak dimulainya proses pekerjaan pada Minggu (7/12/2025), para personel telah bergerak cepat melakukan pemasangan rangka jembatan, penguatan struktur dasar, hingga pengaturan jalur akses sementara di sekitar lokasi. Pembangunan jembatan Bailey ini juga dipantau langsung oleh Danrem 023/KS sebagai bentuk dukungan penuh terhadap proses pemulihan wilayah terdampak.

Bencana yang Memutus Akses Utama Masyarakat

Bencana yang melanda wilayah tersebut beberapa hari lalu menyebabkan rusaknya jembatan utama yang menjadi satu-satunya penghubung antara kawasan Garoga menuju wilayah lainnya di Batang Toru. Kondisi tersebut membuat aktivitas masyarakat lumpuh total. Warga tidak dapat melakukan perjalanan, distribusi barang terhambat, serta akses layanan kesehatan dan pendidikan menjadi terputus.

Kerusakan jembatan terjadi akibat terjangan arus sungai yang meluap setelah intensitas hujan tinggi. Material jembatan seperti lantai dasar, rangka, serta pondasi sebelah kiri hanyut oleh derasnya arus. Kondisi tersebut membuat warga harus mencari jalur alternatif yang jauh lebih panjang dan tidak aman, terutama saat kondisi hujan kembali melanda.

Melihat urgensi situasi, pemerintah bersama TNI bergerak cepat melalui pengerahan Satgas Gulbencal dari Yonzipur I/BB yang memang memiliki kemampuan khusus dalam operasi penanggulangan bencana, termasuk pembangunan jembatan darurat tipe Bailey.

Pembangunan Jembatan Bailey: Solusi Cepat dan Efektif

Jembatan Bailey merupakan jembatan darurat berbahan baja yang dapat dirakit dengan cepat dan memiliki struktur cukup kuat untuk menahan beban kendaraan besar sekalipun. Jembatan ini sering digunakan dalam situasi bencana karena proses pemasangannya dapat dilakukan dalam waktu singkat serta tidak membutuhkan alat berat dalam skala besar.

Komandan Satgas Yonzipur I/BB menjelaskan bahwa pembangunan jembatan Bailey merupakan pilihan paling tepat untuk memulihkan akses masyarakat dengan segera. Selain karena kecepatannya, jembatan Bailey juga dinilai mampu bertahan dalam kondisi darurat sampai jembatan permanen nantinya dibangun kembali oleh pemerintah daerah.

Jembatan Bailey sangat ideal untuk kondisi darurat seperti ini. Kami dapat merakitnya dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas dan keamanan. Harapan kami, jembatan ini segera dapat digunakan warga agar aktivitas kembali normal.” ujarnya di lokasi pembangunan.

Pekerjaan Dipacu, 11 Petak Sudah Terpasang

Hingga Minggu malam, progres pembangunan jembatan Bailey telah mencapai pemasangan 11 petak. Jumlah ini menunjukkan kecepatan kerja personel yang terus digenjot sejak pagi hingga malam hari. Para prajurit bekerja dalam sistem shift untuk memastikan bahwa proses pembangunan tidak terhenti meskipun kondisi cuaca di lokasi sering berubah-ubah.

Beberapa petak yang sudah terpasang merupakan bagian utama dari struktur jembatan, yaitu rangka samping dan gelagar lintasan. Dalam proses pemasangannya, personel Yonzipur I/BB sangat memperhatikan kestabilan tanah dan kekuatan pondasi karena kondisi tanah di sekitar jembatan dinilai masih labil pascabencana.

Medan masih cukup labil sehingga kami harus berhati-hati. Kami melakukan pengujian berkala untuk memastikan setiap bagian yang dipasang aman dan kuat.” jelas salah satu anggota tim teknis.

Meski begitu, semangat kerja para prajurit tidak surut. Mereka memahami bahwa ribuan warga di sekitar Garoga sangat bergantung pada keberadaan jembatan tersebut. Dengan alasan itu pula, pekerjaan terus dipacu dan diharapkan dalam waktu dekat jembatan darurat ini bisa difungsikan.

Pengawasan Langsung dari Danrem 023/KS

Kehadiran Danrem 023/KS di lokasi pembangunan menjadi bentuk dukungan moral bagi seluruh personel yang bekerja. Dalam kunjungannya, Danrem memberikan arahan teknis sekaligus motivasi agar personel tetap menjaga semangat dan fokus pada prioritas utama, yaitu pemulihan akses warga.

Danrem menyampaikan bahwa pembangunan jembatan ini adalah bagian dari tugas kemanusiaan yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Menurutnya, kehadiran TNI di lokasi bencana bukan hanya untuk menunjukkan kesiapsiagaan, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap penderitaan masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan.

TNI selalu hadir di garis depan ketika masyarakat membutuhkan. Pembangunan jembatan ini adalah bukti nyata bahwa negara tidak tinggal diam. Kami mendukung penuh upaya Satgas dalam memastikan akses masyarakat segera pulih.” tegas Danrem dalam arahannya.

Kendala di Lapangan: Medan Berat dan Cuaca Tidak Menentu

Pembangunan jembatan Bailey di Garoga bukanlah pekerjaan yang mudah. Para personel Yonzipur I/BB menghadapi berbagai kendala mulai dari medan sulit, kondisi tanah labil, hingga cuaca yang tidak menentu. Lokasi jembatan yang berada di antara perbukitan membuat jalur distribusi material cukup sulit dijangkau.

