Polsek Kembangan Patroli Jalan Kaki, Wujudkan Keamanan Lewat Sentuhan Humanis

Dekat dengan Warga, Polisi Kembangan Sapa Masyarakat Lewat Patroli Jalan Kaki Malam Hari

Jakarta Barat, (Sumateranewstv. Com) — Dalam upaya menjaga situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif, jajaran Polsek Kembangan Polres Metro Jakarta Barat melaksanakan kegiatan patroli jalan kaki di kawasan CNI, Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, pada Kamis (13/11/2025) malam.

Kegiatan patroli jalan kaki ini dipimpin langsung oleh AKP Herry Qurniawan, S.H. selaku Perwira Pengawas (Pawas) pada malam tersebut. Patroli dilakukan dengan menyusuri permukiman warga, area pertokoan, titik-titik rawan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, hingga sejumlah lokasi yang kerap menjadi pusat aktivitas masyarakat di malam hari. Kehadiran polisi berjalan kaki bukan sekadar kegiatan rutinitas, melainkan pendekatan humanis untuk menciptakan rasa aman, meningkatkan keterhubungan dengan masyarakat, dan memastikan bahwa polisi hadir sebagai pelindung, pengayom, serta sahabat masyarakat.

Patroli Humanis sebagai Representasi Polri Modern

Patroli jalan kaki merupakan metode pengamanan klasik yang tetap relevan dalam kondisi modern. Dengan berjalan kaki, personel dapat berinteraksi secara langsung dengan masyarakat. Metode ini memungkinkan petugas membaca situasi lingkungan secara lebih dekat dan mendetail, dari suasana sekitar, pola aktivitas warga, hingga dinamika sosial yang mungkin terlewat jika patroli hanya dilakukan menggunakan kendaraan.

Dalam kegiatan ini, personel Polsek Kembangan tampak menyapa warga yang ditemui di sepanjang rute, seperti pedagang, penjaga keamanan lingkungan, remaja yang berkumpul di pos ronda, hingga beberapa warga yang baru pulang dari bekerja. Sapaan hangat dan ajakan untuk menjaga keamanan bersama menjadi inti komunikasi yang didorong dalam patroli humanis ini.

Beberapa warga juga terlihat menyampaikan keluhan kecil tentang suasana lingkungan. Ada yang menyampaikan soal lampu jalan yang mulai redup, adanya aktivitas remaja nongkrong hingga larut malam, hingga kebutuhan ronda bersama yang sudah mulai menurun intensitasnya. Melalui dialog langsung seperti inilah Polri dapat menjalin kemitraan lebih kuat dengan masyarakat.

Pentingnya Komunikasi Dua Arah antara Polisi dan Warga

Salah satu masalah klasik dalam menjaga kamtibmas adalah minimnya komunikasi langsung antara warga dan aparat. Banyak masyarakat masih merasa ragu melapor karena khawatir dianggap mengada-ada, takut direspons lambat, atau merasa masalah terlalu kecil untuk dilaporkan. Dengan patroli jalan kaki, hambatan tersebut dapat terurai secara alami.

Personel Polsek Kembangan tidak hanya memberikan himbauan kamtibmas, tetapi juga secara aktif mendengarkan warga. Mereka menanyakan apakah ada kejadian mencurigakan dalam beberapa hari terakhir, bagaimana kondisi sekitar pada malam hari, serta apakah ada titik yang dirasa rawan oleh warga.

Komunikasi dua arah seperti ini sangat penting untuk memperkuat sistem keamanan lingkungan. Warga sebagai pihak yang paling mengetahui dinamika wilayahnya menjadi mata dan telinga bagi Polri. Di sisi lain, Polri memberikan respons cepat serta pendampingan jika di kemudian hari ditemukan potensi gangguan.

Hubungan kemitraan semacam ini bukan hanya perkara formal, melainkan hubungan sosial yang dibangun berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan itulah yang kemudian menjadi modal besar dalam mewujudkan keamanan berkelanjutan di wilayah hukum Polsek Kembangan.

