Abung Tengah, Lampung Utara (Sumateranewstv. Com) – Pemerintah Kecamatan Abung Tengah terus berkomitmen untuk mendorong kemajuan ekonomi desa melalui pengawasan dan pembinaan terhadap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah kegiatan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) yang dilakukan terhadap usaha BUMDes Tiga Serangkai di Desa Pekurun Barat, pada Jumat, 7 November 2025.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Camat Abung Tengah, Kasim, S.E., M.M. didampingi oleh Plt. Kasi Pembangunan Rika Rozana, S.E., serta dihadiri oleh berbagai pihak terkait seperti Pendamping Desa Anita, Kepala Desa Pekurun Barat Susana beserta jajaran pemerintahan desa, Ketua BPD Asmudi dan anggota, PLD, pengurus BUMDes, para ketua RT, dan tokoh masyarakat setempat.
Monitoring Dua Unit Usaha Unggulan BUMDes
Dalam kesempatan tersebut, tim dari Kecamatan Abung Tengah melakukan evaluasi langsung ke lapangan untuk melihat perkembangan dua unit usaha unggulan BUMDes, yaitu Peternakan atau Penggemukan Kambing dan Usaha Pertanian Tanam Jagung. Kedua sektor ini menjadi fokus utama karena dinilai memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Ketua BUMDes Tiga Serangkai, Sudirman, dalam laporannya menyampaikan bahwa hingga saat ini kedua program tersebut berjalan dengan baik meskipun masih menghadapi sejumlah tantangan teknis di lapangan.
“Alhamdulillah untuk usaha ternak kambing sudah direalisasikan sebanyak 50 ekor, dan dalam kondisi sehat. Sedangkan untuk program penanaman jagung di lahan seluas dua hektar, saat ini telah memasuki tahap akhir pengolahan tanah dan hampir siap tanam.” ungkap Sudirman di hadapan peserta Monev.
Ia juga menambahkan bahwa pengurus BUMDes telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjalankan amanah dari pemerintah desa dan masyarakat, dengan selalu berkoordinasi kepada pihak terkait dalam setiap tahapan pelaksanaan.
Pembinaan Teknis dari Camat Abung Tengah
Pada sesi pembinaan dan evaluasi, Camat Abung Tengah Kasim, S.E., M.M. menyampaikan sejumlah arahan penting kepada pengurus BUMDes, khususnya terkait dengan aspek teknis pemeliharaan ternak dan pengelolaan usaha pertanian. Menurutnya, keberhasilan program BUMDes tidak hanya dilihat dari jumlah aset yang dimiliki, tetapi dari kemampuan mengelola, merawat, serta memasarkan hasil dengan efektif.
Dalam arahannya, Kasim menekankan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Aspek Teknis Pemeliharaan Ternak: Pemeriksaan kondisi kandang dan kebersihannya harus dilakukan secara berkala untuk menjaga kesehatan hewan dan mencegah penyebaran penyakit. Kandang harus selalu dijaga kebersihannya serta memiliki sistem sanitasi yang baik.
- Manajemen Pakan dan Kesehatan Hewan: Ditekankan agar pengurus memperhatikan jadwal pemberian pakan, menggunakan bahan lokal seperti fermentasi jerami atau onggok, serta melakukan pencatatan kesehatan hewan, termasuk vaksinasi dan pemberian obat-obatan. Kasim juga menyarankan agar selalu berkoordinasi dengan dokter hewan dan tim teknis dari Dinas Peternakan.
- Aspek Pemasaran: Camat menyoroti pentingnya kerja sama dengan kelompok peternak, pengepul, hingga rumah makan sebagai jaringan distribusi hasil ternak, agar saat panen atau masa penjualan tidak terkendala oleh masalah pasar.
- Aspek Keuangan dan Transparansi: Pengurus BUMDes diharapkan selalu melakukan analisis biaya produksi dan harga jual, serta menyusun laporan keuangan secara transparan dan akuntabel. Setiap transaksi harus dapat dipertanggungjawabkan agar BUMDes semakin dipercaya oleh masyarakat.
Kasim juga mengingatkan agar kegiatan BUMDes tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, namun juga memiliki dampak sosial yang positif bagi warga. BUMDes harus menjadi wadah pemberdayaan yang membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Evaluasi Usaha Pertanian Tanam Jagung
Selain sektor peternakan, Camat juga memberikan perhatian khusus terhadap program penanaman jagung yang menjadi bagian dari ketahanan pangan desa. Dalam arahannya, Kasim menyampaikan bahwa perencanaan musim tanam dan panen harus disesuaikan dengan kondisi cuaca serta ketersediaan air dan pupuk di lapangan.
“Pastikan lahan diolah dengan baik dan gunakan bibit unggul yang sesuai dengan kondisi tanah. Lakukan pemupukan secara berimbang dan perhatikan pertumbuhan tanaman, apakah sesuai target luas tanam dan kondisi tanaman sehat.” ujar Kasim.
Menurutnya, keberhasilan program pertanian BUMDes tidak hanya ditentukan oleh modal dan lahan, tetapi juga oleh keseriusan dalam manajemen dan kerja sama antar anggota. Ia mengajak agar pengurus BUMDes dan kelompok tani membangun sinergi yang kuat untuk mencapai hasil panen maksimal.
Harapan Camat Abung Tengah untuk BUMDes Pekurun Barat
Pada bagian akhir kegiatan, Camat Kasim menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras seluruh jajaran Pemerintah Desa Pekurun Barat dan pengurus BUMDes Tiga Serangkai yang telah menunjukkan semangat gotong royong dan komitmen tinggi dalam membangun ekonomi desa.
