Bandar Lampung, (Sumateranewstv. Com) — Musyawarah Daerah (Musda) dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pewarta Foto Indonesia (PFI) Lampung tahun 2025 berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Dalam kegiatan tersebut, secara aklamasi, para anggota dan pengurus PFI Lampung sepakat menetapkan Juniardi sebagai Ketua PFI Lampung periode 2026–2029.
Musda dan Rakerda ini diselenggarakan di Sekretariatan PFI Lampung yang berlokasi di Kota Bandar Lampung pada Sabtu, 1 November 2024. Kegiatan yang berlangsung sederhana namun penuh makna tersebut dihadiri oleh para anggota aktif, pengurus lama, dan juga beberapa mantan pengurus yang turut memberikan pandangan serta dukungan terhadap arah organisasi ke depan.
Musda Berjalan Demokratis dan Guyub
Dalam pelaksanaan Musda, pimpinan sidang yang dipimpin oleh Arlius Rahman — yang juga merupakan mantan Ketua PFI Lampung — menjelaskan bahwa seluruh proses berjalan demokratis dan terbuka. “Musda sekaligus Rapat Kerja tahun 2025 ini teman-teman pengurus sepakat menetapkan dan memilih Ketua PFI. Saudara Juniardi sebelumnya ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) dan hari ini secara aklamasi kita pilih menjadi Ketua PFI Lampung untuk periode 2026–2029,” ungkap Arlius didampingi Sekretaris Sidang, Robby Mahesa.
Lebih lanjut, Arlius menuturkan bahwa proses pemilihan dilakukan secara mufakat dengan total 13 anggota dan pengurus PFI Lampung yang memiliki hak suara. “Sebagian pengurus hadir secara langsung dan sebagian lagi mengikuti jalannya Musda melalui fasilitas daring (Zoom). Meski demikian, seluruh peserta sidang menyatakan kesepakatan bulat, tanpa ada perbedaan pendapat,” ujarnya.
Kondisi itu menandakan bahwa organisasi yang menaungi para pewarta foto di Provinsi Lampung ini tetap kompak dan solid dalam menentukan arah kebijakan organisasi ke depan. “PFI Lampung sudah dikenal sebagai salah satu organisasi profesi jurnalis foto yang aktif dan solid. Semangat kebersamaan dan profesionalisme inilah yang membuat kita selalu konsisten dalam berbagai kegiatan,” tambah Arlius.
Agenda Musda dan Rakerda 2025
Selain menetapkan ketua baru, Musda dan Rakerda 2025 juga membahas sejumlah agenda penting lainnya yang berkaitan dengan rencana kerja jangka menengah organisasi. Di antaranya adalah persiapan menuju Kongres PFI Nasional 2025 yang akan menjadi momentum strategis bagi seluruh pengurus daerah untuk memperkuat eksistensi organisasi di tingkat nasional.
“Dalam Musda ini, kita juga menyepakati beberapa keputusan penting. Pertama, pembentukan tim formatur yang akan bertugas menyusun kepengurusan lengkap PFI Lampung periode 2026–2029. Kedua, berkoordinasi dengan PFI Pusat terkait dengan waktu dan teknis pelantikan pengurus baru, apakah dilakukan di Lampung atau bertepatan dengan Kongres PFI Nasional mendatang,” jelas Arlius.
Selain itu, Musda juga menghasilkan keputusan strategis mengenai pendataan ulang anggota PFI Lampung dan perpanjangan Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk tahun 2026. “KTA 2025 akan berakhir pada Desember 2025, sehingga kita perlu melakukan pembaruan data anggota secara menyeluruh agar organisasi tetap tertib secara administrasi,” sambungnya.
Ia menegaskan, proses pendataan tersebut juga menjadi langkah penting untuk memperkuat validitas keanggotaan serta memastikan bahwa seluruh pewarta foto di Lampung yang tergabung dalam PFI benar-benar aktif menjalankan profesinya. “Alhamdulillah, hingga saat ini anggota PFI Lampung tetap solid dan semangat kekeluargaan di antara kita terus terjaga,” kata Arlius dengan penuh optimisme.
Ketua Terpilih Juniardi: Amanah Ini Harus Dijaga
Sementara itu, Ketua terpilih Juniardi menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh anggota PFI Lampung. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa amanah yang diberikan kepadanya merupakan tanggung jawab besar yang harus dijaga dengan penuh dedikasi dan integritas.
“Terima kasih atas dukungan dari seluruh rekan-rekan PFI Lampung. Amanah ini tentu bukan hal yang ringan, tetapi dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, saya yakin kita bisa membawa PFI Lampung ke arah yang lebih baik ke depan,” ujar Juniardi.