Patroli Menyasar Lokasi yang Berpotensi Menimbulkan Gangguan Kamtibmas

Selain menyapa masyarakat, patroli juga menyasar sejumlah lokasi yang kerap menjadi titik kerawanan. Kawasan CNI dan beberapa ruas jalan sekitar Kembangan Selatan memiliki area gelap yang kerap dipantau karena berpotensi dimanfaatkan untuk tindakan kriminal seperti tawuran, pencurian kendaraan bermotor, hingga balap liar.

Personel memeriksa sudut-sudut jalan, memantau pergerakan kendaraan, dan sesekali memberikan teguran kepada pemuda yang masih berkumpul hingga larut malam tanpa tujuan jelas. Teguran diberikan secara humanis dan persuasif, tanpa tindakan berlebihan, namun tetap mengedepankan kewibawaan Polri.

Selain itu, beberapa titik seperti minimarket, gerai ATM, dan warung yang masih buka hingga malam hari ikut dipantau. Petugas mengingatkan penjaga toko untuk tetap waspada, memeriksa CCTV secara berkala, dan segera melapor jika menemukan sesuatu yang tidak biasa.

Kapolsek Kembangan: “Polisi Hadir untuk Melayani dengan Hati”

Kapolsek Kembangan Polres Metro Jakarta Barat Kompol Moch. Taufik Iksan, S.H., M.H. menegaskan bahwa patroli jalan kaki merupakan wujud nyata dari komitmen Polri yang terus bertransformasi menjadi institusi yang profesional, humanis, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Kami ingin masyarakat merasa aman dan nyaman. Polisi tidak hanya menjaga dari jauh, tapi hadir langsung untuk memastikan situasi tetap kondusif,” ujarnya.

Kapolsek menjelaskan bahwa keberadaan polisi di tengah masyarakat adalah bagian dari strategi pendekatan preventif. Dengan memperkuat pendekatan pencegahan, potensi kriminal dapat ditekan sebelum terjadi. Tidak semua tindakan keamanan harus dilakukan dengan kekuatan atau penindakan hukum; sebagian besar bisa dicegah dengan sentuhan humanis seperti kunjungan, patroli dialogis, dan kegiatan komunikasi publik.

Dalam visi Polri modern, polisi tidak hanya hadir ketika terjadi masalah, tetapi justru hadir secara konsisten untuk mencegah masalah. Kehadiran lewat patroli jalan kaki merupakan salah satu contohnya.

Respons Warga: Patroli Jalan Kaki Dinilai Lebih Efektif

Banyak warga yang memberikan respon positif atas kegiatan ini. Sejumlah warga CNI Kembangan Selatan mengatakan bahwa mereka merasa lebih aman melihat petugas berjalan kaki menyusuri lorong-lorong pemukiman. Patroli yang dilakukan dengan kendaraan dinilai efektif, namun seringkali tidak memberikan kontak langsung dengan masyarakat.

Dengan patroli jalan kaki, polisi dianggap lebih dekat dan dapat berinteraksi secara natural dengan penduduk. Salah satu warga setempat yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima menyampaikan bahwa ia sering melihat kelompok remaja nongkrong hingga larut malam. Dengan adanya patroli jalan kaki, kelompok tersebut kini mulai membubarkan diri lebih cepat.

Warga lainnya, seorang pengemudi ojek online, menambahkan bahwa kehadiran polisi berjalan kaki memudahkan mereka menyampaikan keluhan kecil terkait keamanan. Baginya, hal ini jauh lebih efektif daripada harus mendatangi kantor polisi atau menunggu giliran saat posko terbuka.

Dampak Jangka Panjang Patroli Humanis

Kegiatan patroli jalan kaki tidak hanya memberikan pengaruh sesaat terhadap kondisi lingkungan, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Polri menilai bahwa pendekatan humanis semacam ini dapat menumbuhkan iklim sosial yang lebih sehat, di mana masyarakat dan aparat bekerja sama dalam menjaga keamanan.

