Press Release Nomor: 761/ XI / HUM.6.1.1./ 2025/ Bidhumas
Sabtu, 1 November 2025.
Jakarta, (Sumateranewstv. Com)— Ketua Umum Pemuda Persatuan Umat Islam (PUI) Raizal Arifin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) atas keberhasilannya dalam mengungkap dan memusnahkan sebanyak 214 ton narkoba selama periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025. Pencapaian tersebut dinilai sebagai bentuk nyata dari komitmen Polri dalam menjaga keselamatan dan masa depan generasi muda Indonesia dari ancaman serius penyalahgunaan narkotika.
Raizal menyebutkan bahwa peredaran narkoba bukan hanya ancaman terhadap individu, tetapi juga terhadap keberlangsungan bangsa secara keseluruhan. Karena itu, keberhasilan Polri dalam mengungkap kasus besar hingga pemusnahan barang bukti dalam jumlah masif menjadi tonggak penting dalam perang melawan narkoba di Tanah Air.
“Kami dari Pemuda PUI sangat mengapresiasi Polri yang telah berhasil memberantas dan memusnahkan 214 ton narkoba hingga tahun 2025 ini. Ini adalah capaian luar biasa dan bukti keseriusan Polri dalam menyelamatkan generasi muda Indonesia dari kehancuran akibat narkoba,” ujar Raizal Arifin saat diwawancarai di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Sinergi Pemuda PUI dan Polri untuk Mencegah Narkoba di Kalangan Generasi Muda
Dalam kesempatan tersebut, Raizal juga menegaskan kesiapan Pemuda PUI untuk terus bersinergi dengan Polri dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan pelajar, mahasiswa, dan generasi muda. Ia menyebut, organisasi PUI memiliki jaringan lembaga pendidikan yang sangat luas, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, yang dapat dijadikan basis edukasi bahaya narkoba bagi generasi penerus bangsa.
“Di bawah naungan PUI terdapat banyak lembaga pendidikan, pesantren, dan kampus. Insya Allah kami akan menjaga seluruh jamaah, siswa, serta pemuda-pemudi Indonesia agar tidak terjerumus ke dalam jeratan bahaya narkoba. Generasi muda adalah penerus bangsa, mereka tidak boleh dirusak oleh zat terlarang ini,” tegasnya.
Menurutnya, upaya pemberantasan narkoba tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum, melainkan juga seluruh elemen masyarakat. Peran aktif organisasi keagamaan, komunitas pemuda, dan lembaga pendidikan sangat penting dalam membentuk benteng moral dan spiritual bagi generasi muda agar tidak mudah terpengaruh oleh ajakan atau godaan penyalahgunaan narkotika.
Keberhasilan Polri sebagai Inspirasi Gerakan Sosial Nasional
Raizal juga menilai, keberhasilan Polri dalam memberantas jaringan narkoba internasional dapat menjadi inspirasi bagi seluruh elemen bangsa untuk lebih peduli terhadap isu narkotika. Polri telah membuktikan komitmennya dengan tidak hanya menindak pelaku, tetapi juga mengedepankan pendekatan preventif melalui edukasi, kampanye sosial, serta kerja sama lintas lembaga.
“Kami melihat bagaimana Polri bekerja tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga melakukan pendekatan humanis dan edukatif. Itu sangat penting, karena akar masalah narkoba tidak hanya soal hukum, tapi juga soal moral, ekonomi, dan sosial masyarakat,” ungkap Raizal.
Ia menambahkan, keberhasilan Polri ini juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki institusi penegak hukum yang kuat, profesional, dan berintegritas. Dengan dukungan masyarakat, pemberantasan narkoba dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Raizal menjelaskan bahwa gerakan Pemuda PUI tidak hanya terbatas pada kegiatan keagamaan, tetapi juga melibatkan berbagai program sosial dan edukatif yang mendukung visi besar bangsa, termasuk pemberantasan narkoba, penanggulangan radikalisme, hingga penguatan ketahanan keluarga dan moral generasi muda.
Pentingnya Edukasi dan Pencegahan Sejak Dini
Dalam konteks pemberantasan narkoba, Raizal menyoroti pentingnya upaya pencegahan sejak dini. Ia menilai bahwa pendekatan pendidikan dan sosialisasi harus terus digalakkan di lingkungan sekolah, kampus, serta masyarakat. Menurutnya, generasi muda harus dibekali pemahaman yang utuh tentang bahaya narkoba dan dampaknya terhadap masa depan mereka.
