Senin, 8 Desember 2025.
Nagan Raya, Aceh — Upaya kemanusiaan kembali dilakukan oleh jajaran Polri melalui personel Kompi 3 Batalyon C Pelopor, Polda Aceh, dalam merespons dampak banjir yang melanda Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya. Pada Sabtu (6/12/2025) pukul 16.00 WIB, tim yang dipimpin oleh Wadanki 3 Batalyon C Pelopor, Ipda Ulil Azmi Azwni, S.E., menyalurkan air bersih dan membagikan masker kepada warga yang terdampak langsung oleh bencana tersebut.
Banjir yang terjadi dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan berbagai fasilitas publik dan rumah warga terendam air, mengakibatkan aktivitas masyarakat menjadi terganggu secara signifikan. Salah satu dampak besar yang paling dirasakan adalah terbatasnya akses terhadap air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari memasak, mencuci, hingga konsumsi. Kondisi ini mendorong Polri untuk turun langsung memberikan bantuan cepat dan tepat agar kebutuhan mendasar masyarakat tetap terpenuhi meski berada dalam situasi darurat.
Latar Belakang Banjir dan Dampaknya Terhadap Ketersediaan Air Bersih
Banjir di wilayah Nagan Raya, khususnya Kecamatan Tripa Makmur, disebabkan oleh tingginya intensitas curah hujan dalam sepekan terakhir. Debit air sungai meningkat secara drastis sehingga mengakibatkan luapan yang merendam pemukiman warga, lahan pertanian, serta fasilitas publik. Beberapa desa bahkan mengalami isolasi sementara akibat terputusnya akses jalan.
Dalam situasi seperti ini, salah satu kebutuhan paling mendesak adalah air bersih. Meskipun air banjir melimpah, namun tidak dapat digunakan karena berpotensi tercemar lumpur, sampah, hingga bakteri yang membahayakan kesehatan. Sumber air masyarakat seperti sumur pun ikut terendam sehingga menyebabkan air menguning, berbau, dan tidak layak digunakan. Situasi tersebut mengharuskan adanya pasokan air bersih dari luar agar warga tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Melihat urgensi tersebut, Polri segera bergerak menyalurkan air bersih ke titik-titik terdampak. Pengiriman dilakukan menggunakan kendaraan taktis (rantis) serta mobil pembawa tandon air. Setiap rumah warga yang daerahnya terendam menjadi prioritas utama dalam penyaluran bantuan tersebut. Kehadiran Polri disambut antusias oleh masyarakat yang telah berhari-hari mengalami kesulitan mendapatkan air layak konsumsi.
Pembagian Masker untuk Mengantisipasi Dampak Kesehatan
Selain air bersih, Polri juga membagikan masker kepada warga. Masker menjadi kebutuhan penting mengingat banjir yang mulai surut menyisakan lumpur tebal. Ketika lumpur itu mengering, material debu yang beterbangan dapat mengganggu kesehatan pernapasan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki penyakit asma atau alergi.
Menurut Ipda Ulil Azmi, pembagian masker merupakan langkah preventif agar masyarakat tetap sehat meski berada di lingkungan yang rawan penyakit pasca-banjir. Ia menjelaskan bahwa banyak warga mengaku mengalami batuk-batuk dan iritasi tenggorokan setelah banjir mulai surut akibat tebalnya debu.
“Kami melihat langsung bagaimana sisa lumpur sudah mulai mengering di beberapa titik. Ketika kendaraan melintas, debu itu langsung naik ke udara dan dapat terhirup oleh warga. Karena itu kami bagikan masker agar masyarakat bisa melindungi diri mereka sementara kondisi lingkungan masih dalam tahap pembersihan,” ujarnya.
Apreasiasi dari Ropenmas Divhumas Polri
Kabagpenum Ropenmas Divhumas Polri, Kombes Pol Erdi A. Chaniago, memberikan apresiasi terhadap langkah cepat dan responsif personel Polri di lapangan. Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan penyaluran air bersih dan masker merupakan bukti nyata bahwa Polri hadir tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam membantu masyarakat menghadapi bencana.
