Istri Dilecehkan Jadi Motif Pria di Tulang Bawang Bunuh Temannya di Lapo Tuak

Press Release Nomor: 774/ XI / HUM.6.1.1./2025/Bidhumas
Sabtu, 8 November 2025 | SumateranewsTV.com.

Lampung — Aksi pembunuhan yang menggemparkan warga Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, akhirnya terungkap motifnya. Seorang pria berinisial SN (37) nekat menghabisi nyawa temannya sendiri, AR (27), di sebuah lapo tuak (warung minum tuak) yang berlokasi di Kampung Penawar Rejo, Kecamatan Banjar Margo, pada Jumat (7/11/2025) sore.

Peristiwa tragis ini bermula dari kejadian yang tak disangka-sangka. SN mengaku marah besar setelah melihat korban melakukan tindakan tak senonoh terhadap istrinya. Menurut pengakuan pelaku kepada penyidik, korban diduga telah meremas bokong istrinya saat mereka tengah bersama di tempat tersebut.

“Berdasarkan keterangan pelaku, dia marah karena korban diduga meremas bokong istrinya. Saat itu, pelaku langsung gelap mata dan menyerang korban dengan pisau,” ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, dalam keterangan resminya, Sabtu (8/11/2025).

Motif Emosional yang Berujung Tragis

Emosi pelaku memuncak setelah melihat perbuatan tak senonoh tersebut. Tanpa pikir panjang, ia mengambil sebilah pisau dari dapur lapo tuak miliknya. Dalam keadaan marah, pelaku langsung menyerang korban yang saat itu tengah duduk di kursi kayu di sudut ruangan. AR yang tak menyangka akan diserang berusaha melarikan diri keluar lapo tuak, namun upayanya sia-sia.

“Korban sempat lari, tapi pelaku berhasil mengejar dan menusuknya di bagian punggung,” jelas Kombes Yuni lebih lanjut.

Akibat luka tusuk yang cukup dalam di bagian punggung, korban tersungkur dan meninggal dunia di lokasi kejadian sebelum sempat mendapat pertolongan dari warga sekitar. Kejadian berlangsung cepat dan sempat membuat panik para pengunjung lapo tuak lainnya.

Penangkapan Cepat oleh Polisi

Tak butuh waktu lama bagi aparat kepolisian untuk mengamankan pelaku. Warga yang menyaksikan peristiwa itu langsung melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian setempat. Tim gabungan dari Polres Tulang Bawang bergerak cepat menuju lokasi setelah menerima laporan.

Setibanya di lokasi, petugas menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Sementara pelaku, SN, masih berada di lapo tuak miliknya. Ia tampak tenang meski tangannya masih berlumuran darah. Polisi kemudian langsung mengamankan pelaku bersama barang bukti berupa sebilah pisau dapur yang digunakan untuk menusuk korban.

“Pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan. Saat diamankan, pisau yang digunakan masih berada di dekatnya. Kini pelaku sudah dibawa ke Polres Tulang Bawang untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Yuni.

Rekonstruksi dan Pengakuan Pelaku

Dalam proses penyelidikan, pelaku SN mengaku tidak memiliki niat awal untuk membunuh korban. Namun, rasa marah dan harga diri yang tersakiti membuatnya tidak dapat menahan emosi. Ia menyesali perbuatannya setelah melihat korban tergeletak tak bernyawa. Menurut keterangan saksi-saksi di lokasi, keduanya dikenal berteman baik dan sering minum tuak bersama di warung tersebut.

Salah satu warga yang berada di lokasi mengatakan bahwa sebelumnya tidak terlihat adanya perselisihan antara pelaku dan korban. Namun, setelah kejadian pelecehan tersebut, suasana berubah drastis.

“Awalnya mereka ngobrol biasa, tapi tiba-tiba pelaku marah besar dan langsung mengambil pisau. Kami semua panik,” ujar seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya.

Polisi kemudian melakukan rekonstruksi kejadian untuk memastikan kronologi lengkap peristiwa pembunuhan ini. Dari hasil sementara, diketahui bahwa pelaku menusuk korban satu kali dengan arah serangan dari belakang, tepat di punggung bagian kiri. Luka tersebut mengenai organ vital sehingga korban meninggal dunia di tempat kejadian.

Warga Penawar Rejo Geger

Peristiwa berdarah ini langsung menggegerkan warga Kampung Penawar Rejo. Lokasi lapo tuak yang biasanya ramai dengan pengunjung berubah menjadi lautan manusia yang ingin menyaksikan proses olah TKP oleh pihak kepolisian. Banyak warga tidak menyangka bahwa peristiwa tragis seperti itu dapat terjadi di kampung yang relatif tenang.

Beberapa warga mengaku, lapo tuak tempat kejadian tersebut memang sering dijadikan tempat berkumpul oleh para pria dewasa di kampung itu untuk melepas penat setelah bekerja. Namun, mereka tidak menduga bahwa tempat itu akan menjadi lokasi pembunuhan yang disebabkan oleh persoalan pribadi dan pelecehan terhadap seorang istri.

