Belajar Tertib dan Aman Bersama Polisi, Tawa Ceria Anak TK Regina Caeli Warnai Polsek Kembangan
Dekat dan Bersahabat, Polisi Kembangan Ajak Anak-Anak Belajar Tentang Keamanan dan Lalu Lintas
Jakarta Barat, Sumateranewstv. Com) — Suasana penuh tawa dan keceriaan mewarnai halaman Polsek Kembangan pada Rabu pagi, 11 November 2025. Sejak matahari belum terlalu tinggi, puluhan siswa-siswi Taman Kanak-Kanak (TK) Regina Caeli sudah tampak berbaris rapi sambil melambaikan tangan ke arah beberapa anggota polisi yang menyambut dengan senyum ramah. Hari itu menjadi momen istimewa bagi mereka karena dapat mengikuti kegiatan “Polisi Sahabat Anak”, sebuah program pembinaan yang digagas Polsek Kembangan sebagai bagian dari upaya edukatif Polri untuk menanamkan nilai disiplin dan keselamatan sejak usia dini.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kanit Binmas Polsek Kembangan, Iptu I Wayan Sumberjaya, S.H. itu berlangsung penuh semangat dan kehangatan. Anak-anak diajak mengenal lebih dekat sosok polisi, tugas-tugas mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta pentingnya menaati aturan, terutama dalam berlalu lintas.
Dengan cara penyampaian yang sederhana dan interaktif, anak-anak tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga diajak untuk berpartisipasi langsung. Beberapa di antaranya berani mengajukan pertanyaan tentang peran polisi di masyarakat, sementara yang lain tampak sibuk memperhatikan setiap penjelasan dengan mata berbinar penuh rasa ingin tahu.
Edukasi Aman dan Tertib Sejak Usia Dini
Dalam kegiatan yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut, Iptu Wayan bersama personelnya memperkenalkan berbagai hal mendasar seputar keamanan dan keselamatan. Anak-anak diajak belajar mengenal rambu-rambu lalu lintas, memahami arti lampu merah, kuning, dan hijau, serta diajarkan cara yang benar saat menyeberang jalan.
Selain itu, mereka juga diberikan edukasi ringan mengenai cara menghubungi layanan darurat 110 jika menghadapi keadaan darurat. Dalam simulasi kecil, beberapa anak bahkan diminta mempraktikkan bagaimana cara berbicara dengan petugas kepolisian saat membutuhkan pertolongan. Aktivitas sederhana ini menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian anak-anak ketika berinteraksi dengan aparat penegak hukum.
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, para siswa juga dikenalkan pada berbagai perlengkapan kepolisian seperti rompi, helm, borgol, serta tongkat pengatur lalu lintas. Dengan penuh semangat, anak-anak berebut kesempatan untuk mencoba atribut tersebut sambil berpose di depan mobil patroli. Gelak tawa pun pecah saat beberapa di antara mereka mengenakan helm yang sedikit kebesaran, menambah keceriaan suasana pagi itu.
Membangun Kedekatan Antara Polisi dan Anak-Anak
Program Polisi Sahabat Anak bukan sekadar kegiatan seremonial. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana membangun kedekatan emosional antara aparat kepolisian dan masyarakat, terutama generasi muda. Kapolsek Kembangan Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Moch Taufik Iksan, menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini merupakan bagian dari strategi Polri dalam menumbuhkan kepercayaan publik melalui pendekatan humanis.
“Melalui pendekatan yang menyenangkan dan edukatif, anak-anak diharapkan memahami pentingnya menjaga ketertiban, menaati aturan lalu lintas, serta menghargai peran polisi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” ujar Kompol Taufik Iksan.
Ia menegaskan bahwa citra polisi di mata anak-anak perlu dibentuk sejak dini dengan cara yang positif. Polisi bukan sosok yang menakutkan, tetapi sahabat yang selalu siap membantu ketika dibutuhkan. Oleh karena itu, Polsek Kembangan secara rutin menggelar kegiatan edukasi bagi pelajar mulai dari tingkat PAUD, TK, hingga sekolah dasar.
“Kita ingin anak-anak tumbuh dengan rasa percaya dan hormat terhadap polisi. Mereka perlu tahu bahwa tugas kami bukan hanya menangkap pelaku kejahatan, tapi juga menjaga keamanan agar masyarakat bisa hidup tenang,” tambahnya.
Tawa dan Semangat yang Menular
Suasana ceria di halaman Polsek Kembangan pagi itu benar-benar menular. Anak-anak tertawa lepas saat mengikuti permainan edukatif yang dirancang oleh para personel Binmas. Salah satu permainan favorit adalah “Tebak Rambu”, di mana anak-anak berlomba mengangkat papan bergambar rambu lalu lintas dan menyebutkan artinya. Siapa yang menjawab benar mendapat hadiah kecil berupa permen atau stiker bergambar polisi cilik.
Guru-guru dari TK Regina Caeli pun tampak terharu melihat antusiasme murid-muridnya. Menurut salah satu guru pendamping, Ibu Yohana, kegiatan seperti ini memberikan pengalaman belajar yang tidak bisa diperoleh di dalam kelas. “Anak-anak belajar langsung dari narasumber yang nyata, yaitu para polisi yang sehari-hari menjaga keamanan. Mereka jadi lebih menghargai aturan dan tahu bahwa polisi itu ramah dan bisa diajak bicara,” ujarnya.
