Pemerintah Kabupaten Lampung Utara mengikuti kegiatan Refleksi 360 Hari Kabupaten Lampung Utara bersama Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung Utara yang digelar di Aula BI Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Kotabumi, Rabu (24/12/2025). Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perjalanan kepemimpinan daerah selama 360 hari terakhir, sekaligus membuka ruang dialog yang konstruktif antara pemerintah daerah dan kalangan mahasiswa.
Refleksi 360 hari ini tidak hanya dimaknai sebagai ajang penilaian capaian kinerja pemerintah daerah, tetapi juga sebagai wahana introspeksi untuk melihat berbagai tantangan, hambatan, serta peluang yang dihadapi dalam proses pembangunan Lampung Utara. Melalui forum ini, diharapkan terbangun sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, akademisi, dan generasi muda dalam merumuskan arah pembangunan daerah ke depan.
Kegiatan yang berlangsung di lingkungan akademik Universitas Muhammadiyah Kotabumi ini mencerminkan komitmen bersama untuk menjadikan kampus sebagai pusat diskursus intelektual dan ruang dialektika publik. Mahasiswa sebagai agen perubahan diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pandangan kritis, gagasan, serta rekomendasi terhadap kebijakan publik yang telah dan sedang dijalankan.
Pemerintah Daerah Hadir dalam Ruang Dialog Terbuka
Bupati Lampung Utara, Dr. Ir. Hamartoni Ahadis, M.Si, dalam kegiatan tersebut diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Mat Soleh, M.Pd. Kehadiran perwakilan pemerintah daerah menunjukkan keseriusan Pemkab Lampung Utara dalam mendengarkan aspirasi dan masukan dari kalangan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Drs. Mat Soleh, M.Pd menegaskan bahwa refleksi 360 hari kepemimpinan daerah merupakan bagian penting dari proses evaluasi kebijakan publik. Menurutnya, pembangunan daerah tidak dapat berjalan optimal tanpa adanya evaluasi yang jujur, objektif, dan melibatkan partisipasi publik.
“Pemerintah Kabupaten Lampung Utara memandang kegiatan refleksi seperti ini sebagai energi positif. Masukan, kritik, dan rekomendasi dari mahasiswa merupakan bentuk kepedulian yang sangat kami hargai. Ini menjadi bahan penting bagi kami untuk memperbaiki dan menyempurnakan kebijakan ke depan,” ujar Mat Soleh di hadapan peserta forum.
Mahasiswa sebagai Mitra Kritis Pembangunan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung Utara sebagai penyelenggara kegiatan menegaskan peran mahasiswa sebagai mitra kritis pemerintah. Dalam konteks demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik, mahasiswa memiliki posisi strategis sebagai pengawas sosial sekaligus penyumbang gagasan konstruktif.
Melalui refleksi 360 hari ini, IMM Lampung Utara berupaya menginventarisasi berbagai persoalan pembangunan yang dirasakan langsung oleh masyarakat, sekaligus menyampaikan pandangan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah daerah. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkaya perspektif pemerintah dalam melihat realitas di lapangan.
Diskusi yang berlangsung dalam forum ini mencerminkan semangat intelektual dan kepedulian sosial mahasiswa terhadap masa depan Lampung Utara. Berbagai isu strategis diangkat dan dibahas secara terbuka, mulai dari pelayanan publik hingga penguatan sumber daya manusia.
Isu Pelayanan Publik Menjadi Sorotan
Salah satu isu utama yang mendapat perhatian dalam forum refleksi 360 hari adalah pelayanan publik. Mahasiswa menilai bahwa kualitas pelayanan publik merupakan indikator penting keberhasilan kepemimpinan daerah. Pelayanan yang cepat, transparan, dan akuntabel menjadi harapan masyarakat terhadap pemerintah daerah.
Dalam diskusi, sejumlah perwakilan IMM Lampung Utara menyampaikan pandangan mengenai masih adanya tantangan dalam pelayanan publik, seperti birokrasi yang berbelit, keterbatasan akses informasi, serta perlunya peningkatan kapasitas aparatur pemerintah.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menyampaikan bahwa reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik terus menjadi prioritas. Pemerintah daerah berkomitmen untuk melakukan pembenahan secara bertahap, baik melalui peningkatan kompetensi aparatur maupun pemanfaatan teknologi informasi.
