Kapolres Aceh Tamiang Cek Mobil Terdampak Banjir, Bantah Isu Mayat di Dalam Kendaraan

Press Release Nomor: 842/ XII / HUM.6.1.1./ 2025/ Bidhumas
Senin, 8 Desember 2025

Kualasimpang, (Sumateranewstv. Com) — Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, bersama Dirbinmas Polda Aceh Kombes Donny Siswoyo, turun langsung melakukan penyisiran dan pemeriksaan terhadap sejumlah kendaraan yang terdampak banjir dan terlantar di sepanjang jalur utama hingga area SPBU Tanah Terban, Senin (08/12/2025). Langkah ini merupakan bagian dari upaya memastikan keamanan, memvalidasi informasi, serta meredam keresahan masyarakat akibat beredarnya isu tidak benar mengenai dugaan adanya mayat di dalam kendaraan.

Bencana banjir yang melanda beberapa wilayah Aceh Tamiang selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan puluhan hingga ratusan kendaraan terpaksa ditinggalkan pemiliknya. Kendaraan-kendaraan tersebut tidak dapat dipindahkan karena volume air yang tinggi, arus deras, serta kondisi lingkungan yang berbahaya saat puncak banjir terjadi. Setelah air mulai surut dan situasi lebih memungkinkan, pihak kepolisian langsung bergerak melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan situasi aman dan tidak ada ancaman lanjutan bagi masyarakat.

AKBP Muliadi menegaskan bahwa penyisiran ini juga dilakukan sebagai bentuk transparansi Polri dalam merespons informasi publik, terlebih ketika isu-isu sensitif seperti kabar adanya jenazah di dalam mobil menyebar dengan cepat melalui media sosial. Menurutnya, informasi yang tidak benar dapat memicu keresahan yang berlebihan serta mengganggu konsentrasi petugas yang sedang bekerja melakukan pemulihan pasca-bencana.

“Setelah kita sisir dan cek sepanjang jalan hingga SPBU Tanah Terban, yang juga diikuti langsung awak media, tidak ada mayat dalam mobil. Isu bau menyengat yang disebarkan juga tidak ada. Jadi itu tidak benar. Yang ada hanyalah bau lumpur banjir,” tegas Kapolres.

Pemeriksaan dilakukan dengan sangat detail. Setiap kendaraan dibuka secara hati-hati, dikonfirmasi kepemilikannya, serta diidentifikasi apakah ada hal-hal yang mencurigakan. Puluhan personel gabungan diterjunkan untuk memastikan tidak ada satu area pun yang terlewat. Proses ini sekaligus menjadi langkah dokumentasi untuk kepentingan pendataan kerusakan dan langkah penanganan lanjutan.

Selain itu, keberadaan awak media yang turut serta dalam penyisiran diharapkan menjadi bukti transparansi dan keterbukaan pihak kepolisian dalam menjalankan tugasnya. Dokumentasi melalui foto dan video juga dilakukan sebagai referensi informasi yang benar agar dapat meng-counter narasi hoaks yang telah terlanjur beredar.

Isu Hoaks Bikin Resah Warga

Beberapa hari terakhir, sejumlah unggahan di media sosial—baik dalam bentuk tulisan, gambar, maupun video singkat—mengklaim bahwa ada bau menyengat dari kendaraan yang terendam banjir. Unggahan tersebut menyebutkan adanya dugaan mayat di dalam mobil yang ditinggalkan pemiliknya saat banjir menerjang. Tanpa verifikasi, kabar tersebut menyebar luas dan memicu kepanikan.

AKBP Muliadi menilai bahwa penyebaran hoaks di tengah kondisi bencana sangat merugikan. Selain menambah beban mental bagi masyarakat, informasi yang tidak benar dapat mengganggu koordinasi antarinstansi dan memperlambat proses penanganan darurat. Ia mengingatkan bahwa setiap informasi yang diterima, terutama melalui media sosial, harus diverifikasi sebelum dibagikan kembali.

