Ketua AWPI Lamsel Nyatakan Dukungan Penuh terhadap Program Pembangunan Lampung Selatan Berbasis Identitas Daerah
Lampung Selatan, (Sumateranewstv. Com) — Dukungan terhadap pembangunan Kabupaten Lampung Selatan terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari kalangan insan pers. Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (DPC AWPI) Kabupaten Lampung Selatan menyatakan dukungan penuh terhadap program City Branding Management yang tengah digagas oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan sebagai bagian dari strategi besar pembangunan daerah.
Ketua DPC AWPI Lampung Selatan, Fery Yansyah, menegaskan bahwa pihaknya siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dalam mengawal dan mempublikasikan berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk memperkuat identitas daerah serta meningkatkan daya saing wilayah. Dalam pandangannya, konsep City Branding Management bukan hanya sebatas membangun citra kota, melainkan juga sebagai upaya menyatukan semangat kebersamaan, membangun ekonomi kreatif, dan memperkuat rasa bangga terhadap daerah sendiri.
“Kami dari DPC AWPI Lampung Selatan memberikan dukungan penuh terhadap program pembangunan City Branding Management ini. Program ini merupakan langkah strategis Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk mendukung dan mewujudkan arah pembangunan Provinsi Lampung sekaligus menyukseskan program strategis nasional,” ujar Fery Yansyah dalam wawancara di Kalianda, Selasa (11/11/2025).
City Branding sebagai Identitas Daerah
Dalam diskusi santai yang digelar di Kota Kalianda, Fery menyampaikan pandangan penting mengenai perlunya Kalianda memiliki identitas yang kuat dan autentik sebagai ibu kota Kabupaten Lampung Selatan. Ia menilai bahwa city branding harus mampu menampilkan keunikan lokal, sejarah, serta nilai-nilai sosial-budaya masyarakatnya agar dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat maupun investor.
“Kalianda ini harus punya otentisitas yang bisa dibanggakan, yang bisa menjadi ciri khas dan identitas kota. Alun-alun misalnya, jangan hanya sekadar ikon, tetapi juga berfungsi sebagai ruang publik yang hidup — tempat masyarakat berkumpul, berinteraksi, belajar, dan menikmati kebersamaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fery juga menekankan bahwa konsep pembangunan city branding tidak hanya bicara soal desain visual atau slogan daerah. Ia menilai city branding harus diwujudkan dalam tindakan nyata melalui pembangunan infrastruktur, penguatan ekonomi lokal, promosi wisata, serta pelayanan publik yang berorientasi pada kenyamanan warga dan pengunjung.
Dukungan terhadap Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati
Dalam kesempatan itu, Fery memberikan apresiasi terhadap Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, dan Wakil Bupati, M. Syaiful Anwar, yang dinilai telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mewujudkan visi pembangunan daerah. Ia menyebut bahwa kepemimpinan keduanya mampu menghadirkan perubahan nyata melalui kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
“Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan di bawah kepemimpinan Bupati Radityo Egi Pratama dan Wakil Bupati M. Syaiful Anwar telah menunjukkan semangat besar dalam membangun daerah. Program city branding ini membuktikan bahwa mereka ingin menjadikan Kalianda benar-benar sebagai pusat pemerintahan, pusat kebudayaan, dan simbol kemajuan Lampung Selatan,” tutur Fery.
Menurutnya, keberadaan City Branding Management akan semakin mempertegas posisi Kalianda sebagai wajah Lampung Selatan. Ia berharap bahwa berbagai elemen masyarakat juga turut terlibat aktif dalam mendukung dan menyukseskan program tersebut agar hasilnya bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat.
Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur
Sementara itu, Sekretaris DPC AWPI Lampung Selatan, Hydatur Ridwan, menyampaikan bahwa pembangunan Alun-Alun Ibu Kota Kalianda menjadi salah satu bentuk nyata dari implementasi City Branding Management. Pembangunan tersebut diyakini akan menjadi magnet ekonomi baru yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka peluang investasi.
“Pembangunan alun-alun ini bukan hanya soal memperindah kota, tapi juga bagian dari strategi ekonomi. Dengan adanya ruang publik representatif di pusat kota, akan muncul aktivitas ekonomi baru — dari sektor UMKM, pariwisata, hingga jasa. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar,” jelas Ridwan.
Ridwan menambahkan, keberadaan alun-alun modern di pusat pemerintahan akan menciptakan ruang sosial baru yang inklusif. Ruang tersebut diharapkan menjadi tempat berkumpul masyarakat, pelajar, komunitas kreatif, dan pelaku usaha kecil, sehingga tercipta ekosistem ekonomi dan sosial yang sehat serta berkelanjutan.