Penanganan Kasus oleh Polda Lampung

Kasus ini kini telah ditangani oleh Satreskrim Polres Tulang Bawang di bawah koordinasi Polda Lampung. Pelaku dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Selain itu, penyidik juga mendalami kemungkinan adanya pelanggaran lain terkait kepemilikan senjata tajam dan unsur perencanaan, meskipun sementara ini masih dikategorikan sebagai tindakan spontan akibat emosi sesaat.

“Kami masih mendalami apakah ada faktor lain yang memicu tindakan pelaku. Untuk sementara, pelaku mengaku menyesal dan menyatakan perbuatannya terjadi karena tidak mampu menahan emosi setelah istrinya dilecehkan,” kata Kombes Yuni.

Pihak kepolisian juga berencana menghadirkan istri pelaku untuk memberikan keterangan tambahan, guna memperkuat fakta hukum mengenai dugaan tindakan pelecehan yang dilakukan korban sebelum pembunuhan terjadi.

Keluarga Korban Menangis Histeris

Setelah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan medis, jasad korban AR dibawa ke RSUD Menggala untuk dilakukan autopsi. Pihak keluarga yang datang ke rumah sakit tidak dapat menahan tangis ketika melihat kondisi korban. Mereka mengaku tidak percaya bahwa AR yang dikenal sebagai pribadi ramah harus meninggal dengan cara tragis seperti itu.

Salah satu anggota keluarga korban mengatakan bahwa AR dan SN memang berteman lama. Mereka sering terlihat bersama, baik di acara kampung maupun di lapo tuak. Namun, belakangan diketahui hubungan keduanya sedikit renggang karena adanya kesalahpahaman yang belum terselesaikan. Diduga, insiden pelecehan terhadap istri pelaku menjadi puncak ketegangan di antara keduanya.

“Kami masih tidak percaya. Mereka itu teman dekat, tapi malah begini jadinya. Kami serahkan semua ke polisi untuk memproses secara hukum,” ujar salah satu kerabat korban dengan nada sedih.

Peringatan bagi Masyarakat

Kombes Yuni juga mengimbau masyarakat agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting. Menurutnya, tindakan kekerasan bukanlah solusi dari setiap persoalan. Ia mengingatkan bahwa siapa pun yang melakukan tindak kejahatan, termasuk pembunuhan, akan tetap diproses secara hukum tanpa pandang bulu.

“Kami memahami bahwa pelaku mungkin tersulut emosi, namun hukum harus tetap ditegakkan. Tidak ada alasan yang membenarkan tindakan main hakim sendiri. Kami berharap masyarakat dapat menahan diri dan segera melapor kepada pihak berwajib bila menghadapi masalah serupa,” tegas Yuni.

Pihak kepolisian juga menegaskan akan terus melakukan patroli dan pengawasan di sejumlah tempat hiburan dan lapo tuak di wilayah Tulang Bawang untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Upaya pendekatan kepada masyarakat juga dilakukan agar lebih waspada dan menjaga etika dalam berinteraksi, terutama di tempat umum.

Refleksi Sosial: Saat Emosi Mengalahkan Akal Sehat

Kejadian ini menjadi cerminan bagaimana emosi sesaat dapat berujung fatal bila tidak dikendalikan dengan baik. Rasa marah, cemburu, dan harga diri yang tersakiti bisa mendorong seseorang melakukan hal-hal di luar nalar. Dalam konteks sosial, kasus ini juga menggambarkan pentingnya pendidikan moral dan kesadaran hukum di tengah masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh perasaan pribadi.

Para tokoh masyarakat di Tulang Bawang pun angkat bicara. Mereka mengingatkan agar kejadian ini dijadikan refleksi bagi warga agar lebih bijak dalam menyikapi masalah rumah tangga maupun pergaulan sehari-hari. Salah satu tokoh adat mengatakan bahwa persoalan semacam ini seharusnya bisa diselesaikan dengan musyawarah, bukan dengan kekerasan.

“Kalau ada masalah, apalagi menyangkut keluarga, sebaiknya dibicarakan secara baik-baik. Jangan sampai amarah menutup logika. Akibatnya bisa fatal seperti ini,” tutur tokoh masyarakat setempat.

Langkah Lanjut Kepolisian

Hingga saat ini, penyidik Polres Tulang Bawang masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi-saksi lainnya. Polisi juga akan memeriksa CCTV dari sekitar lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat. Proses hukum akan berjalan sesuai prosedur, dan pelaku dijanjikan akan mendapatkan pendampingan hukum sebagaimana diatur dalam perundang-undangan.

Pelaku SN kini ditahan di ruang tahanan Polres Tulang Bawang sambil menunggu proses lebih lanjut. Polisi juga memastikan kondisi psikologis pelaku dalam pengawasan, mengingat ia sempat mengalami guncangan setelah kejadian tersebut.

“Kami memastikan proses hukum berjalan transparan dan sesuai aturan. Kami juga menghormati hak-hak pelaku dan korban. Yang terpenting, keadilan harus ditegakkan,” tutup Kombes Yuni.

Sumber Humas Polda Lampung - Polres Tulang Bawang 

(Editor Pariyo Saputra / Redaksi SumateraNewsTV — 2025)