Ia menegaskan bahwa BUMDes merupakan instrumen penting dalam memperkuat ekonomi desa. Dengan pengelolaan yang baik dan transparan, BUMDes dapat menjadi motor penggerak utama pembangunan ekonomi lokal.
“Saya berharap Ketua BUMDes dan seluruh pengurus dapat melakukan evaluasi bulanan dan rapat terbuka untuk membahas capaian dan kendala yang dihadapi. Pastikan laporan kegiatan dan laporan keuangan disampaikan kepada Pemerintah Desa secara periodik dan terbuka kepada masyarakat.” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan agar seluruh pengurus BUMDes memiliki jiwa wirausaha, inovatif, dan disiplin dalam mengelola aset desa. Tantangan ke depan semakin besar, terutama dalam menjaga keberlanjutan usaha dan memperluas jaringan pasar.
Peran Strategis BUMDes dalam Pembangunan Ekonomi Desa
Dalam konteks pembangunan di Lampung Utara, keberadaan BUMDes menjadi salah satu ujung tombak untuk meningkatkan kemandirian desa. Melalui BUMDes, masyarakat dapat terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi yang produktif, baik di sektor pertanian, peternakan, perdagangan, maupun jasa.
Program yang dijalankan oleh BUMDes Tiga Serangkai Desa Pekurun Barat menjadi contoh konkret bagaimana masyarakat dapat berdaya melalui potensi lokal. Usaha penggemukan kambing tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Selain itu, usaha tanam jagung diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan lokal sekaligus menggerakkan perekonomian desa melalui hasil panen yang bernilai jual tinggi. Ketika hasil panen melimpah, otomatis perputaran ekonomi desa meningkat, dan kesejahteraan masyarakat ikut terangkat.
Pemerintah Kecamatan Abung Tengah sendiri terus memberikan dukungan penuh terhadap BUMDes, baik melalui pembinaan, pelatihan, maupun pendampingan agar setiap desa mampu mengembangkan unit usaha yang berkelanjutan dan profesional.
Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
Kegiatan Monev yang dilakukan pada hari itu juga menunjukkan bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga desa. Dengan adanya pendampingan langsung dari pihak kecamatan, diharapkan pengurus BUMDes mendapatkan arahan yang tepat dalam mengelola usaha mereka.
Pendamping Desa Anita dalam keterangannya menyampaikan bahwa pihaknya selalu siap membantu desa dalam perencanaan hingga pelaksanaan program ekonomi berbasis masyarakat. “Kami berharap dengan adanya Monev ini, BUMDes semakin tertib dalam administrasi, kuat dalam perencanaan, dan konsisten menjalankan usaha agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.” ujarnya.
Kepala Desa Pekurun Barat, Susana, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kecamatan yang telah memberikan perhatian besar terhadap kemajuan desanya. “Kami akan terus mendukung pengurus BUMDes agar usaha yang dijalankan semakin maju dan mandiri. Dukungan serta pengawasan dari pemerintah kecamatan sangat berarti bagi kami.” tutur Susana.
Gotong Royong sebagai Modal Sosial
Semangat gotong royong tampak jelas dalam kegiatan tersebut. Para warga desa turut hadir, membantu mempersiapkan lokasi kunjungan, dan berdiskusi dengan tim kecamatan terkait pengembangan usaha BUMDes. Hal ini membuktikan bahwa keberhasilan sebuah program desa sangat ditentukan oleh partisipasi aktif masyarakatnya.
Dengan adanya dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, pendamping desa, hingga masyarakat, BUMDes diharapkan dapat terus tumbuh dan menjadi fondasi kuat ekonomi pedesaan. Keberhasilan Pekurun Barat bisa menjadi contoh inspiratif bagi desa lain di Kecamatan Abung Tengah maupun di Kabupaten Lampung Utara secara keseluruhan.
Komitmen Keberlanjutan Program
Menutup kegiatan, Camat Abung Tengah Kasim menegaskan kembali pentingnya komitmen semua pihak dalam memastikan keberlanjutan program. Ia meminta agar hasil Monev ini dijadikan dasar evaluasi untuk penyusunan rencana kerja tahun berikutnya. Selain itu, ia juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan tanggung jawab sosial.
“Pemerintah Kecamatan Abung Tengah akan terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap seluruh BUMDes di wilayah ini. Kami ingin setiap program benar-benar berdampak pada peningkatan ekonomi warga. Jangan sampai BUMDes hanya ada nama tanpa kegiatan nyata.” ujar Kasim dengan tegas.
Ia juga berpesan agar setiap desa membangun inovasi baru dalam pengembangan usaha sesuai dengan potensi lokal masing-masing. Menurutnya, kreativitas dan keberanian untuk berinovasi adalah kunci sukses menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Penutup
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) yang dilakukan oleh Camat Abung Tengah dan jajarannya di Desa Pekurun Barat bukan hanya sekadar kegiatan formal, melainkan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap pengembangan ekonomi berbasis masyarakat. Melalui program BUMDes, pemerintah desa dan warga dapat bergerak bersama membangun kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan adanya pembinaan berkelanjutan dari pihak kecamatan, diharapkan BUMDes Tiga Serangkai semakin kuat dalam tata kelola, transparansi keuangan, serta peningkatan hasil usaha. Harapan besar tertuju pada Desa Pekurun Barat agar mampu menjadi desa mandiri dan produktif yang menjadi contoh bagi desa lainnya di Lampung Utara.
Semangat gotong royong, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial menjadi pondasi utama dalam membangun kemandirian desa. Pemerintah, masyarakat, dan lembaga desa harus terus bersinergi untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Laporan: Tim Redaksi SumateraNewsTV | Editor: Pariyo Saputra| Foto: Dok. Kecamatan Abung Tengah






