LAMPUNG UTARA, Sumateranewstv. Com – Pemerintah Desa Sukamenanti, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan Dana Desa Tahun Anggaran 2025. Salah satu program unggulan yang telah direalisasikan adalah pengembangan usaha ternak ayam potong berkualitas yang dikelola secara profesional dan berkelanjutan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Program ketahanan pangan tersebut telah berjalan dengan baik dan mendapat respons positif dari masyarakat. Hingga akhir Desember 2025, program ternak ayam potong Desa Sukamenanti telah memasuki tahap pemeliharaan optimal dengan jumlah ternak mencapai lebih dari 4.000 ekor ayam potong. Program ini menjadi salah satu bukti konkret bahwa Dana Desa dapat dimanfaatkan secara produktif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa sekaligus memperkuat kemandirian pangan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Desa Sukamenanti, Suraji, saat ditemui di Kantor Desa Sukamenanti, Senin (29/12/2025). Dalam keterangannya, Suraji menjelaskan bahwa seluruh tahapan program ketahanan pangan telah direncanakan secara matang dan dilaksanakan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Pengelolaan Ternak Ayam Potong Dilakukan Secara Profesional
Kepala Desa Sukamenanti, Suraji, menyampaikan bahwa ternak ayam potong yang dikembangkan melalui program ketahanan pangan desa ini dikelola oleh tim khusus yang telah ditugaskan dan diberikan pelatihan dasar mengenai manajemen peternakan.
“Jadi untuk ternak ayam potong ini jumlahnya ada lebih dari 4.000 ekor. Pengelolaannya kita lakukan dengan serius. Kandangnya dibuat dua lantai, rutin dibersihkan, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang,” ujar Suraji.
Ia menjelaskan bahwa kandang ayam dilengkapi dengan mesin penghangat suhu untuk menjaga kondisi ayam tetap stabil, mengingat ayam potong sangat sensitif terhadap suhu dingin. Selain itu, fasilitas pakan, peralatan kebersihan, vitamin, serta obat-obatan juga telah disiapkan secara lengkap.
“Ada mesin atau alat pemanas ayam, karena ayam ini tidak bisa dingin. Kemudian pakan kita siapkan dengan baik, alat kebersihan juga ada. Alhamdulillah semuanya lengkap, termasuk vitamin dan obat-obatan untuk menjaga kesehatan ternak,” tambahnya.
Dengan fasilitas yang memadai tersebut, diharapkan tingkat kematian ayam dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga hasil produksi dapat maksimal dan memberikan keuntungan yang optimal bagi desa.
Target Bobot Ideal dan Kesiapan Pemasaran
Suraji juga menjelaskan bahwa ternak ayam potong ini dirawat dan dibesarkan hingga mencapai bobot ideal sekitar dua kilogram per ekor sebelum dipasarkan. Saat ini, usia ayam telah memasuki sekitar 20 hari dengan bobot rata-rata mencapai 1,2 kilogram.
“Sekarang ayam sudah berumur kurang lebih dua puluh hari, bobotnya rata-rata sudah 1,2 kilo. Kita targetkan nanti sampai dua kilo, diperkirakan dua atau tiga minggu ke depan sudah bisa dipasarkan,” jelasnya.
Pemasaran ayam potong tersebut rencananya akan dilakukan ke pasar-pasar lokal serta memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, terutama menjelang momen-momen tertentu yang biasanya mengalami peningkatan permintaan, seperti hari besar keagamaan dan tahun baru.
Dengan pola pemasaran yang terencana, usaha ternak ayam potong ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes) serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Manfaat Ekonomi dan Ketahanan Pangan Desa
Lebih lanjut, Suraji menegaskan bahwa tujuan utama dari pengembangan usaha ternak ayam potong melalui BUMDes ini bukan semata-mata mencari keuntungan, tetapi juga sebagai upaya strategis untuk meningkatkan ekonomi desa secara menyeluruh.
“Manfaat dari BUMDes ayam potong ini sangat banyak. Selain meningkatkan pendapatan desa, program ini juga menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar dan memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Program ini juga berperan penting dalam memperkuat ketahanan pangan desa dengan menyediakan sumber protein hewani yang sehat, terjangkau, dan berkualitas bagi masyarakat. Dengan adanya produksi ayam potong dari desa sendiri, ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah dapat dikurangi.
Selain itu, usaha ternak ayam potong ini menjadi sarana pengembangan kemandirian ekonomi desa melalui pengelolaan potensi lokal secara produktif dan berkelanjutan. Desa Sukamenanti tidak lagi hanya berperan sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen pangan yang mampu bersaing.
Menyerap Tenaga Kerja Lokal dan Tingkatkan Kesejahteraan
Usaha ternak ayam potong ini juga memberikan dampak sosial yang positif, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja lokal. Beberapa warga desa dilibatkan secara langsung dalam proses perawatan, pemberian pakan, kebersihan kandang, hingga pengawasan kesehatan ternak.
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan BUMDes ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap keberlangsungan usaha desa.
“Kami ingin masyarakat desa benar-benar merasakan manfaat dari program ini. Bukan hanya hasilnya, tapi juga prosesnya, sehingga ke depan masyarakat bisa mandiri dan punya keterampilan,” kata Suraji.
Program Pembangunan Desa Tahun 2025 Rampung 100 Persen
Selain program ketahanan pangan, Kepala Desa Sukamenanti juga menyampaikan bahwa seluruh program pembangunan desa yang dibiayai melalui Dana Desa Tahun Anggaran 2025 telah rampung 100 persen dan sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Beberapa pembangunan fisik yang telah selesai antara lain pembangunan rambat beton, gorong-gorong, serta infrastruktur pendukung lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan warga.
“Alhamdulillah untuk tahun 2025 ini, program desa sudah rampung 100 persen. Pembangunan rambat beton, gorong-gorong, dan kegiatan lainnya sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelas Suraji.
Pembangunan infrastruktur tersebut diharapkan dapat menunjang aktivitas ekonomi warga, memperlancar mobilitas, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Sukamenanti secara keseluruhan.
Imbauan Jelang Pergantian Tahun
Menjelang pergantian tahun, Kepala Desa Sukamenanti juga menyampaikan imbauan kepada seluruh warga desa agar tetap menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan bersama.
Suraji mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan konvoi kendaraan maupun pesta kembang api pada malam tahun baru, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kami mengimbau kepada seluruh warga Desa Sukamenanti untuk tidak melakukan konvoi dan pesta kembang api pada malam tahun baru. Ini sebagai bentuk saling menghargai kepada saudara-saudara kita yang terdampak bencana alam beberapa waktu lalu, serta demi keselamatan dan kenyamanan bersama,” ujarnya.
Imbauan tersebut disambut baik oleh masyarakat sebagai wujud kepedulian sosial dan solidaritas antarwarga, sekaligus menciptakan suasana pergantian tahun yang lebih aman dan bermakna.
Penutup
Melalui pemanfaatan Dana Desa yang tepat sasaran, Pemerintah Desa Sukamenanti, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, membuktikan bahwa program ketahanan pangan dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa.
Pengembangan ternak ayam potong berkualitas, pembangunan infrastruktur desa, serta kepedulian sosial menjelang tahun baru menjadi gambaran nyata komitmen pemerintah desa dalam membangun kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Dengan semangat gotong royong dan pengelolaan yang transparan, Desa Sukamenanti diharapkan terus berkembang menjadi desa mandiri, produktif, dan berdaya saing di masa mendatang.
(Reporter: Shanti/Isti)
Editor Pariyo Saputra // Redaksi Sumateranewstv. Com

