Pangdam I/BB Tinjau SPBU di Taput, Pastikan Distribusi BBM Berjalan Lancar Pasca Longsor dan Banjir

Tapanuli Utara, (Sumateranewstv. Com) — Upaya percepatan pemulihan pascabencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Tapanuli Utara terus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satu yang terjun langsung ke lapangan adalah Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, yang pada Selasa (2/12/2025) meninjau kondisi distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tarutung. Peninjauan dilakukan di SPBU Jalan Mayjen D.I. Panjaitan No. 263, Hutatoruan, Kecamatan Tarutung, sebagai upaya memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses energi yang memadai di tengah proses pemulihan.

Kedatangan Pangdam I/BB ke SPBU tersebut bukan semata sebagai kunjungan seremonial, melainkan langkah strategis setelah muncul sejumlah laporan mengenai terhambatnya suplai BBM ke beberapa titik akibat bencana alam yang terjadi. Akses transportasi yang sebelumnya terganggu oleh longsoran tanah dan aliran banjir menyebabkan beberapa jalur distribusi BBM sempat terputus, berdampak pada antrean panjang kendaraan dan kekhawatiran warga terhadap potensi kelangkaan bahan bakar.

Dalam peninjauannya, Pangdam I/BB didampingi Bupati Tapanuli Utara, jajaran Dandim 0210/TU, serta unsur TNI lainnya yang bertugas di wilayah tersebut. Turut hadir pula beberapa personel teknis SPBU dan aparat pemerintah daerah yang memahami alur distribusi BBM di Taput. Kunjungan ini menggambarkan kolaborasi antara sektor pertahanan dan pemerintah sipil dalam memastikan sektor vital masyarakat tetap berjalan dengan normal.

Memastikan Stok, Pelayanan, dan Kelancaran Distribusi

Selama berlangsungnya pemantauan, Pangdam I/BB bersama rombongan tidak hanya berdiri mengamati dari jauh, tetapi turun langsung mendatangi area penyimpanan BBM, memeriksa pompa distribusi, serta berdialog dengan petugas SPBU. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari jumlah stok BBM yang tersedia, kecepatan pelayanan kepada masyarakat, hingga ketertiban antrean kendaraan yang mengular akibat tingginya kebutuhan bahan bakar pascabencana.

Sejumlah Babinsa dari Kodim 0210/TU juga disiagakan untuk menjaga keteraturan di lokasi. Kehadiran para Babinsa ini membantu meminimalisir potensi kericuhan, terutama pada jam-jam di mana warga yang hendak membeli BBM membludak karena khawatir akan terjadi kekosongan stok. Tugas mereka adalah memastikan masyarakat tertib, antre sesuai jalur yang telah ditentukan, serta membantu mempercepat alur pelayanan tanpa mengorbankan keamanan.

Menurut keterangan petugas SPBU kepada rombongan pejabat, distribusi BBM sempat mengalami perlambatan pada beberapa hari sebelumnya akibat kendaraan pengangkut yang terhambat masuk ke wilayah Taput. Jalur utama yang biasa dilalui truk pengangkut BBM tertutup material longsor di beberapa titik dan baru bisa dilintasi setelah dilakukan pembersihan oleh tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan Dinas PU.

Komitmen TNI Mendukung Ketersediaan Energi Masyarakat

Dalam sesi keterangannya, Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto menegaskan bahwa TNI akan terus mendukung pemerintah daerah dalam memastikan seluruh proses distribusi BBM dapat berjalan normal. Ia menekankan bahwa BBM merupakan salah satu kebutuhan vital yang tidak hanya diperlukan untuk kendaraan, tetapi juga untuk berbagai sektor seperti logistik, kesehatan, dan kegiatan ekonomi masyarakat.

“Kami memastikan pasokan BBM tetap aman. TNI akan terus berada di lapangan membantu pemerintah daerah agar aktivitas masyarakat tidak terhenti akibat dampak bencana,” ujar Pangdam dalam keterangannya.

Pangdam menambahkan bahwa TNI turut memberikan dukungan logistik untuk mempercepat pembersihan jalur yang menjadi jalur distribusi utama BBM. Dengan jalan yang kembali normal, maka truk BBM pun dapat bergerak lebih cepat tanpa hambatan. Ia menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah memastikan bahwa masyarakat dapat merasakan kembali akses energi yang sama seperti sebelum bencana melanda wilayah tersebut.

Lebih jauh, Pangdam menilai bahwa pemulihan distribusi BBM merupakan salah satu indikator penting dalam pemulihan pascabencana. Tanpa energi yang cukup, maka berbagai sektor tidak dapat berjalan maksimal, termasuk pemulihan fasilitas umum, pelayanan masyarakat, dan mobilitas harian warga. Oleh karena itu, langkah cepat dan koordinatif diperlukan dalam memastikan ketersediaan BBM tetap stabil.


Kondisi Lapangan Pasca Longsor dan Banjir

Bencana alam berupa longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Utara beberapa hari lalu membawa dampak signifikan bagi ribuan warga. Selain merusak puluhan rumah, fasilitas umum, dan area pertanian, bencana tersebut juga mengganggu akses transportasi darat. Beberapa ruas jalan utama di kecamatan Tarutung, Sipoholon, Siborong-Borong, dan Pahae sempat tidak bisa dilalui karena tertimbun material tanah dan pohon tumbang.