“Kami akan terus bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam memberikan penyuluhan dan pelatihan di sekolah-sekolah, pesantren, dan kampus. Karena jika anak muda kita paham bahaya narkoba, mereka akan menjadi benteng kuat bagi bangsa ini,” ujarnya.
Pemuda PUI juga berencana meluncurkan sejumlah program sinergi bersama Polri, seperti Gerakan Sekolah Bebas Narkoba, Pesantren Antinarkoba, serta Kampanye Digital Generasi Bersih yang akan menyasar komunitas muda di berbagai daerah. Program-program ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian kolektif dalam mencegah penyalahgunaan narkotika.
Dukungan terhadap Polri dan Program Asta Cita Pemerintah
Raizal juga menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Polri yang sejalan dengan visi besar pemerintahan Presiden Republik Indonesia melalui program Asta Cita, khususnya pada bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia, reformasi hukum, dan pemberantasan kejahatan narkotika. Menurutnya, peran Polri dalam menegakkan hukum dan melindungi generasi muda merupakan bagian penting dari cita-cita bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kami mendukung penuh Polri untuk terus bersemangat dalam memberantas narkoba dan bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat. Pemuda PUI siap mendukung program-program Polri yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” pungkasnya.
Peran Pemuda sebagai Garda Terdepan Bangsa
Selain itu, Raizal juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam mengawal masa depan bangsa. Menurutnya, pemuda bukan hanya obyek pembangunan, tetapi juga subyek utama yang menentukan arah masa depan Indonesia. Karena itu, menjaga pemuda dari pengaruh buruk narkoba merupakan langkah strategis dalam menjaga keberlangsungan bangsa yang kuat dan berakhlak.
“Pemuda adalah masa depan bangsa. Jika pemudanya sehat, cerdas, dan berakhlak, maka bangsa ini akan maju. Tapi jika pemudanya rusak karena narkoba, maka bangsa ini akan kehilangan masa depannya,” kata Raizal penuh penekanan.
Ia juga mengingatkan bahwa ancaman narkoba saat ini sudah semakin kompleks dengan berbagai modus, termasuk penyalahgunaan obat-obatan legal, peredaran daring, hingga bentuk baru narkotika sintetis yang terus bermunculan. Karena itu, kolaborasi semua pihak menjadi hal yang tidak bisa ditunda lagi.
Sinergi Polri dan Elemen Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan
Keberhasilan Polri dalam memberantas narkoba tidak lepas dari kerja sama antara aparat penegak hukum, lembaga pemerintah, dan masyarakat sipil. Dalam beberapa tahun terakhir, Polri telah menunjukkan keseriusan melalui berbagai operasi besar seperti Operasi Antik dan Operasi Narkotika Terpadu di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui langkah-langkah strategis dan penegakan hukum yang tegas, Polri berhasil menekan laju peredaran narkoba yang sebelumnya meresahkan masyarakat. Selain itu, pendekatan preventif yang dilakukan melalui program Polisi Sahabat Anak, Penyuluhan Anti Narkoba, dan Kampung Tangguh Bebas Narkoba turut menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam menyelamatkan generasi bangsa.
“Kami sangat menghargai upaya Polri yang tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada pencegahan. Ini menunjukkan bahwa Polri benar-benar ingin menyelamatkan masyarakat, bukan sekadar menegakkan hukum,” tambah Raizal.
Harapan untuk Masa Depan Bebas Narkoba
Raizal menutup pernyataannya dengan menyampaikan harapan besar agar Indonesia suatu hari nanti benar-benar bebas dari ancaman narkoba. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari orang tua, guru, tokoh agama, aparat, hingga pemuda, untuk bersatu dan tidak apatis terhadap peredaran narkoba yang terus mengintai lingkungan sekitar.
“Jika kita semua bersatu, saya yakin Indonesia bisa bebas dari narkoba. Polri sudah memberikan contoh dengan kerja kerasnya. Sekarang saatnya masyarakat ikut bergerak bersama,” ujarnya.
Raizal juga berharap agar penghargaan dan apresiasi kepada Polri tidak hanya datang dari lembaga, tetapi juga dari masyarakat luas sebagai bentuk dukungan moral atas pengorbanan aparat kepolisian yang telah berjuang di garda terdepan melawan kejahatan narkotika.
“Perjuangan Polri melawan narkoba bukan pekerjaan mudah. Banyak risiko yang mereka hadapi. Karena itu, mari kita dukung mereka dengan doa, apresiasi, dan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan dari narkoba,” tutupnya.
