First Aid Squad Volume 2 & Penanaman Mangrove – Program Jaga Warga Kodam Jaya

Jumat, 28 November 2025

Jakarta, (Sumateranewstv. Com) — Kodam Jaya kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi muda yang sigap, peduli, dan berkarakter melalui rangkaian kegiatan First Aid Squad Volume 2 serta aksi penanaman mangrove di pesisir Jakarta Utara. Dua kegiatan besar ini merupakan bagian dari Program Jaga Warga yang diprakarsai oleh Pangdam Jaya, Mayjen TNI Deddy Suryadi, sebagai strategi pembinaan teritorial modern yang menyentuh langsung kebutuhan nyata masyarakat dan pelajar.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan First Aid Squad sebelumnya yang telah mendapatkan respons positif dari berbagai sekolah di wilayah Jakarta. Pada penyelenggaraan volumen kedua ini, Kodam Jaya menghadirkan konsep pelatihan yang lebih fokus, mendalam, efektif, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda, khususnya pelajar tingkat SMA/SMK/MA. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjawab tantangan zaman yang menuntut kesiapsiagaan masyarakat, termasuk pelajar, untuk mampu memberikan pertolongan pertama ketika terjadi kondisi darurat di lingkungan mereka.

Dalam First Aid Squad Volume 2, sebanyak 40 pelajar dari beragam sekolah di wilayah DKI Jakarta terlibat aktif mengikuti rangkaian pelatihan. Para peserta berasal dari Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah Swasta, hingga Madrasah Aliyah Negeri. Peserta dipilih secara selektif dan jumlahnya ditingkatkan secara terukur agar setiap siswa tetap mendapatkan pendampingan individual yang optimal. Konsep pembatasan jumlah peserta ini merupakan bagian dari strategi Kodam Jaya untuk menjaga kualitas pembinaan, sehingga para pelajar benar-benar memahami dan mampu mengaplikasikan materi yang diberikan.

Seluruh rangkaian pelatihan dipandu oleh tenaga kesehatan dari Kesdam Jaya dan Rumah Sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa. Tim tenaga kesehatan yang dilibatkan merupakan instruktur berpengalaman dan bersertifikasi dalam bidang pertolongan pertama, penanggulangan bencana, hingga teknik penyelamatan medis. Mereka tidak hanya memberikan materi secara teoritis, tetapi juga melalui pendekatan praktik lapangan yang langsung diikuti oleh seluruh peserta.

Pelatihan Lengkap: Dari Penilaian Awal Korban hingga Ketenangan Saat Darurat

Materi pelatihan meliputi berbagai aspek krusial dalam pertolongan pertama, mulai dari cara melakukan penilaian awal kondisi korban, menilai tingkat bahaya di sekitar lokasi kejadian, hingga menentukan langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat berdasarkan prioritas kondisi. Peserta juga diajarkan mengenai teknik dasar menghentikan pendarahan, pertolongan pada korban patah tulang, penanganan luka bakar, hingga teknik resusitasi jantung paru (RJP) untuk kondisi kegawatdaruratan.

Lebih dari itu, para pelajar juga dipupuk untuk memiliki ketenangan mental dan kemampuan koordinasi yang baik saat menghadapi situasi darurat. Banyak kejadian di lapangan menunjukkan bahwa ketidakmampuan mengontrol panik sering kali memperburuk keadaan. Melalui simulasi yang diarahkan oleh instruktur, peserta diuji bagaimana merespon saat ada “korban” pingsan, mengalami cedera, atau mengalami shock. Setiap peserta diminta mempraktikkan teknik pertolongan secara bergantian untuk memastikan mereka memahami langkah-langkah yang diajarkan.

Pendekatan ini sejalan dengan tujuan First Aid Squad, yakni membentuk generasi muda yang tidak hanya terampil dalam teori tetapi juga sigap dalam menghadapi kondisi nyata. Kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran komprehensif yang mendorong pelajar mampu berkontribusi langsung ketika menghadapi insiden di lingkungan sekolah, keluarga, atau masyarakat.

Kegiatan Berlanjut: Penanaman Mangrove di Cilincing – Marunda

Pada hari yang sama, kegiatan dilanjutkan dengan agenda penting lainnya, yaitu penanaman mangrove di kawasan pesisir Cilincing – Marunda, Jakarta Utara. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, sekaligus mempertegas komitmen Kodam Jaya dalam mendukung pelestarian lingkungan, khususnya kawasan pesisir yang rentan terhadap kerusakan ekologis.

Aksi penanaman mangrove tersebut dipimpin langsung oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi dan didampingi oleh Kelompok Tani Rumah Mangrove Marunda, yakni komunitas lokal yang secara konsisten melakukan upaya pelestarian ekosistem mangrove di wilayah tersebut.

Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dan memiliki kawasan mangrove terluas secara global. Namun berbagai kajian menunjukkan bahwa sekitar 20–25 persen mangrove di Indonesia telah mengalami kerusakan akibat abrasi pantai, alih fungsi lahan, pembangunan permukiman pesisir, serta tekanan lingkungan lainnya. Kerusakan ini berdampak langsung terhadap ekosistem pesisir, termasuk hilangnya habitat ikan, meningkatnya potensi banjir, serta berkurangnya kemampuan alam dalam menyimpan karbon biru (blue carbon).

Mangrove memiliki peran ekologis yang sangat vital, antara lain sebagai:

  • penahan abrasi dan gelombang laut,
  • penyaring limbah alami di kawasan pesisir,
  • penyimpan karbon dalam jumlah besar (blue carbon),
  • habitat bagi berbagai biota laut yang mendukung rantai ekosistem pesisir.

Melalui kegiatan penanaman mangrove ini, Kodam Jaya ingin menanamkan kesadaran lingkungan kepada para pelajar sejak dini. Edukasi ini dipandang sangat penting mengingat generasi muda akan menjadi kelompok yang memikul tanggung jawab pelestarian lingkungan di masa depan. Dengan melihat langsung kondisi pesisir, memahami fungsi mangrove, dan terlibat menanam, para pelajar diharapkan lebih peduli dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup.

Edukasi Lingkungan: Belajar Jenis Mangrove, Teknik Menanam, dan Manfaat Ekologis

Dalam kegiatan tersebut, para pelajar mendapat pendampingan langsung dari Kelompok Tani Rumah Mangrove Marunda. Mereka diperkenalkan pada berbagai jenis mangrove, termasuk Rhizophora, Avicennia, dan Sonneratia, yang merupakan jenis-jenis mangrove umum yang hidup di kawasan pesisir Jakarta Utara.

Para peserta juga dijelaskan tentang teknik penanaman yang tepat, mulai dari pemilihan bibit yang sehat, kedalaman penanaman yang ideal, hingga cara memastikan bibit mangrove dapat bertahan hidup di kondisi pasang surut air laut. Edukasi seperti ini sangat penting karena tingkat keberhasilan penanaman mangrove sangat bergantung pada teknik penanaman yang benar dan pemahaman tentang kondisi ekologis setempat.

Tak hanya memahami teknik penanaman, para pelajar juga belajar tentang manfaat ekologis dari setiap mangrove yang mereka tanam. Satu pohon mangrove yang tumbuh dewasa mampu mengikat karbon lebih banyak dibandingkan pohon yang hidup di daratan. Hal ini menjadikan mangrove sebagai benteng penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim global.

Selain fungsinya sebagai penyimpan karbon, mangrove juga menjadi tempat berkembang biak bagi ikan, kepiting, udang, dan berbagai spesies lainnya. Ekosistem ini bahkan mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir melalui sektor perikanan. Dengan demikian, setiap pohon mangrove yang ditanam memberikan dampak berkelanjutan bagi lingkungan sekaligus bagi perekonomian masyarakat setempat.

Membangun Generasi Sigap, Tangguh, dan Peduli Lingkungan

Kolaborasi dua kegiatan besar ini—pelatihan pertolongan pertama dan penanaman mangrove—menjadi bukti nyata bahwa pembinaan generasi muda dapat dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh. Kodam Jaya menegaskan bahwa generasi muda perlu dibekali dengan kemampuan yang tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga keterampilan hidup (life skills) yang relevan dengan kondisi zaman.

Kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda. Sementara itu, kepedulian terhadap lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial yang perlu ditanamkan sejak dini. Kedua kompetensi ini saling melengkapi dan harus diajarkan secara simultan agar generasi penerus memiliki karakter yang lebih kuat, mandiri, peduli, dan bertanggung jawab.

Kodam Jaya berencana untuk terus melanjutkan program First Aid Squad dan kegiatan peduli lingkungan dengan cakupan peserta yang lebih luas. Tidak menutup kemungkinan bahwa kegiatan ini akan merambah wilayah lain di luar Jakarta, mengingat tingginya animo pelajar terhadap program-program pembinaan karakter seperti ini.

Semangat Kita Saling Jaga

Melalui kegiatan First Aid Squad Volume 2 dan penanaman mangrove, Kodam Jaya berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya terampil dan sigap menolong sesama, tetapi juga peduli terhadap kelestarian alam. Karena pada akhirnya, semangat "Kita Saling Jaga" merupakan nilai luhur yang ingin terus dikembangkan oleh Kodam Jaya dalam setiap program pembinaannya.

Kesadaran bahwa keselamatan dan kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama menjadi landasan penting bagi setiap pelajar yang hadir. Dengan bekal keterampilan pertolongan pertama dan pemahaman akan pentingnya menjaga bumi, generasi muda Indonesia diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga menjadi gerakan moral untuk membangun generasi yang kuat dan peduli. Kodam Jaya menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, memberikan kontribusi nyata, dan menguatkan hubungan antara TNI dan warga melalui program-program bermanfaat seperti ini.

(Pendam Jaya)

Editor: Pariyo Saputra / Redaksi Sumateranewstv. Com