“Polri hadir untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi di tengah bencana. Penyaluran air bersih dan masker ini merupakan bentuk kepedulian kami agar warga tetap sehat dan bisa beraktivitas dengan aman,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa Polri akan terus memantau perkembangan situasi banjir di Nagan Raya dan siap menambah bantuan jika kondisi membutuhkan.
Menurutnya, tugas Polri dalam situasi bencana bukan hanya membantu evakuasi, tetapi juga memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi dilakukan secara tepat agar masyarakat dapat bertahan dengan baik selama masa pemulihan. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat, pemerintah daerah, dan seluruh unsur Polri agar proses pemulihan pasca-banjir berjalan lebih cepat dan efektif.
Penerimaan Positif dari Masyarakat
Bantuan air bersih dan masker ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Banyak warga yang mengaku sangat terbantu, karena hingga hari ketiga pasca-banjir, akses terhadap air bersih masih sangat terbatas. Beberapa warga bahkan menyatakan bahwa sumur di rumah mereka masih tercemar dan perlu waktu untuk kembali normal.
“Kami sangat berterima kasih kepada Polri yang sudah datang membawa air bersih. Rumah kami sudah tiga hari tidak bisa menggunakan sumur karena airnya bau dan keruh. Bantuan seperti ini sangat kami butuhkan,” ujar salah satu warga.
Warga lainnya mengungkapkan bahwa masker yang dibagikan sangat membantu terutama untuk anak-anak yang rentan mengalami gangguan pernapasan. Mereka berharap bantuan seperti ini dapat terus dilanjutkan hingga kondisi benar-benar pulih.
Tantangan di Lapangan dan Koordinasi Antarinstansi
Pelaksanaan distribusi air bersih tidak terlepas dari tantangan, mulai dari kondisi jalan yang terendam, akses yang licin dan berlumpur, hingga cuaca yang tidak menentu. Namun, personel Kompi 3 Batalyon C Pelopor tetap menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Mereka menyisir wilayah permukiman menggunakan kendaraan taktis yang mampu melintasi genangan air.
Polri juga bekerja sama dengan perangkat desa, BPBD, serta relawan setempat untuk memetakan titik-titik yang membutuhkan prioritas bantuan. Koordinasi dilakukan secara intensif agar distribusi berjalan merata dan tidak ada warga yang terlewat.
Upaya ini menunjukkan sinergi kuat antarinstansi dalam menangani bencana. Keberadaan Polri sebagai lembaga yang memiliki sumber daya dan personel siap siaga membantu mempermudah proses penyaluran bantuan secara cepat.
Komitmen Polri dalam Penanganan Bencana
Polri menegaskan akan terus memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat selama banjir masih berlangsung dan pada tahap pemulihan berikutnya. Dengan adanya prediksi curah hujan yang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, Polri berkomitmen memperkuat patroli, pemantauan, sekaligus kesiapsiagaan personel agar dapat bergerak cepat ketika diperlukan.
Selain bantuan air bersih dan masker, Polri juga mempersiapkan kemungkinan pemberian bantuan tambahan seperti makanan siap saji, perlengkapan kebersihan, hingga bantuan medis apabila situasi berkembang. Semua ini dilakukan demi memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak.
Penutup
Peristiwa banjir di Nagan Raya menjadi pengingat bahwa bencana dapat terjadi kapan saja, dan kehadiran aparat negara seperti Polri sangat dibutuhkan dalam situasi darurat. Langkah cepat yang dilakukan oleh personel Kompi 3 Batalyon C Pelopor bukan hanya memberikan solusi sementara, tetapi juga menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap kondisi masyarakat.
Dengan adanya bantuan air bersih, masker, dan kehadiran Polri secara langsung di tengah masyarakat, diharapkan proses pemulihan pasca-banjir dapat berjalan lebih lancar dan warga dapat kembali menjalani aktivitas normal dengan rasa aman dan nyaman.
Editor Redaksi Sumateranewstv. Com



