Tulus Melayani, Polisi Cengkareng Bantu Pengendara yang Alami Kendala di Jalan Daan Mogot

Jakarta Barat – Kamis, 6 November 2025 | Oleh: Redaksi SumateranewsTV

Jakarta Barat — Wujud nyata dari semangat pelayanan Polri kepada masyarakat kembali terlihat di wilayah Polsek Cengkareng, Jakarta Barat. Bukan sekadar menjaga keamanan dan ketertiban, kehadiran polisi juga terasa dalam aksi kemanusiaan yang menunjukkan sisi humanis dan empati terhadap sesama pengguna jalan.

Peristiwa inspiratif itu terjadi di Jalan Daan Mogot, tepatnya di Putaran Samsat STNK Cengkareng, pada Kamis (6/11/2025) pagi. Saat itu, jajaran Polsek Cengkareng sedang melaksanakan kegiatan pengaturan lalu lintas (gatur lalin) guna mengurai kepadatan arus kendaraan pada jam sibuk. Namun di tengah kesibukan tersebut, mereka tak ragu turun tangan membantu warga yang sedang mengalami kesulitan.

Aksi Spontan Polisi: Menolong di Tengah Padatnya Arus Lalu Lintas

Pagi itu, Kapolsubsektor Rawa Buaya, Ipda J. Manurung, bersama Bhabinkamtibmas, Unit Samapta Polsek Cengkareng, serta personel BKO Ditsamapta Polda Metro Jaya, sigap membantu para pengendara yang mengalami mogok di jalan. Dua di antara mereka, yakni Aipda Engkos dan Aipda Herdiyana, dengan tanggap membantu mendorong sepeda motor milik warga yang mogok di tengah arus kendaraan yang padat.

Dengan penuh kehati-hatian, keduanya membantu menepi kendaraan agar tidak menghambat lalu lintas. Mereka memastikan bahwa pengendara tersebut aman dari potensi tertabrak kendaraan lain yang melintas cepat di jalur utama Daan Mogot.

Tak berhenti di situ, Kapolsubsektor Ipda J. Manurung bersama Bhabinkamtibmas Duri Kosambi Aipda Ahmad Haris juga turut membantu seorang sopir angkot yang kendaraannya mendadak mogok karena kehabisan bahan bakar. Mereka bahu-membahu membantu mendorong angkot tersebut ke tepi jalan agar tidak menimbulkan kemacetan lebih parah.

Saat kami sedang melaksanakan pengaturan lalu lintas, tiba-tiba ada pengendara motor dan sopir angkot yang kendaraannya mogok di tengah jalan. Tanpa berpikir panjang, kami langsung membantu untuk menepi agar arus lalu lintas tetap lancar,” ujar Ipda J. Manurung.

Wujud Nyata Polisi Humanis di Tengah Masyarakat

Aksi sederhana namun penuh makna ini menjadi bukti bahwa Polri tidak hanya hadir untuk menegakkan hukum, tetapi juga menjadi sahabat dan penolong masyarakat. Dalam video singkat yang direkam warga dan beredar di media sosial, tampak petugas dengan seragam lengkap mendorong kendaraan dengan ekspresi tulus dan tanpa canggung. Aksi tersebut sontak menuai apresiasi dari warga yang melintas.

Bagi banyak orang, apa yang dilakukan oleh para anggota Polsek Cengkareng mungkin terlihat kecil. Namun, di tengah situasi lalu lintas Jakarta yang padat dan tidak menentu, tindakan spontan seperti ini menjadi wujud pelayanan yang sangat berarti. Warga yang dibantu pun terlihat haru dan mengucapkan terima kasih dengan tulus.

Terima kasih banyak, Pak Polisi. Kalau tidak dibantu tadi, motor saya bisa ditabrak dari belakang. Polisi sekarang benar-benar sigap dan peduli,” ujar salah satu pengendara yang dibantu.