Bahkan, beberapa material jembatan harus diangkut secara manual oleh prajurit ketika kendaraan tidak bisa melewati jalan berlumpur. Kondisi tersebut semakin menantang karena sisa material puing jembatan lama masih berserakan dan harus dibersihkan terlebih dahulu.

Cuaca ekstrem juga menjadi tantangan serius karena hujan deras dapat menghambat pemasangan rangka maupun mengancam stabilitas pondasi. Meski demikian, para prajurit terus bekerja dengan penuh dedikasi.

Kami harus menunggu jeda hujan untuk melanjutkan pemasangan beberapa komponen. Situasi seperti ini tidak bisa dipaksakan. Namun, kami tetap bekerja maksimal agar target selesai dapat tercapai.” ujar salah satu prajurit yang terlibat dalam pembangunan.

Manfaat Jembatan Bailey bagi Warga Garoga dan Sekitarnya

Bagi warga, keberadaan jembatan Bailey ini sangat dinantikan. Selama jembatan rusak, masyarakat harus memutar jauh untuk mencapai pusat kecamatan atau fasilitas penting seperti sekolah, puskesmas, dan pasar tradisional. Jembatan lama merupakan jalur vital yang digunakan setiap hari, baik oleh pengendara motor, mobil angkutan, hingga kendaraan logistik.

Pembangunan jembatan darurat ini akan memulihkan kembali roda perekonomian masyarakat. Para petani dapat mengirimkan hasil panen, pedagang kembali dapat mengakses pasar dengan mudah, dan anak-anak sekolah tidak lagi terhambat untuk berangkat belajar.

Sebelumnya kami kesulitan mengantar hasil panen. Semoga jembatan ini cepat selesai supaya aktivitas kami kembali normal.” ujar salah satu warga Garoga yang ikut menyaksikan proses pembangunan.

Selain itu, keberadaan jembatan ini juga penting bagi aparat keamanan dan tim medis yang bertanggung jawab untuk memastikan layanan publik tetap berjalan di wilayah tersebut.

Respons Pemerintah Daerah dan Kolaborasi dengan TNI

Pemerintah Kabupaten Tapsel dan Tapteng memberikan apresiasi yang tinggi terhadap langkah cepat TNI dalam membantu proses pemulihan pascabencana. Kolaborasi antara pemerintah daerah, BPBD, dan TNI menjadi faktor penting yang mempercepat rehabilitasi fasilitas publik yang rusak.

Melalui koordinasi yang intens, setiap kebutuhan material, alat berat, hingga dukungan teknis dapat dikonsolidasikan dengan cepat. Pemerintah daerah juga terus memantau perkembangan pembangunan jembatan ini karena keberadaannya sangat menentukan pemulihan sosial ekonomi masyarakat.

Kami sangat berterima kasih atas bantuan TNI yang turun langsung membantu masyarakat. Jembatan ini sangat vital dan kami berharap secepatnya dapat digunakan.” ujar salah satu perwakilan pemerintahan kecamatan.

Kapendam I/BB: Pembangunan Jembatan Bailey Menjadi Prioritas

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/Bukit Barisan menegaskan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan prioritas utama TNI dalam operasi penanggulangan bencana kali ini. Menurutnya, dampak yang dirasakan masyarakat sangat besar sehingga jembatan harus segera difungsikan.

Personel bekerja tanpa henti agar jembatan ini segera bisa dilintasi dan aktivitas masyarakat dapat pulih. Kami mengapresiasi semangat seluruh anggota Satgas yang bekerja di lapangan.” ucap Kapendam.

Ia juga menambahkan bahwa pembangunan jembatan Bailey hanyalah langkah awal. Setelah kondisi pulih dan akses kembali terbuka, pemerintah daerah akan melanjutkan pembangunan jembatan permanen sebagai solusi jangka panjang.

TNI Hadir untuk Rakyat: Semangat Tanpa Pamrih

Kehadiran prajurit Yonzipur I/BB di lokasi bencana bukan hanya menunjukkan profesionalisme TNI dalam menghadapi situasi darurat, tetapi juga menggambarkan semangat tanpa pamrih dalam membantu masyarakat. Mereka tidak hanya bekerja sebagai tenaga konstruksi, tetapi juga sebagai motor penggerak pemulihan wilayah terdampak.

Beberapa prajurit bahkan ikut membantu warga mengangkat barang-barang, membersihkan sisa material banjir, hingga memberikan bantuan logistik kepada warga yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa TNI tidak hanya hadir dalam misi formal, tetapi juga dalam pelayanan kemanusiaan yang lebih luas.

Kami bekerja dari hati. Masyarakat adalah saudara kami. Jika mereka membutuhkan, kami akan selalu siap membantu.” ungkap salah seorang prajurit.

Penutup: Harapan Baru bagi Warga Garoga

Pembangunan jembatan Bailey oleh Satgas Gulbencal Yonzipur I/BB membawa harapan besar bagi masyarakat Garoga dan wilayah sekitarnya. Dalam waktu dekat, akses antarwilayah diperkirakan kembali normal dan roda ekonomi masyarakat kembali bergerak.

TNI bersama pemerintah daerah terus berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh proses pemulihan hingga selesai. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, warga Garoga diyakini mampu bangkit kembali dari musibah yang terjadi.

Sumber: Pendam I/BB

Editor Redaksi Sumateranewstv. Com