Banjir yang terjadi akibat intensitas hujan tinggi juga memperburuk situasi. Air yang meluap ke jalan raya mengakibatkan kendaraan kesulitan melintas, sehingga menambah panjang daftar hambatan di jalur distribusi logistik, termasuk BBM. Beberapa pengendara melaporkan bahwa antrean kendaraan di SPBU semakin panjang akibat keterlambatan suplai tersebut.

Dalam kondisi seperti ini, peran pemerintah daerah dan aparat TNI-Polri menjadi sangat penting. Mereka bekerja sama membuka jalan yang tertutup longsor, mengevakuasi warga yang terdampak, dan membantu memperbaiki sejumlah jembatan kecil yang sempat rusak dihantam banjir. Upaya-upaya ini memungkinkan suplai BBM yang sebelumnya tersendat dapat kembali berjalan walau secara bertahap.

Bupati Tapanuli Utara yang turut mendampingi Pangdam saat peninjauan juga mengapresiasi cepatnya respon seluruh pihak dalam memulihkan akses bagi masyarakat. Menurutnya, koordinasi antara Pemkab, TNI, dan Polri berjalan sangat efektif dalam mempercepat pemulihan distribusi energi dan logistik lainnya.


Peran Babinsa dalam Menertibkan Antrean di SPBU

Salah satu fokus utama dalam peninjauan ini adalah memastikan kondisi SPBU tetap kondusif di tengah meningkatnya jumlah warga yang membutuhkan BBM. Dengan kondisi pascabencana, masyarakat biasanya lebih cepat melakukan pembelian BBM untuk berjaga-jaga menghadapi kemungkinan gangguan lanjutan.

Para Babinsa Kodim 0210/TU yang diterjunkan langsung ke lapangan diberi tugas untuk membantu pihak SPBU dalam mengatur antrean panjang. Mereka memastikan agar kendaraan masuk ke jalur antrean secara teratur, tidak memotong jalur, serta tidak menyebabkan kepadatan di jalan raya yang dapat mengganggu lalu lintas umum. Tindakan ini sangat membantu mempercepat proses pembelian BBM oleh warga sekaligus menjaga keamanan di sekitar SPBU.

Selain itu, para Babinsa juga memantau distribusi agar tidak terjadi pembelian berlebihan oleh oknum tertentu yang berpotensi menimbulkan penimbunan. Petugas mencatat bahwa hadirnya aparat TNI mampu menurunkan potensi konflik, mengingat situasi antrean yang panjang kadang memicu ketegangan antarpengendara.


Dukungan Pemerintah Daerah dan Unsur Terkait

Peninjauan Pangdam I/BB ini juga melibatkan berbagai unsur pemerintahan daerah. Bupati Taput menyampaikan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan hadirnya TNI dalam proses pemulihan pascabencana. Koordinasi dilakukan secara simultan antara Pemerintah Kabupaten dengan Kodim 0210/TU dan Polres Taput untuk mengatasi jalur distribusi yang rusak.

Selain itu, Dinas Perhubungan Taput juga turut menurunkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengurai kepadatan kendaraan. Dengan tingginya mobilitas masyarakat pascabencana, peran Dishub menjadi sangat penting untuk memastikan antrean SPBU tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.

BPBD Taput pun melaporkan bahwa mereka terus memantau perkembangan situasi bencana di beberapa titik rawan. Mereka juga memperkuat komunikasi dengan SPBU-SPBU lain guna memastikan tidak ada titik layanan yang kehabisan stok tanpa pemberitahuan lebih awal. Informasi stok dan distribusi BBM menjadi salah satu prioritas BPBD karena tingginya permintaan dari masyarakat.


Pentingnya BBM dalam Fase Pemulihan Pascabencana

Dalam konteks pemulihan pascabencana, BBM menjadi salah satu komponen penting karena berbagai aktivitas masyarakat memerlukan mobilitas. Masyarakat yang hendak memperbaiki rumah, melakukan distribusi logistik bantuan, mengangkut material bangunan, atau bahkan kebutuhan sehari-hari untuk bekerja, sangat bergantung pada kendaraan yang membutuhkan BBM.

Selain itu, rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas vital lainnya juga membutuhkan pasokan BBM untuk mengoperasikan genset cadangan ketika listrik padam. Di beberapa lokasi yang terdampak banjir, listrik sempat padam sehingga genset menjadi satu-satunya sumber energi, membuat pasokan BBM menjadi sangat krusial.

Dengan hadirnya Pangdam I/BB dalam meninjau langsung akses BBM, masyarakat mendapatkan rasa tenang bahwa pemerintah dan aparat keamanan hadir untuk memastikan kebutuhan dasar mereka tetap terpenuhi.


Pernyataan Penutup Pangdam I/BB

Sebelum meninggalkan lokasi SPBU, Pangdam kembali menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau dan siap memberikan bantuan tambahan apabila diperlukan. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh pihak, termasuk Babinsa, petugas SPBU, pemerintah daerah, dan relawan yang telah bersama-sama memastikan pelayanan tetap berjalan meskipun daerah sedang mengalami masa sulit.

Kunjungan ini disambut positif oleh masyarakat Taput. Banyak warga merasa lega dengan adanya kehadiran Pangdam yang langsung turun melihat kondisi riil di lapangan. Bagi mereka, hal ini menjadi bukti bahwa pemerintah benar-benar memperhatikan kebutuhan rakyat.

Sumber: Pendam I/BB

Editor: Pariyo Saputra // Redaksi Sumateranewstv. Com