Tata Kelola Pemerintahan dan Transparansi
Selain pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan transparansi juga menjadi topik hangat dalam refleksi 360 hari kepemimpinan daerah. Mahasiswa menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik sebagai fondasi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Dalam forum tersebut, IMM Lampung Utara mendorong agar pemerintah daerah semakin terbuka dalam menyampaikan informasi terkait perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pembangunan. Transparansi dinilai sebagai kunci untuk mencegah praktik-praktik penyimpangan serta meningkatkan partisipasi masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menyambut baik masukan tersebut dan menegaskan komitmen untuk terus memperkuat prinsip transparansi dan akuntabilitas. Menurut pemerintah, keterbukaan informasi tidak hanya menjadi kewajiban hukum, tetapi juga kebutuhan moral dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Penguatan Sumber Daya Manusia Daerah
Isu penguatan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi salah satu fokus utama dalam refleksi 360 hari. Mahasiswa menilai bahwa pembangunan SDM merupakan investasi jangka panjang yang sangat menentukan daya saing daerah di masa depan.
Dalam diskusi, disoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan keterampilan, serta pemberdayaan generasi muda agar mampu berkontribusi secara optimal dalam pembangunan daerah. Mahasiswa berharap pemerintah daerah dapat menghadirkan kebijakan yang lebih progresif dalam pengembangan SDM.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan Pemkab Lampung Utara menyampaikan bahwa penguatan SDM menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah. Berbagai program di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelatihan kerja terus diupayakan agar masyarakat Lampung Utara memiliki kapasitas dan daya saing yang lebih baik.
Pembangunan Sosial dan Kemasyarakatan
Refleksi 360 hari kepemimpinan daerah juga menyoroti aspek pembangunan sosial dan kemasyarakatan. Mahasiswa menilai bahwa pembangunan tidak hanya diukur dari aspek fisik dan ekonomi, tetapi juga dari kualitas kehidupan sosial masyarakat.
Isu-isu seperti pengentasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, kesetaraan sosial, dan perlindungan kelompok rentan menjadi bagian dari diskusi yang berlangsung dinamis. Mahasiswa berharap pemerintah daerah lebih responsif terhadap persoalan sosial yang dihadapi masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menegaskan bahwa pembangunan sosial merupakan bagian integral dari agenda pembangunan daerah. Sinergi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi kemahasiswaan, dinilai sangat penting untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Forum Diskusi yang Interaktif dan Konstruktif
Diskusi dalam kegiatan Refleksi 360 Hari Kabupaten Lampung Utara berlangsung secara interaktif. Peserta forum, baik dari kalangan mahasiswa maupun perwakilan pemerintah daerah, terlibat aktif dalam pertukaran gagasan dan pandangan.
Berbagai rekomendasi disampaikan oleh IMM Lampung Utara sebagai hasil refleksi terhadap kinerja pemerintah daerah selama 360 hari terakhir. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan ke depan.
Suasana diskusi yang terbuka dan penuh semangat menunjukkan adanya kesadaran bersama akan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan daerah. Pemerintah daerah dan mahasiswa sama-sama memiliki tujuan yang sama, yakni mewujudkan Lampung Utara yang lebih maju dan sejahtera.
Komitmen Pemerintah Membuka Ruang Partisipasi Publik
Melalui kegiatan refleksi ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Utara kembali menegaskan komitmennya untuk membuka ruang partisipasi publik seluas-luasnya. Partisipasi masyarakat, termasuk mahasiswa, dipandang sebagai elemen penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang demokratis dan responsif.
Pemerintah daerah menyadari bahwa tantangan pembangunan ke depan semakin kompleks, sehingga membutuhkan dukungan dan keterlibatan berbagai pihak. Sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan tersebut.
Kegiatan refleksi bersama IMM Lampung Utara ini diharapkan dapat menjadi contoh praktik baik dalam membangun komunikasi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan generasi muda.
Menjaga Semangat Transparansi dan Akuntabilitas
Dalam penutupannya, perwakilan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menekankan pentingnya menjaga semangat transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Evaluasi secara berkala dan keterbukaan terhadap kritik dinilai sebagai bagian dari proses pendewasaan demokrasi di tingkat daerah.
Pemerintah daerah berharap kegiatan refleksi seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga pembangunan Lampung Utara dapat berjalan lebih terarah, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Penutup
Kegiatan Refleksi 360 Hari Kepemimpinan Daerah Kabupaten Lampung Utara bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Lampung Utara menjadi momentum penting dalam memperkuat evaluasi dan sinergi pembangunan daerah. Forum ini tidak hanya menjadi ruang kritik, tetapi juga wadah kolaborasi untuk merumuskan solusi dan arah pembangunan ke depan.
Dengan keterlibatan aktif mahasiswa dan komitmen pemerintah daerah untuk terus membuka ruang partisipasi publik, diharapkan Lampung Utara mampu melangkah menuju pembangunan yang lebih inklusif, transparan, dan berdaya saing. Semangat dialog dan kolaborasi yang terbangun dalam kegiatan ini menjadi modal sosial yang berharga bagi masa depan Lampung Utara.





