TANGGAMUS, Sumateranewstv. Com – Peristiwa memilukan sekaligus mengundang keprihatinan mendalam terjadi di Dusun Sriwidodo, Pekon Wonoharjo, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus. Seorang bayi perempuan ditemukan dalam kondisi hidup di dalam lubang bekas septiteng sedalam kurang lebih tiga meter, pada Senin malam sekitar pukul 23.30 WIB. Penemuan bayi malang tersebut bermula dari suara tangisan lirih yang didengar oleh seorang warga setempat.
Bayi yang diperkirakan baru berusia satu hari itu pertama kali ditemukan oleh Mardiansah (32), warga Dusun Sriwidodo, Pekon Wonoharjo. Saat itu, Mardiansah tengah berada di rumah dan hendak mengambil air minum di dapur. Tanpa disangka, ia mendengar suara lirih menyerupai suara kucing dari arah belakang rumahnya.
Awal Mula Penemuan Bayi
Mardiansah mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak langsung menyadari bahwa suara tersebut adalah suara tangisan bayi. Di tengah suasana malam yang sunyi, suara itu terdengar sangat pelan dan samar. Karena sering terdengar suara kucing di sekitar rumahnya, Mardiansah sempat mengira suara tersebut berasal dari hewan.
Namun, rasa curiga mulai muncul ketika suara itu terus terdengar berulang kali dan tidak seperti suara hewan pada umumnya. Dorongan naluri dan rasa kemanusiaan membuat Mardiansah memutuskan untuk mencari sumber suara tersebut.
Dengan menggunakan senter seadanya, ia melangkah ke bagian belakang rumahnya. Di lokasi tersebut terdapat sebuah lubang bekas septiteng yang sudah lama tidak digunakan. Ketika didekati, suara lirih itu terdengar semakin jelas.
“Awalnya saya kira suara kucing, tapi kok lama-lama suaranya beda. Pas saya dekati, ternyata suara itu berasal dari dalam lubang bekas septiteng di belakang rumah,” ujar Mardiansah kepada warga sekitar.
Suara Tangisan Menggugah Kepedulian Warga
Setelah memastikan bahwa suara tersebut berasal dari dalam lubang, Mardiansah terkejut bukan kepalang. Ia mendapati bahwa suara lirih itu adalah tangisan seorang bayi. Dalam kondisi panik dan cemas, ia segera meminta pertolongan warga sekitar.
Beberapa warga yang mendengar teriakan Mardiansah langsung berdatangan ke lokasi. Dengan penuh kehati-hatian dan rasa iba, warga bersama-sama berusaha mengevakuasi bayi dari dalam lubang tersebut.
Lubang bekas septiteng itu diperkirakan memiliki kedalaman sekitar tiga meter. Proses evakuasi dilakukan secara manual dengan alat seadanya, sambil memastikan keselamatan bayi.
“Kami sangat khawatir karena bayinya masih hidup. Warga langsung berusaha mengevakuasi secepat mungkin agar bayi tidak mengalami kondisi yang lebih buruk,” kata salah satu warga setempat.
Bayi Berhasil Dievakuasi dalam Kondisi Hidup
Setelah melalui upaya bersama, bayi perempuan tersebut akhirnya berhasil diangkat dari dalam lubang. Saat dievakuasi, bayi masih menangis meskipun dalam kondisi tubuh yang kotor dan lemah.
Warga yang melihat kondisi bayi tersebut langsung merasa terharu dan prihatin. Tanpa menunggu lama, bayi segera dibersihkan oleh warga setempat dan diberikan pertolongan pertama.
Bidan Desa Pekon Wonoharjo segera dipanggil ke lokasi untuk memberikan penanganan medis awal. Bayi tersebut kemudian diperiksa dan dipastikan masih dalam kondisi hidup.
“Setelah bayi berhasil dievakuasi, langsung kami bersihkan dan bidan desa memberikan pertolongan pertama. Alhamdulillah bayinya masih hidup,” ujar seorang warga.
Kondisi Bayi dan Penanganan Medis
Dari hasil pemeriksaan awal oleh bidan desa, bayi perempuan tersebut diperkirakan baru berusia sekitar satu hari. Kondisi bayi masih sangat rentan, bahkan diketahui ari-ari masih menempel pada tubuh bayi.
