Pemkab Lampung Utara dan Kemenpora Gelar Pelatihan Kewirausahaan Pemuda: Cetak Generasi Mandiri dan Tangguh Berbasis Potensi Lokal

LAMPUNG UTARA, Sumateranewstv. Com) — Dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan Pemuda bertema “Wirausaha Muda Mandiri Indonesia Tangguh”. Kegiatan ini digelar di Gedung Pusiban Agung pada Kamis, 30 Oktober 2025, dan diikuti oleh seratus peserta muda potensial dari berbagai latar belakang.

Para peserta yang hadir berasal dari kalangan mahasiswa, komunitas pemuda, pelaku UMKM, serta perwakilan organisasi kepemudaan yang memiliki semangat tinggi untuk berwirausaha. Sejak pagi, suasana Gedung Pusiban Agung sudah ramai dengan aktivitas peserta yang antusias mengikuti berbagai sesi pembekalan yang diberikan oleh narasumber dari Kemenpora, akademisi, perbankan, dan pengusaha muda sukses asal Lampung.

Wirausaha sebagai Solusi Pengentasan Kemiskinan

Kemiskinan masih menjadi tantangan serius di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Lampung Utara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir, sebagian masyarakat di daerah ini masih bergantung pada sektor pertanian tradisional dengan produktivitas yang belum maksimal. Karena itu, pemerintah menilai pengembangan kewirausahaan di kalangan pemuda menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat ekonomi daerah.

Melalui pelatihan ini, Pemkab Lampung Utara bersama Kemenpora berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya siap berwirausaha, tetapi juga tangguh, adaptif, dan inovatif dalam menghadapi perubahan ekonomi yang dinamis, termasuk tantangan era digital dan globalisasi.

“Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi embrio dan inkubator bagi lahirnya pelaku usaha muda di Lampung Utara yang mampu berkontribusi nyata dalam menurunkan angka kemiskinan,” ujar H. Abdullah Mas’ud, Asisten Deputi Bina Kepemudaan, Badan Usaha dan Swasta Kemenpora, dalam sambutannya.

Pelatihan Interaktif dan Inspiratif

Pelatihan berlangsung dengan format interaktif, di mana peserta tidak hanya mendengarkan paparan teori, tetapi juga berdiskusi langsung dengan para narasumber. Deputi Pelayanan Kepemudaan Kemenpora yang diwakili oleh Dr. Dwi Jayanto Sarosa Putra, Analis Kebijakan Ahli Utama Kemenpora, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa peran pemuda sebagai penggerak ekonomi bangsa tidak bisa diabaikan.

“Pemuda harus menjadi pelaku utama dalam pengembangan kewirausahaan agar mampu menciptakan lapangan kerja dan berperan langsung dalam pengentasan kemiskinan,” tegas Dr. Dwi.

Dalam sesi pertama, narasumber dari Kemenpora memaparkan konsep dasar kewirausahaan sosial dan ekonomi kreatif berbasis potensi daerah. Peserta diajak untuk mengidentifikasi potensi di sekitar mereka — mulai dari hasil pertanian, perikanan, hingga kerajinan tangan — yang bisa dikembangkan menjadi produk bernilai jual tinggi.

Sesi berikutnya diisi oleh perwakilan Kepala Bappeda Lampung Utara, Kepala Perwakilan Bank Lampung, Ketua HIPMI Lampung Utara, serta beberapa pengusaha muda sukses dan akademisi. Mereka berbagi kisah inspiratif bagaimana membangun usaha dari nol, menghadapi tantangan, serta pentingnya kolaborasi dan jejaring usaha.

Optimalisasi Potensi Lokal dan Akses Permodalan

Mewakili Bupati Lampung Utara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Hukum, Drs. Mat Sholeh, menyampaikan apresiasi kepada Kemenpora atas kepercayaannya memilih Lampung Utara sebagai lokasi kegiatan. Menurutnya, daerah ini memiliki potensi ekonomi besar yang selama ini belum tergarap maksimal, terutama di sektor pertanian dan olahan pangan.

“Kabupaten Lampung Utara memiliki potensi besar di sektor pertanian, khususnya budidaya kedelai yang dapat dikembangkan menjadi produk olahan seperti susu kedelai, tahu, dan tempe premium. Pelatihan ini menjadi peluang strategis untuk mengoptimalkan potensi lokal sekaligus membuka lapangan kerja baru,” ujar Mat Sholeh.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkab terus berkomitmen menjalin kemitraan antara pelaku usaha muda dan lembaga keuangan, agar para pemuda yang baru merintis usaha tidak terhambat oleh masalah permodalan. Pemerintah daerah telah melakukan kerja sama strategis dengan Bank Lampung untuk mempermudah akses pinjaman usaha mikro dan kecil dengan bunga rendah serta pembinaan berkelanjutan.

“Kami telah menjalin kerja sama dengan Bank Lampung agar para pelaku usaha muda dapat memperoleh akses permodalan dengan lebih mudah dan meningkatkan daya saing produk mereka,” tambah Mat Sholeh.

Dukungan Perbankan dan Pendampingan Usaha

Perwakilan Bank Lampung, Zutama Rinaldo, yang hadir sebagai Asisten Manajer Bisnis, menegaskan bahwa lembaganya memiliki komitmen kuat untuk mendukung tumbuhnya generasi wirausaha muda di daerah. Bank Lampung, kata Zutama, bukan hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan pendampingan dan edukasi finansial.