“Mari kita semua mempersiapkan diri untuk menyambut peluang-peluang baru yang akan muncul. Pembangunan ini akan menciptakan lapangan kerja baru, memperluas jaringan usaha, dan meningkatkan infrastruktur publik yang lebih baik,” ujarnya.
Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan
Dalam keterangannya, Ridwan juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk turut serta mendukung program pembangunan yang sedang dijalankan pemerintah daerah. Menurutnya, pembangunan hanya akan berhasil jika didukung dengan partisipasi aktif masyarakat, baik dari kalangan pelaku usaha, organisasi sosial, komunitas, hingga media.
“Kami dari AWPI Lampung Selatan percaya bahwa pembangunan yang berhasil bukan hanya karena program pemerintah, tetapi karena dukungan dan partisipasi rakyatnya. Kita semua harus bersama-sama mendukung setiap langkah yang membawa kemajuan bagi daerah kita,” tegasnya.
Ridwan juga menyoroti pentingnya peran media dalam membangun opini publik positif terhadap program pemerintah. Sebagai organisasi wartawan, AWPI berkomitmen untuk terus menyampaikan informasi yang akurat, berimbang, dan edukatif kepada masyarakat agar setiap kebijakan pembangunan dapat dipahami dan didukung secara luas.
City Branding dan Masa Depan Lampung Selatan
Konsep City Branding Management diyakini menjadi salah satu pendekatan modern dalam membangun daerah. City branding bukan hanya soal citra, tetapi juga bagaimana pemerintah daerah mampu mengelola potensi lokal menjadi nilai tambah yang berkelanjutan. Dalam konteks Lampung Selatan, city branding berarti membangun narasi bahwa daerah ini adalah kawasan yang ramah investasi, kaya budaya, dan memiliki potensi wisata yang luar biasa.
Kalianda, sebagai ibu kota, memiliki posisi strategis karena menjadi gerbang utama menuju Provinsi Lampung. Potensi alam seperti pantai, perbukitan, serta warisan budaya yang beragam bisa menjadi bahan utama dalam pengembangan identitas daerah. Program city branding akan membantu menyatukan berbagai potensi tersebut dalam satu narasi yang kuat dan menarik.
Menurut Fery Yansyah, penguatan city branding akan membawa efek berantai terhadap sektor lain, seperti pariwisata, pendidikan, ekonomi kreatif, hingga industri kuliner. Pemerintah dan masyarakat harus mampu melihat peluang ini dan mengembangkannya dengan pendekatan kolaboratif.
“City branding ini bukan proyek jangka pendek, tetapi proses panjang yang akan membentuk karakter Lampung Selatan di mata dunia. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah, media, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat umum,” tambah Fery.
Kolaborasi dan Sinergi Multi Sektor
Lebih lanjut, AWPI Lampung Selatan berkomitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyebarluaskan informasi tentang pembangunan. Media, menurut mereka, berperan sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Melalui pemberitaan yang edukatif, inspiratif, dan konstruktif, media dapat membantu memperkuat kepercayaan publik terhadap program pembangunan.
Fery juga menyampaikan bahwa pihaknya siap mengawal kebijakan pemerintah daerah, memberikan masukan, serta berperan aktif dalam setiap forum diskusi pembangunan. Ia berharap ke depan AWPI tidak hanya berperan dalam pemberitaan, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan sosial yang ikut menanamkan nilai-nilai positif kepada masyarakat.
“Kami di AWPI ingin menjadi bagian dari perjalanan sejarah Lampung Selatan menuju daerah maju dan berdaya saing. Melalui sinergi ini, kami optimis pembangunan yang dijalankan dapat berjalan sesuai harapan masyarakat,” ungkapnya penuh semangat.
Harapan dan Komitmen Bersama
Menutup keterangannya, baik Ketua maupun Sekretaris AWPI Lampung Selatan menyampaikan harapan agar seluruh pihak dapat terus menjaga semangat kebersamaan dalam membangun daerah. Mereka mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan tidak bisa dicapai tanpa komitmen dan kerja sama lintas sektor.
“Program City Branding Management ini adalah program fantastis yang membutuhkan dukungan semua pihak. Jika kita semua bergerak bersama, saya yakin Lampung Selatan akan menjadi daerah yang semakin maju, berdaya saing, dan membanggakan,” pungkas Hydatur Ridwan.
Dengan adanya dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi pers seperti AWPI, diharapkan pembangunan Lampung Selatan akan terus bergerak ke arah yang lebih baik. Kolaborasi, komunikasi terbuka, dan partisipasi aktif menjadi kunci utama agar cita-cita menjadikan Kalianda sebagai kota yang beridentitas kuat dan berdaya tarik tinggi dapat terwujud.
Sumber: DPC AWPI Lampung Selatan
(Editor: Redaksi Sumateranewstv. Com)