Iptu Wayan sendiri terlihat menikmati setiap interaksi dengan anak-anak. Dengan sabar, ia menuntun mereka berjalan di zebra cross buatan, mencontohkan posisi aman saat menunggu di pinggir jalan, dan menjelaskan bahaya menyeberang sembarangan. “Kita ingin anak-anak ini tumbuh menjadi generasi yang tertib dan bertanggung jawab,” ujarnya sambil tersenyum.
Polisi Humanis, Polisi Sahabat Masyarakat
Program Polisi Sahabat Anak merupakan salah satu implementasi nyata dari konsep Polisi Humanis yang terus digaungkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.. Pendekatan ini menekankan pentingnya hubungan yang harmonis antara polisi dan masyarakat dalam menjaga ketertiban serta mewujudkan keamanan yang berkelanjutan.
Dalam konteks tersebut, kegiatan seperti yang dilakukan Polsek Kembangan memiliki dampak sosial yang besar. Anak-anak yang sejak dini sudah mengenal polisi dengan cara positif akan tumbuh dengan rasa percaya dan tidak takut untuk berinteraksi dengan aparat. Hal ini sekaligus menjadi pondasi bagi terbentuknya masyarakat yang sadar hukum dan peduli terhadap lingkungan sosialnya.
“Kegiatan Polisi Sahabat Anak menjadi wujud nyata komitmen Polsek Kembangan untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam penegakan hukum tetapi juga dalam pembinaan karakter generasi muda,” jelas Kompol Taufik.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan serupa akan terus digelar di sekolah-sekolah lain di wilayah hukum Polsek Kembangan, dengan materi yang disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikan anak. “Kami ingin semua anak-anak di wilayah ini merasa dekat dengan polisi. Karena ketika mereka sudah mengenal, maka rasa takut akan hilang, digantikan dengan rasa hormat dan persahabatan,” katanya lagi.
Momen Tak Terlupakan dan Pesan Moral
Menjelang akhir kegiatan, suasana haru bercampur bahagia terasa saat anak-anak dan para guru diajak berkeliling markas Polsek. Mereka diperlihatkan ruang kerja polisi, kendaraan dinas, hingga ruangan tempat pengaduan masyarakat. Para petugas menjelaskan bahwa semua fasilitas itu ada untuk melayani dan melindungi masyarakat.
Di penghujung acara, sesi foto bersama menjadi momen yang paling ditunggu. Anak-anak berbaris sambil membawa balon warna-warni dan mengenakan topi polisi kecil yang diberikan oleh panitia. Tawa riang dan wajah polos mereka mencerminkan semangat persahabatan antara polisi dan masyarakat yang sesungguhnya.
“Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut setiap tahun. Kami sebagai guru sangat mendukung program positif seperti ini,” ujar Ibu Yohana lagi dengan senyum bangga.
Sementara itu, beberapa orang tua murid yang turut hadir juga memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian. Mereka menilai kegiatan seperti ini mampu mengubah persepsi anak-anak yang sebelumnya mungkin takut terhadap polisi. “Sekarang anak saya malah bilang mau jadi polisi kalau sudah besar,” tutur salah satu wali murid sambil tertawa.
Menanamkan Nilai Keamanan, Kedisiplinan, dan Kepedulian
Program Polisi Sahabat Anak juga menjadi wadah penting untuk menanamkan nilai-nilai moral seperti tanggung jawab, kepedulian sosial, dan disiplin. Anak-anak diajarkan bahwa menaati aturan bukan karena takut dihukum, tetapi karena sadar bahwa aturan dibuat untuk keselamatan bersama.
Menurut Iptu Wayan, pembelajaran ini sangat penting dalam membangun karakter generasi muda yang berintegritas. “Kalau sejak kecil mereka sudah tahu arti disiplin dan peduli terhadap sesama, maka kelak mereka akan menjadi warga negara yang baik dan taat hukum,” ujarnya.
Kegiatan tersebut juga sejalan dengan program pemerintah dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri, serta bergotong royong. “Polisi Sahabat Anak menjadi pelengkap dalam membangun karakter anak bangsa,” tambahnya.
Penutup: Polisi Sahabat Anak, Langkah Kecil untuk Dampak Besar
Kegiatan Polisi Sahabat Anak di Polsek Kembangan hari itu bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk komitmen Polri untuk terus hadir dengan wajah yang ramah, dekat, dan melayani. Melalui kegiatan sederhana ini, polisi berhasil menunjukkan bahwa menjaga keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga bagian dari pendidikan moral sejak usia dini.
Dari kegiatan ini, anak-anak belajar arti penting keselamatan dan kedisiplinan, sementara polisi belajar bagaimana mendekati masyarakat dengan hati. Pesan moral yang tertanam di benak mereka akan menjadi bekal penting dalam membentuk generasi penerus bangsa yang sadar hukum dan peduli terhadap ketertiban sosial.
(Humas Polres Metro Jakarta Barat)
© 2025 Sumateranewstv