Makna Kepedulian: Polisi Sebagai Pelindung dan Pengayom

Kehadiran Polri di jalanan bukan hanya untuk menertibkan, tetapi juga untuk melindungi dan melayani. Filosofi inilah yang menjadi roh dalam setiap tindakan humanis anggota Polsek Cengkareng. Dalam setiap kegiatan, mereka selalu berupaya mengedepankan pendekatan empati dan rasa kemanusiaan terhadap warga.

Menurut Kapolsubsektor Ipda J. Manurung, setiap personel di lapangan diingatkan untuk selalu berorientasi pada pelayanan. Ia menegaskan bahwa kepedulian terhadap warga yang kesulitan merupakan bagian tak terpisahkan dari tugas seorang polisi.

Kami tidak hanya ditugaskan untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Lebih dari itu, kami juga diharapkan hadir memberikan rasa aman dan membantu warga kapan pun mereka membutuhkan. Karena pada dasarnya, kami ini pelayan masyarakat,” tegasnya.

Polisi yang humanis bukanlah konsep baru, tetapi kini menjadi bagian dari budaya kerja Polri modern yang terus dikembangkan di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Konsep “Presisi” — prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan — mendorong setiap anggota untuk lebih dekat dengan masyarakat dan menunjukkan sisi empati dalam bertugas.

Suasana di Lokasi: Harmoni Antara Polisi dan Warga

Pada saat kejadian, suasana di sekitar Jalan Daan Mogot tampak ramai dengan aktivitas pagi. Banyak kendaraan melintas dari arah Kalideres menuju Grogol. Saat kendaraan mogok menghambat jalur, personel Polsek Cengkareng langsung turun tangan tanpa menunggu lama. Koordinasi cepat antara anggota Unit Samapta dan Bhabinkamtibmas membuat situasi bisa dikendalikan dengan baik.

Warga yang menyaksikan kejadian itu tampak kagum dengan reaksi cepat polisi. Beberapa pengendara bahkan menepikan kendaraannya sejenak untuk memberikan jalan bagi petugas yang sedang mendorong kendaraan mogok. Beberapa orang sempat bertepuk tangan kecil sebagai bentuk apresiasi terhadap tindakan humanis tersebut.

Jarang sekali ada polisi yang begitu cepat tanggap. Biasanya hanya mengatur lalu lintas, tapi kali ini mereka langsung turun tangan membantu. Salut buat Polsek Cengkareng,” ujar seorang pengemudi ojek online yang melintas.

Humanisme sebagai Wajah Baru Polri

Tindakan spontan seperti ini menjadi bagian dari program perubahan budaya kerja Polri, di mana setiap anggota diharapkan menunjukkan empati dan kepedulian terhadap masyarakat. Tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga membangun hubungan sosial yang positif antara aparat dan warga.

Di wilayah perkotaan seperti Jakarta Barat, kehadiran polisi yang humanis sangat dirasakan dampaknya. Tidak sedikit masyarakat yang mengaku kini lebih percaya kepada aparat setelah melihat berbagai tindakan nyata yang menyentuh hati.

Polisi sekarang beda. Mereka lebih terbuka dan mau membantu warga tanpa pandang bulu. Kami jadi merasa lebih aman dan nyaman,” tutur salah seorang pedagang kaki lima di sekitar lokasi.

Langkah Polsek Cengkareng ini sejalan dengan arahan Kapolres Metro Jakarta Barat yang menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam setiap kegiatan pelayanan publik. Hal ini diyakini dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri, sekaligus menciptakan hubungan sosial yang lebih harmonis.

Sinergi dan Kepedulian di Lapangan

Selain membantu pengendara yang mogok, personel Polsek Cengkareng juga memastikan bahwa arus lalu lintas tetap berjalan lancar. Mereka dengan sigap mengatur kendaraan lain agar tidak menumpuk di lokasi kejadian. Koordinasi dilakukan dengan anggota BKO Ditsamapta Polda Metro Jaya yang ikut mendukung pelaksanaan tugas pengaturan lalu lintas pagi itu.

Kerjasama antara petugas di lapangan ini menunjukkan sinergi yang kuat antarunit kepolisian. Setiap anggota memahami perannya, mulai dari mengatur lalu lintas, memberikan pertolongan, hingga menjaga agar masyarakat merasa aman.

