Diduga Terlibat Kasus Pemerkosaan, Satu Pelaku Asal Ogan Lima Dikabarkan Melarikan Diri Saat Pemanggilan Polisi

Lampung Utara, Sumateranewstv. Com — Kasus dugaan pemerkosaan yang menimpa seorang remaja perempuan berinisial ML (19), warga Kabupaten Lampung Utara, kembali menjadi sorotan publik setelah salah satu terduga pelaku, Reza Falevi (20) warga Ogan Lima, Kecamatan Abung Barat, dikabarkan melarikan diri dan tidak menghadiri pemanggilan kepolisian sebagai saksi. Ketidakhadiran Reza dalam agenda pemeriksaan pada Selasa (9/12/2025) memicu tanda tanya besar, terlebih keluarga salah satu tersangka lainnya mengaku merasa diperlakukan tidak adil.

Kasus ini bermula dari laporan resmi ML kepada pihak Kepolisian Resort Lampung Utara. Dalam laporan tersebut, ML mengaku menjadi korban tindak pemerkosaan yang melibatkan lebih dari satu pelaku. Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) segera melakukan pendalaman, memeriksa sejumlah saksi, dan menetapkan satu orang tersangka berinisial AB (18) yang merupakan warga Ogan Lima. Namun, penyidik belum berhasil menghadirkan Reza Falevi, yang dalam keterangan korban dan beberapa saksi lain diduga turut terlibat.

Warga Sebut Reza Berada di Bali, Terlihat Tenang di Media Sosial

Informasi terbaru menyebutkan bahwa Reza Falevi tidak lagi berada di wilayah Ogan Lima sejak beberapa pekan terakhir. Hal ini diungkapkan oleh seorang warga setempat yang enggan menyebutkan identitasnya. Ia menyampaikan bahwa Reza diduga menghindar dari proses hukum dengan pergi ke Bali dan bahkan sempat mengunggah foto bersama salah satu keluarga pelaku lainnya yang berinisial AB.

Reza Falevi sudah tidak ada di Ogan Lima. Dia kabarnya di Bali, bahkan sempat foto bareng dengan salah satu keluarga pelaku AB. Dari foto itu terlihat dia santai seperti tidak ada masalah,” ujar sumber tersebut.

Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa Reza sengaja menghindari panggilan polisi, terlebih penyidik Unit PPA Polres Lampung Utara disebut telah memanggilnya berulang kali namun tidak pernah hadir. Ketidakhadirannya semakin menimbulkan kecurigaan bahwa ia mungkin mengetahui konsekuensi dari keterlibatannya dalam kasus tersebut.

Orang Tua Tersangka AB Keluhkan Ketidakadilan: “Anak Kami Terus Diperiksa, RF Bebas Berkeliaran”

Sementara itu, orang tua dari AB yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka merasa diperlakukan tidak adil. Ayah AB, berinisial DN, secara terbuka menyampaikan kekecewaannya terhadap proses hukum yang menurutnya tidak berjalan seimbang. DN menganggap bahwa anaknya diperlakukan lebih berat, sementara Reza Falevi justru tidak mendapat tindakan tegas meski diduga kuat sebagai pelaku utama.

Anak saya sudah ditetapkan tersangka dan harus memenuhi wajib lapor setiap Senin. Kami sudah bolak-balik memenuhi panggilan, sementara pelaku utama RF malah kabur. Kok kami yang repot sana-sini, anak kami yang bakal di penjara, sementara RF santai seperti tidak dicari,” ujar DN dengan nada sedih.

DN menambahkan bahwa anaknya yang masih berstatus pelajar menjadi sangat terganggu karena proses hukum yang terus menimpanya. Ia khawatir AB harus menghadapi konsekuensi besar sementara orang yang dianggap memiliki peran lebih serius justru belum tersentuh hukum.

Anak saya masih di bawah umur dan sedang bersiap menghadapi ujian akhir sekolah. Tapi dia harus terus berurusan dengan polisi. Menurut saya ini tidak adil. RF seenaknya merantau, dan sampai sekarang belum juga ditangkap,” tambah DN.

Penyidik Disebut Sudah Memanggil RF Berulang Kali, Namun Tak Pernah Hadir

Menurut penuturan keluarga AB, penyidik dari Unit PPA Polres Lampung Utara telah berulang kali mengirimkan surat pemanggilan kepada Reza Falevi. Namun, setiap panggilan tidak pernah direspons. Bahkan saat anggota Polres melakukan pencarian di lokasi-lokasi yang diduga terkait dengan Reza, hasilnya nihil.

DN, ayah dari AB, menduga ada kejanggalan dalam proses penyidikan. Ia merasa bahwa keterangan-keterangan yang muncul justru lebih memberatkan anaknya, sementara saksi atau terduga pelaku lain yang disebut-sebut turut serta justru tidak hadir dan tidak dipaksa hadir.

Semua keterangan yang muncul justru memberatkan anak saya. Mereka yang memberatkan anak saya, tapi mereka sendiri kabur. Ini kan aneh dan membuat kami merasa sangat dirugikan,” ujarnya.

DN berharap penyidik tidak berhenti mengejar Reza Falevi karena menurutnya, hanya dengan menangkap seluruh pihak yang diduga terlibat, proses hukum dapat berjalan objektif dan adil.

Saya mohon kepada pihak Kepolisian Resort Lampung Utara untuk bisa menangkap RF. Biar semua terang benderang, biar jelas siapa pelaku sebenarnya,” tegas DN.