Beberapa dampak positif yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain:

  • Penurunan angka kriminalitas melalui peningkatan kewaspadaan warga serta keberadaan polisi yang lebih aktif.
  • Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Polri sebagai institusi yang bekerja untuk rakyat dan bersama rakyat.
  • Terbentuknya komunikasi harmonis antara aparat dan warga sehingga setiap persoalan keamanan dapat segera diatasi.
  • Penguatan nilai gotong royong dalam menjaga keamanan lingkungan secara bersama-sama.

Dengan hadirnya Polisi secara langsung di lapangan, budaya masyarakat untuk saling menjaga dan saling melindungi akan semakin tumbuh. Rasa aman tidak hanya berasal dari kehadiran aparat, tetapi juga dari solidaritas sosial antar warga.

Analisis Sosial: Mengapa Pendekatan Humanis Sangat Dibutuhkan?

Pendekatan humanis dalam kepolisian semakin mendapat perhatian di berbagai negara, termasuk Indonesia. Polri sendiri telah berusaha mengimplementasikan paradigma baru: dari polisi bersifat komando menjadi polisi yang melayani dan dekat dengan masyarakat.

Hal ini penting karena keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga hasil interaksi sosial yang stabil. Ketika warga percaya pada polisi, tingkat pelaporan meningkat, warga lebih aktif menjaga lingkungannya, dan dinamika konflik dapat dicegah lebih awal.

Patroli jalan kaki menjadi salah satu simbol transformasi institusi Polri dari aparat yang bersifat keras menjadi aparat yang bisa dipeluk oleh masyarakat. Rasa aman bukan hanya tercipta oleh seragam atau senjata yang dibawa polisi, tetapi dari kemampuan aparat untuk membersamai warganya.

Selain Patroli Jalan Kaki: Program Lain yang Dijalankan Polsek Kembangan

Selain patroli jalan kaki, Polsek Kembangan dalam beberapa tahun terakhir juga intens menjalankan berbagai program berbasis kedekatan sosial. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari visi Polri Presisi yang mengutamakan prediktif, responsibilitas, dan transparansi dalam pelayanan.

Beberapa program tersebut antara lain:

  • Patroli Dialogis di sejumlah titik rawan, seperti pusat perbelanjaan, jalan protokol, hingga kawasan pemukiman padat.
  • Jum’at Curhat, sebuah kegiatan di mana warga bebas menyampaikan keluhan secara langsung kepada aparat.
  • Program Polisi RW yang menempatkan satu polisi sebagai pendamping tetap wilayah kecil untuk menciptakan hubungan intens dengan warga.
  • Penyuluhan kamtibmas di sekolah-sekolah, tempat ibadah, hingga sanggar komunitas.
  • Operasi cipta kondisi pada malam hari untuk menekan potensi pelanggaran hukum.

Masyarakat Diminta Berperan Aktif

Kapolsek menegaskan bahwa keamanan tidak dapat diciptakan oleh polisi sendirian. Keterlibatan warga sangat penting dalam mewujudkan ketertiban yang berkelanjutan. Ia mengajak masyarakat untuk tetap waspada, aktif melapor, serta bersama-sama menjaga lingkungan.

Selain itu, ia mengimbau agar warga tidak ragu berkomunikasi dengan polisi ketika menemukan sesuatu yang mencurigakan. Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, warga juga dapat memanfaatkan layanan cepat seperti Call Center 110 atau layanan aduan Polres Metro Jakarta Barat untuk menghubungi aparat kapan saja.

Penutup: Kolaborasi Polisi dan Warga adalah Kunci Keamanan

Kegiatan patroli jalan kaki yang dilakukan Polsek Kembangan kembali menegaskan bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. Kehadiran polisi di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat yang dapat diandalkan. Melalui sentuhan humanis serta pendekatan komunikatif, harapannya wilayah Kembangan dapat terus menjadi kawasan yang aman, damai, dan kondusif.

Polsek Kembangan berkomitmen untuk terus menjalankan patroli jalan kaki secara rutin, dengan harapan dapat membangun hubungan yang semakin kuat antara polisi dan masyarakat. Strategi ini terbukti memberikan rasa aman sekaligus menciptakan lingkungan sosial yang harmonis.

(Sumber: Humas Polres Metro Jakarta Barat)

Editor Redaksi Sumateranewstv. Com