Kegiatan gatur lalin di pagi hari memang menjadi rutinitas harian di wilayah hukum Polsek Cengkareng. Namun, dalam setiap rutinitas tersebut selalu ada momen-momen yang memperlihatkan ketulusan anggota Polri dalam melayani masyarakat.

Dampak Sosial: Kepercayaan yang Kembali Tumbuh

Kepedulian sederhana di jalanan ternyata memiliki dampak besar bagi citra Polri. Masyarakat mulai melihat kembali wajah lembut aparat penegak hukum yang selama ini mungkin dianggap tegas atau kaku. Kini, melalui aksi-aksi nyata seperti ini, citra polisi sebagai pelindung dan pengayom kembali mendapat tempat di hati masyarakat.

Sejumlah warga yang mengetahui aksi tersebut melalui media sosial turut memberikan komentar positif. Banyak yang memuji sikap sigap dan keikhlasan anggota Polsek Cengkareng yang membantu warga tanpa pamrih.

Salut untuk Polsek Cengkareng. Aksi kecil tapi berarti besar. Polisi seperti inilah yang kami butuhkan,” tulis salah satu netizen dalam kolom komentar unggahan di Instagram Polres Metro Jakarta Barat.

Pelayanan Tanpa Batas: Polri untuk Semua

Kegiatan pengaturan lalu lintas di kawasan Daan Mogot yang disertai dengan tindakan kemanusiaan ini mencerminkan semangat “Tulus Melayani” yang dipegang teguh oleh jajaran Polri. Polisi tidak hanya berperan dalam menegakkan hukum, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam kehidupan sosial masyarakat.

Keberadaan anggota Polsek Cengkareng di lapangan setiap hari menjadi bukti nyata dedikasi mereka. Baik panas, hujan, maupun kemacetan panjang, mereka tetap hadir untuk memastikan warga dapat beraktivitas dengan aman dan tertib.

Kami ingin masyarakat tahu bahwa polisi bukan hanya hadir saat ada pelanggaran. Kami selalu ada kapan pun dibutuhkan, baik untuk menolong, mengatur, atau sekadar menyapa warga,” tutur Aipda Engkos yang turut membantu di lokasi.

Penutup: Polisi Humanis, Polisi Dambaan Rakyat

Kisah kecil di Jalan Daan Mogot ini memberikan pelajaran besar bahwa pelayanan publik tidak selalu tentang peraturan dan sanksi, tetapi juga tentang empati dan kepedulian. Polisi yang mau turun tangan membantu warga adalah representasi dari perubahan positif Polri dalam mewujudkan slogan “Presisi” yang berorientasi pada pelayanan.

Melalui aksi seperti ini, Polsek Cengkareng menunjukkan bahwa polisi sejati adalah mereka yang hadir dengan hati. Dalam kesibukan kota besar, kehadiran sosok penolong di tengah jalan yang ramai menjadi pengingat bahwa kebaikan masih hidup di antara kita.

Dengan semangat melayani, para anggota Polsek Cengkareng membuktikan bahwa tugas kepolisian tidak terbatas pada keamanan semata, tetapi juga mencakup nilai kemanusiaan dan keikhlasan dalam membantu sesama. Aksi ini diharapkan menjadi contoh bagi anggota kepolisian lainnya untuk terus menjaga semangat humanis di tengah masyarakat.

Kami hadir untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tidak hanya dalam bentuk penegakan hukum, tapi juga dalam hal kecil seperti membantu pengendara yang kesulitan di jalan. Karena itulah esensi dari Polri yang Presisi,” tutup Ipda J. Manurung.

Aksi Polsek Cengkareng ini mungkin tampak sederhana, namun maknanya dalam — menjadi simbol dari Polisi yang benar-benar mengabdi kepada rakyat. Dari jalan Daan Mogot yang padat, lahir sebuah inspirasi bahwa kepedulian bisa menjadi jembatan antara aparat dan masyarakat menuju hubungan yang lebih harmonis dan saling menghargai.

© 2025 SumateranewsTV | Humas Polres Metro Jakarta Barat