“Kita minta masyarakat bijak menyaring informasi. Setiap laporan dari warga akan langsung kami tindak lanjuti. Jangan sampai informasi hoaks memperkeruh keadaan ketika kita semua sedang fokus pada pemulihan,” ujarnya.

Kapolres menekankan bahwa menyebarkan kabar tidak benar dapat dikenakan sanksi hukum, terutama apabila menyebabkan keresahan publik. Karena itu, pihaknya bersama tim siber terus melakukan pemantauan terhadap konten-konten yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.

Pemeriksaan Kendaraan Dilakukan Secara Menyeluruh

Kendaraan yang terlantar akibat banjir tidak hanya mengalami kerusakan fisik, tetapi juga terpapar lumpur, endapan material, serta kondisi lembab yang dapat menimbulkan bau tidak sedap. Faktor inilah yang kemungkinan menjadi pemicu interpretasi yang salah oleh sebagian masyarakat yang tidak mengetahui kondisi lapangan sebenarnya.

Proses pemeriksaan dilakukan dengan memastikan kendaraan dalam keadaan aman untuk dibuka, kemudian dicek bagian interior, bagasi, hingga kolong kendaraan. Bila ditemukan kendaraan terkunci, petugas akan menghubungi pemiliknya atau membuka dengan prosedur khusus apabila diperlukan untuk memastikan tidak ada risiko di dalamnya.

Berbagai jenis kendaraan terendam, mulai dari mobil pribadi, pickup, minibus, hingga kendaraan roda dua yang hanyut dan tersangkut di berbagai titik. Proses evakuasi pun dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan untuk memastikan jalan raya dapat kembali digunakan setelah kondisi air benar-benar surut.

Koordinasi Lintas Sektoral Dalam Penanganan Banjir

Dalam keterangannya, Kapolres Aceh Tamiang menyampaikan bahwa penyisiran dan pemeriksaan kendaraan merupakan bagian dari rangkaian upaya lintas sektoral antara Polri, TNI, BPBD, pemerintah daerah, relawan serta masyarakat setempat. Semua pihak bersinergi untuk memulihkan kondisi wilayah terdampak banjir secara cepat dan tepat.

Memastikan tidak adanya korban jiwa yang tidak terpantau merupakan prioritas utama. Karena itu, selain memeriksa rumah-rumah warga, petugas juga menyisir area persawahan, kebun, dan bangunan-bangunan yang kemungkinan menjadi tempat warga berteduh saat banjir melanda.

“Kita bekerja sama untuk memastikan semua warga selamat. Pendataan terus dilakukan. Bila ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga, bisa langsung melapor ke posko,” tambah Kapolres.

Imbauan Kepada Masyarakat

Di akhir keterangannya, AKBP Muliadi menyampaikan beberapa imbauan penting kepada masyarakat Aceh Tamiang, khususnya yang terdampak banjir:

  • Tidak mudah percaya informasi yang belum jelas sumbernya.
  • Selalu melakukan verifikasi kepada pihak berwenang.
  • Melaporkan setiap hal mencurigakan atau temuan di wilayah terdampak banjir.
  • Memastikan keselamatan diri saat kembali ke rumah atau memeriksa kendaraan.
  • Bersama-sama menjaga ketertiban dan tidak membuat konten hoaks.

Ia menegaskan kembali bahwa pelestarian keamanan dan ketertiban merupakan tanggung jawab bersama.

Penutup

Pemeriksaan langsung yang dilakukan Kapolres Aceh Tamiang bersama jajaran menjadi bukti bahwa Polri hadir di tengah masyarakat bukan hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam upaya mitigasi bencana dan pemulihan pasca-banjir. Dengan klarifikasi resmi ini, masyarakat diharapkan tidak lagi termakan isu menyesatkan yang dapat memperburuk situasi.

Polda Aceh dan seluruh jajarannya berkomitmen untuk terus menjaga keamanan, memberikan informasi yang benar, serta memastikan setiap langkah penanganan bencana dilakukan secara transparan dan terukur.

(HUMAS POLDA ACEH)

Editor Redaksi Sumateranewstv. Com