Terekam CCTV, Aksi Kekerasan Pelaku Viral Hingga Polisi Bergerak Cepat
Jakarta Barat, (Sumateranewstv. Com) — Tim Gabungan dari Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat bersama Unit Reskrim Polsek Tambora berhasil meringkus seorang pelaku penjambretan bersenjata tajam yang sempat membuat heboh masyarakat usai aksinya terekam kamera CCTV dan viral di media sosial. Pelaku berinisial ST dibekuk dalam sebuah penggerebekan di rumah orang tuanya yang berlokasi di kawasan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, pada Rabu malam (19/11/2025).
Penangkapan pelaku berlangsung cepat dan tanpa perlawanan. Saat petugas gabungan tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB, pelaku diketahui sedang tertidur pulas di dalam kamar. Tanpa memberi waktu bagi pelaku untuk bereaksi, polisi langsung meringkus dan membawanya keluar dari rumah tersebut. ST terlihat mengenakan kaos hitam pada saat diamankan, sementara sebuah tato bergambar jaring laba-laba tampak jelas menghiasi lengan kirinya, menambah ciri khas yang sebelumnya juga terlihat dalam rekaman kamera CCTV viral yang mengabadikan aksinya.
Aksi Penjambretan Terekam Jelas di CCTV
Kanit Reskrim Polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat, AKP Sudrajat Djumantara, membenarkan bahwa ST adalah pelaku utama yang terekam kamera CCTV ketika melakukan aksi penjambretan di Jalan Songsi Dalam pada Sabtu (15/11/2025). Rekaman tersebut memperlihatkan bagaimana pelaku bersama satu rekannya mendekati korban yang tengah dibonceng suaminya.
Dalam video yang tersebar luas di berbagai platform media sosial itu, terlihat jelas ST menodongkan senjata tajam yang diduga kuat adalah celurit ke arah korban perempuan. Korban yang kaget dan berusaha mempertahankan barang berharga miliknya akhirnya terjatuh ke aspal. Aksi itu menimbulkan kepanikan dan memunculkan reaksi warganet yang mengecam tindakan brutal pelaku.
Setelah berhasil membuat korban terjatuh, pelaku dengan cepat merampas tas dan ponsel korban sebelum tancap gas melarikan diri menggunakan sepeda motor bersama rekannya. Peristiwa tersebut tidak hanya menimbulkan luka fisik pada korban, namun juga trauma mendalam karena ancaman senjata tajam yang diarahkan secara langsung ke tubuhnya.
Penangkapan Cepat Berkat Keterangan Saksi dan Analisis Rekaman CCTV
AKP Sudrajat menjelaskan bahwa keberhasilan penangkapan ST tidak terlepas dari peran aktif masyarakat yang memberikan laporan disertai rekaman CCTV yang sangat membantu. Analisis terhadap rekaman tersebut dilakukan secara mendalam oleh penyidik, termasuk mengidentifikasi gerak tubuh pelaku, pakaian yang digunakan, hingga tato jaring laba-laba pada lengan pelaku yang menjadi petunjuk kuat.
“Hari ini kami menangkap pelaku yang viral melakukan penjambretan di kawasan Tambora dengan modus menggunakan senjata tajam,” tegas Sudrajat saat ditemui langsung di lokasi penangkapan, Rabu (19/11/2025). Ia menambahkan bahwa upaya penangkapan dilakukan dengan tetap memperhatikan keselamatan petugas mengingat adanya potensi pelaku membawa senjata tajam seperti pada aksinya sebelumnya.
Polisi kemudian melakukan pengembangan informasi dan berhasil menemukan keberadaan pelaku di rumah orang tuanya. Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan observasi lapangan, pelaku diketahui kerap pulang dan pergi dari lokasi tersebut. Petugas kemudian melakukan pengintaian sebelum akhirnya melakukan penggerebekan.
Modus Pelaku dan Perencanaan Aksi
Dari hasil pemeriksaan awal terhadap ST, polisi menduga bahwa pelaku telah beberapa kali melakukan aksi serupa di wilayah Tambora maupun sekitarnya. Modus yang digunakan cenderung sama: mengincar korban perempuan yang sedang membonceng kendaraan motor, kemudian mendekat dari samping sambil mengancam menggunakan celurit. Tindakan ini dipilih karena dianggap efektif membuat korban ketakutan dan mudah melepaskan barang berharganya.
Dalam beberapa kasus penjambretan di wilayah Tambora yang dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir, terdapat kemiripan cara kerja pelaku, mulai dari jam kejadian, karakteristik motor yang digunakan, hingga cara pelaku menodongkan senjata tajam. Hal ini membuat polisi meyakini bahwa ST dan rekannya merupakan bagian dari kelompok kecil yang telah lama beroperasi.