Selain itu, bayi juga mengalami beberapa luka memar di bagian tubuhnya. Hal ini diduga akibat proses pembuangan dan kondisi di dalam lubang bekas septiteng.
Bayi kemudian mendapatkan perawatan intensif dari bidan desa sambil menunggu penanganan lanjutan. Kondisi bayi saat ini dilaporkan stabil dan terus dalam pengawasan medis.
Polisi Lakukan Penanganan dan Olah TKP
Sementara itu, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Sumberejo, Polres Tanggamus, segera mendatangi lokasi setelah menerima laporan dari masyarakat terkait penemuan bayi tersebut.
Kapolsek Sumberejo, Iptu Zulkarnain, mengatakan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penanganan awal serta memastikan keselamatan bayi.
“Begitu menerima informasi dari masyarakat, anggota langsung menuju TKP untuk mengamankan lokasi dan memastikan kondisi bayi. Bayi ditemukan di dalam lubang bekas septiteng dan berhasil diselamatkan,” ujar Iptu Zulkarnain.
Bayi Diperkirakan Baru Lahir Satu Hari
Berdasarkan hasil identifikasi awal, Kapolsek Sumberejo menjelaskan bahwa bayi perempuan tersebut diperkirakan baru berusia satu hari. Hal ini diperkuat dengan kondisi fisik bayi yang masih sangat kecil dan ari-ari yang masih menempel.
“Bayi ditemukan dalam kondisi hidup, diperkirakan baru berusia satu hari dan masih menempel ari-ari,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa temuan tersebut sangat memprihatinkan dan memerlukan penanganan serius, baik dari sisi kemanusiaan maupun penegakan hukum.
Ditemukan Luka Memar di Tubuh Bayi
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa bayi perempuan tersebut mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh. Luka memar tersebut ditemukan di lutut kiri, lutut kanan, serta pada bagian hidung.
“Dari pemeriksaan awal, terdapat memar di bagian lutut kiri, lutut kanan, dan hidung bayi. Namun secara umum kondisi bayi saat ini stabil,” kata Kapolsek.
Bayi kini berada dalam perawatan bidan desa dan terus mendapatkan pemantauan untuk memastikan kondisinya tetap stabil dan terhindar dari risiko infeksi.
Barang Bukti Diamankan Polisi
Dalam proses olah TKP, pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan penelantaran bayi tersebut. Salah satu barang bukti yang diamankan adalah selembar kain sarung yang digunakan untuk membungkus bayi.
Barang bukti tersebut diharapkan dapat membantu proses penyelidikan dalam mengungkap identitas orang tua bayi dan kronologi kejadian secara lebih jelas.
Penyelidikan Terus Berlanjut
Saat ini, Polsek Sumberejo Polres Tanggamus tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku yang diduga sengaja menelantarkan bayi tersebut.
Kapolsek menegaskan bahwa pihaknya akan menelusuri siapa orang tua bayi tersebut serta motif di balik perbuatan yang sangat tidak berperikemanusiaan itu.
“Kami sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas orang tua bayi serta motif dugaan penelantaran. Kami akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Iptu Zulkarnain.
Imbauan Kepada Masyarakat
Kapolsek Sumberejo juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait orang tua bayi tersebut agar segera melapor kepada pihak kepolisian.
“Kami mengimbau masyarakat yang mengetahui atau memiliki informasi terkait orang tua bayi tersebut agar segera melapor ke Polsek Sumberejo, Bhabinkamtibmas, atau menghubungi layanan kepolisian di nomor 110,” tutupnya.
Keprihatinan dan Harapan
Peristiwa penemuan bayi ini menyisakan duka dan keprihatinan mendalam bagi masyarakat setempat. Warga berharap agar pelaku segera ditemukan dan bayi tersebut mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Penemuan bayi perempuan di lubang bekas septiteng ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya kepedulian, tanggung jawab, dan perlindungan terhadap anak sebagai generasi penerus bangsa.
Masyarakat Dusun Sriwidodo, Pekon Wonoharjo, Kecamatan Sumberejo berharap agar bayi tersebut dapat tumbuh dengan sehat dan mendapatkan kasih sayang yang layak, serta kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. (*)
Editor Pariyo Saputra // Redaksi Sumateranewstv. Com