“Kami siap membantu penyaluran pembiayaan yang tepat guna bagi pelaku usaha muda. Dengan dukungan keuangan yang memadai, kami yakin para pemuda akan lebih percaya diri mengembangkan usahanya,” ungkap Zutama.

Ia menjelaskan bahwa Bank Lampung memiliki berbagai program kredit usaha rakyat (KUR) dengan syarat ringan dan tenor yang fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan sektor usaha masing-masing. Selain itu, lembaga perbankan daerah tersebut juga menyiapkan pelatihan tentang manajemen keuangan, strategi pemasaran digital, hingga cara mengelola risiko usaha secara profesional.

Dispora dan Kemenpora Dorong Keberlanjutan Program

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Lampung Utara, Martahan Samosir, MPA, dalam sambutannya menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk menciptakan kemandirian ekonomi di kalangan pemuda. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak peserta di masa mendatang.

“Kami berharap pelatihan ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, melainkan menjadi awal dari program pembangunan kewirausahaan berkelanjutan di daerah ini,” tegas Martahan.

Martahan juga mengungkapkan bahwa Pemkab Lampung Utara bersama Kemenpora tengah merancang pembentukan Forum Komunikasi Pengusaha Muda Daerah. Forum ini akan berfungsi sebagai wadah bagi alumni pelatihan untuk saling berbagi pengalaman, menjalin jejaring usaha, serta memperluas akses pasar dan permodalan.

Sinergi dan Harapan Masa Depan

Pelatihan “Wirausaha Muda Mandiri Indonesia Tangguh” ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan perbankan dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang inklusif dan berdaya saing. Kegiatan ini juga menunjukkan keseriusan Kemenpora dalam mendukung upaya pengentasan pengangguran di kalangan pemuda, yang masih menjadi salah satu permasalahan utama di berbagai daerah.

Selama kegiatan berlangsung, peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga dilatih untuk membuat rencana bisnis sederhana, melakukan analisis pasar, dan mempresentasikan ide usaha mereka di hadapan panelis. Beberapa ide bisnis unggulan yang muncul di antaranya pengolahan hasil pertanian organik, produksi makanan sehat berbasis lokal, serta usaha digital marketing untuk produk UMKM Lampung.

Peserta yang menunjukkan ide usaha paling inovatif akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program inkubasi lanjutan yang difasilitasi oleh Kemenpora dan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara. Program tersebut dirancang untuk membantu peserta mengembangkan usahanya hingga siap bersaing di pasar lokal maupun nasional.

Menuju Lampung Utara yang Mandiri dan Produktif

Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Banyak peserta yang merasa mendapatkan ilmu baru dan motivasi besar untuk segera memulai usaha. Salah satu peserta, Rizki Ananda (25), mengaku bahwa pelatihan ini membuka pandangannya tentang potensi usaha di daerah.

“Selama ini saya berpikir harus merantau ke kota besar untuk sukses, tapi ternyata potensi di kampung sendiri luar biasa. Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkannya,” ujar Rizki.

Hal senada disampaikan oleh Lina Marlina (23), peserta lain yang tertarik mengembangkan usaha makanan olahan dari hasil pertanian lokal. Menurutnya, pelatihan seperti ini harus terus dilakukan agar lebih banyak anak muda berani mengambil langkah menjadi pengusaha.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Lampung Utara kini berada pada jalur yang tepat untuk menjadi salah satu kabupaten pionir dalam pengembangan kewirausahaan berbasis potensi lokal. Pemerintah setempat menargetkan bahwa dalam tiga tahun ke depan akan terbentuk sedikitnya 500 wirausaha muda baru hasil binaan program Kemenpora dan Dispora Lampung Utara.

Kepala Bappeda juga menambahkan bahwa Pemkab berencana memasukkan pengembangan kewirausahaan pemuda dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai prioritas utama dalam bidang ekonomi kreatif. Dengan kebijakan yang terintegrasi, diharapkan Lampung Utara mampu menciptakan iklim investasi yang sehat dan menumbuhkan kelas menengah baru dari kalangan anak muda.

Di akhir acara, seluruh peserta mendapatkan sertifikat pelatihan resmi dari Kemenpora, serta akses ke berbagai program pembinaan lanjutan. Momentum ini sekaligus menjadi bukti bahwa semangat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah bisa menghasilkan program nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Penutup

Pelatihan kewirausahaan pemuda yang digelar di Lampung Utara ini tidak hanya memberikan ilmu dan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan semangat baru bagi generasi muda untuk berani berinovasi dan mengambil peran dalam pembangunan daerah. Dengan dukungan Kemenpora, Pemkab Lampung Utara, Bank Lampung, serta berbagai pihak terkait, harapan untuk menciptakan generasi muda mandiri dan tangguh berbasis potensi lokal kini semakin nyata.

Langkah kecil hari ini akan menjadi fondasi besar bagi masa depan ekonomi Lampung Utara yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing.

Sumber: Kominfo Lampura 

Penulis: Redaksi Sumateranewstv
Editor: Pariyo Saputra