Pelaku Kedua Masih Dalam Pengejaran
Kanit Reskrim Polsek Tambora menegaskan bahwa ST tidak melakukan aksinya seorang diri. Masih ada satu rekan lainnya yang terlibat langsung dalam peristiwa penjambretan tersebut dan kini sedang dalam pengejaran. Identitas pelaku kedua itu sebenarnya sudah dikantongi oleh pihak kepolisian, namun polisi memilih untuk tidak membuka secara detail demi kepentingan penyelidikan.
“Kami masih melakukan pendalaman untuk segera menangkap pelaku kedua yang turut terlibat dalam aksi ini,” ujar Sudrajat. Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian membuka peluang bagi masyarakat yang memiliki informasi tambahan terkait keberadaan rekan pelaku untuk segera melaporkannya.
Dampak Kejadian dan Respons Warga
Aksi penjambretan yang dilakukan secara terang-terangan dengan menodongkan senjata tajam menimbulkan rasa resah dan khawatir di kalangan warga Kecamatan Tambora. Banyak warga mengatakan bahwa aksi nekat seperti ini bukan pertama kalinya terjadi, sehingga mereka berharap kepolisian memperkuat patroli dan memperketat pengawasan di wilayah padat penduduk tersebut.
Beberapa warga bahkan menyebut bahwa kawasan Jalan Songsi Dalam memang kerap menjadi lokasi rawan kejahatan jalanan, terutama pada jam-jam tertentu menjelang malam. Minimnya penerangan jalan dan gang sempit membuat pelaku mudah melarikan diri. Setelah video aksi penjambretan ini viral, kecemasan warga meningkat, terlebih karena pelaku terlihat sangat agresif dan tidak segan melukai korban.
Penangkapan ST menjadi angin segar bagi masyarakat setempat. Banyak yang merasa lega dan memuji langkah cepat aparat kepolisian dalam mengusut kasus tersebut. Mereka berharap ke depannya keamanan bisa semakin ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang.
Kondisi Korban dan Upaya Pemulihan
Korban perempuan dalam insiden penjambretan tersebut sempat mengalami luka akibat terjatuh dari motor. Beruntung korban tidak mengalami luka serius, namun dampak psikologis dari ancaman senjata tajam masih dirasakan hingga kini. Sementara itu, suami korban yang membonceng pada saat kejadian mengaku sangat menyesal tidak dapat melindungi istrinya dari ancaman pelaku.
Dalam beberapa kasus kejahatan jalanan, trauma berkepanjangan sering dialami oleh korban, terlebih ketika pelaku menggunakan senjata tajam. Polisi mengimbau masyarakat yang mengalami kejadian serupa untuk segera melapor dan tidak ragu memberikan informasi yang dapat membantu proses penyidikan.
Barang Bukti dan Proses Hukum
Saat ini, beberapa barang bukti yang terkait dengan aksi penjambretan tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian. Polisi akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan keterlibatan pelaku dalam kasus lain yang memiliki modus serupa. Proses hukum terhadap ST akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk penerapan pasal terkait tindak pencurian dengan kekerasan dan penggunaan senjata tajam.
Apabila terbukti bersalah, pelaku dapat dijerat pasal dengan ancaman hukuman penjara hingga lebih dari lima tahun. Selain itu, penggunaan senjata tajam dalam tindak kejahatan juga dapat memberatkan hukuman yang akan dijatuhkan oleh hakim nantinya.
Komitmen Kepolisian Menjaga Keamanan Wilayah
Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga, terutama di wilayah yang memiliki tingkat kriminalitas cukup tinggi. Kasus penjambretan di Tambora menjadi pengingat bahwa pengawasan terhadap ruang publik sangat penting, terutama di daerah padat penduduk dengan gang-gang kecil yang sering menjadi celah bagi pelaku kejahatan untuk melarikan diri.
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan selalu waspada, terutama ketika melintas di tempat-tempat yang minim penerangan. Penggunaan kamera CCTV oleh warga dianggap sangat membantu dalam proses penyelidikan dan penangkapan pelaku kejahatan. Oleh karena itu, pemasangan CCTV di lingkungan permukiman menjadi salah satu langkah preventif yang direkomendasikan.
Peran Media dan Warga dalam Mengungkap Kasus
Kepolisian mengapresiasi peran media dan masyarakat yang aktif dalam menyebarkan informasi terkait kasus ini. Viral-nya rekaman CCTV membuat penyelidikan menjadi lebih cepat dan efektif. Keterlibatan publik dalam memberikan laporan dan bukti digital sangat membantu aparat dalam menelusuri jejak pelaku.
Kedepannya, sinergi antara polisi, masyarakat, dan media diharapkan bisa lebih kuat dalam upaya menjaga keamanan bersama.
(Humas Polres Metro Jakarta Barat)
Editor: Pariyo Saputra / Redaksi Sumateranewstv. Com