Kasatreskrim Polres Lampung Utara: Petugas Sedang Melacak Keberadaan Reza Falevi

Kapolres Lampung Utara melalui Kasatreskrim AKP Apriyadi memberikan tanggapan singkat terkait situasi ini ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Ia menjelaskan bahwa penyidik masih berupaya mencari keberadaan Reza Falevi dan memastikan bahwa polisi tidak hanya mengandalkan informasi tidak resmi, melainkan tengah melakukan penelusuran langsung.

Anggota dan penyidik sedang mencari keberadaan Reza Falevi. Biar tidak cuma informasi-informasi saja,” ujar AKP Apriyadi singkat.

Keterangan tersebut menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak tinggal diam dan masih terus mengejar perkembangan kasus, meski belum ada keterangan lebih detail terkait langkah-langkah intensif yang tengah dilakukan untuk memburu terduga pelaku.

Kasus Ini Menjadi Sorotan Publik di Lampung Utara

Kasus dugaan pemerkosaan yang diduga dilakukan secara bersama-sama ini menjadi perhatian luas masyarakat Lampung Utara. Banyak pihak menilai bahwa proses hukum harus dilakukan secara transparan dan adil, terutama mengingat adanya dugaan keterlibatan lebih dari satu orang dalam kejadian tersebut. Kondisi semakin memanas setelah kabar pelarian Reza Falevi mencuat, menimbulkan kecaman dari masyarakat yang menuntut aparat penegak hukum bersikap tegas.

Beberapa pemerhati anak dan perempuan di Lampung Utara bahkan menyampaikan bahwa kasus seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena dapat berdampak buruk bagi psikologis korban, keluarga, dan masyarakat. Mereka menilai keseriusan aparat penegak hukum dalam menangani kasus ini menjadi ujian penting bagi kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Proses Hukum Terhadap AB Masih Berjalan

Sementara Reza Falevi belum ditemukan, proses hukum terhadap AB masih terus berjalan. AB disebut rutin menjalani wajib lapor setiap Senin, dan masih berstatus tersangka sambil menunggu proses persidangan. Keluarga AB mengaku pasrah namun tetap berharap bahwa hakim akan melihat fakta secara utuh dan memberikan putusan yang benar-benar adil.

DN, orang tua AB, menyampaikan bahwa sampai hari ini keluarganya belum mengetahui apakah AB nantinya akan ditahan atau tidak saat memasuki tahap persidangan. Ia mengaku hanya bisa berharap pada keputusan pengadilan yang dianggap sebagai penentu akhir apakah anaknya bersalah atau tidak.

Kami tidak tahu nanti saat persidangan apakah AB akan ditahan atau tidak. Kami hanya bisa pasrah dan menunggu keputusan pengadilan, karena itulah yang menentukan bersalah atau tidaknya anak saya,” kata DN.

Harapan Keluarga untuk Keadilan dan Transparansi Proses Hukum

Keluarga AB menilai bahwa penyelesaian kasus ini tidak akan objektif selama salah satu terduga pelaku masih menghilang. Mereka meminta agar aparat kepolisian bertindak cepat, profesional, dan tidak tebang pilih dalam menangani perkara.

Saya sebagai orang tua hanya ingin keadilan. Kalau memang anak saya bersalah, silakan proses sesuai hukum. Tapi kalau pelaku lain dibiarkan kabur, bagaimana ini bisa adil?” ujar DN.

Menurutnya, menangkap Reza Falevi merupakan langkah penting agar korban ML, keluarga AB, serta pihak-pihak lain yang terlibat dapat memperoleh kejelasan hukum. Selain itu, hal ini juga penting untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang dirugikan atau dikorbankan hanya karena proses hukum yang tidak seimbang.

Polisi Diharapkan Bertindak Cepat Menemukan RF

Masyarakat setempat berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap keberadaan Reza Falevi dan membawanya ke proses hukum. Apalagi informasi keberadaannya di Bali sudah cukup banyak beredar dan bahkan banyak warga menyaksikan aktivitasnya melalui unggahan media sosial yang menunjukkan ia hidup bebas dan tidak dalam tekanan.

Beberapa tokoh masyarakat menilai bahwa penangkapan RF justru akan mempercepat proses hukum terhadap AB dan memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan oleh korban ML. Mereka juga mendorong pihak kepolisian bekerja secara profesional agar tidak ada kesan bahwa kasus ini terhambat oleh ketidakseriusan.

Penutup: Publik Menunggu Langkah Tegas Polres Lampung Utara

Kasus dugaan pemerkosaan yang menyeret nama Reza Falevi dan AB ini menjadi salah satu kasus yang paling banyak dibicarakan di Lampung Utara dalam beberapa pekan terakhir. Dengan adanya laporan bahwa salah satu terduga pelaku telah melarikan diri dan belum memenuhi panggilan polisi, masyarakat berharap Polres Lampung Utara segera mengambil langkah cepat dan tegas.

Transparansi, kecepatan tindakan, serta profesionalitas penyidik menjadi kunci utama agar kasus ini tidak menimbulkan polemik berkepanjangan. Sementara itu, keluarga korban, keluarga tersangka AB, dan masyarakat luas berharap proses hukum berjalan adil tanpa ada yang ditutupi.

Penyidik Unit PPA diharapkan dapat memperkuat koordinasi lintas wilayah apabila benar Reza berada di luar Lampung, serta memastikan bahwa setiap pihak yang diduga terlibat dapat dimintai keterangan tanpa terkecuali. Hasil akhir dari proses ini nantinya diharapkan menjadi putusan yang benar-benar mencerminkan keadilan dan kepastian hukum.

(KWIP-Tim)

Editor Redaksi Sumateranewstv. Com