Lebih lanjut, ia menegaskan komitmennya untuk memperkuat kaderisasi di tubuh PFI Lampung. Menurutnya, regenerasi merupakan kunci keberlanjutan organisasi. “Saya ingin ke depan, PFI Lampung tidak hanya dikenal karena karya foto jurnalistiknya, tetapi juga karena perannya dalam membina dan mencetak pewarta foto muda yang berkompeten dan beretika,” tambahnya.
Selain memperkuat aspek sumber daya manusia, Juniardi juga berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme pewarta foto di daerah. “Kita harus terus meningkatkan kompetensi, baik dari sisi teknik fotografi, etika jurnalistik, maupun pemahaman terhadap kode etik profesi. Dunia jurnalistik foto terus berkembang pesat, dan PFI Lampung tidak boleh tertinggal,” ungkapnya.
Apresiasi dari Ketua Sebelumnya
Ketua PFI Lampung periode sebelumnya, Ardiansyah Jambak, turut memberikan ucapan selamat dan apresiasi atas terpilihnya Juniardi sebagai penerus estafet kepemimpinan. Ia mengungkapkan harapannya agar kepengurusan baru dapat melanjutkan semangat soliditas dan profesionalisme yang sudah terbangun selama ini.
“Kita semua ingin melihat PFI Lampung semakin maju. Saya percaya di bawah kepemimpinan Juniardi, organisasi ini akan lebih kuat dan adaptif terhadap tantangan zaman. Konsolidasi akan terus dilakukan agar kebersamaan di tubuh PFI tetap terjaga,” kata Ardiansyah yang dikenal sebagai pewarta foto senior dari Kantor Berita Antara.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga idealisme dan profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistik. “Pewarta foto tidak hanya sekadar mengambil gambar, tetapi juga menjadi saksi sejarah yang mengabadikan peristiwa penting di masyarakat. Karena itu, integritas dan kejujuran dalam berkarya adalah harga mati,” tegasnya.
PFI Lampung: Rumah Bagi Pewarta Foto Profesional
Sejak berdiri, PFI Lampung telah menjadi wadah penting bagi para pewarta foto dari berbagai media, baik cetak, online, maupun televisi. Organisasi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berhimpun, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas, solidaritas, serta memperjuangkan hak dan martabat profesi pewarta foto di daerah.
Berbagai kegiatan seperti pelatihan fotografi jurnalistik, workshop etika pers, pameran foto, dan kegiatan sosial telah rutin dilaksanakan oleh PFI Lampung. Tujuannya tidak lain adalah untuk memperkuat kualitas profesionalisme anggota sekaligus mempererat hubungan antar pewarta foto di provinsi ini.
Melalui Musda 2025 ini, semangat tersebut kembali diteguhkan. Para anggota sepakat bahwa organisasi harus terus hadir tidak hanya sebagai simbol kebersamaan, tetapi juga sebagai pelopor dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya foto jurnalistik yang informatif, objektif, dan humanis.
Menuju Kongres PFI Nasional 2025
Salah satu fokus utama hasil Musda dan Rakerda PFI Lampung tahun ini adalah persiapan menghadapi Kongres PFI Nasional 2025. Dalam forum nasional tersebut, seluruh perwakilan daerah akan berkumpul untuk membahas arah kebijakan organisasi di tingkat pusat serta merumuskan strategi penguatan peran pewarta foto di era digital.
Juniardi menegaskan bahwa PFI Lampung siap berkontribusi secara aktif dalam forum tersebut. “Kita akan datang ke Kongres dengan membawa semangat baru. Lampung memiliki banyak pewarta foto yang berprestasi dan karya mereka telah diakui di tingkat nasional bahkan internasional. Ini momentum bagi kita untuk menunjukkan bahwa pewarta foto daerah juga memiliki kualitas yang luar biasa,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa sinergi antara daerah dan pusat sangat penting untuk memastikan bahwa setiap program yang dijalankan benar-benar memberikan manfaat langsung kepada anggota. “Kita ingin agar seluruh anggota merasa memiliki organisasi ini. Semua keputusan harus berorientasi pada peningkatan kompetensi dan kesejahteraan anggota,” lanjutnya.
Harapan ke Depan: Soliditas dan Profesionalisme
Ke depan, PFI Lampung di bawah kepemimpinan baru diharapkan dapat semakin memperkuat soliditas internal. Tantangan dunia jurnalistik, khususnya dalam bidang foto, semakin kompleks dengan perkembangan teknologi dan media sosial yang begitu cepat. Pewarta foto kini tidak hanya dituntut untuk menghasilkan gambar yang bagus, tetapi juga harus mampu menyampaikan pesan dan fakta dengan akurat serta sesuai kaidah jurnalistik.
“PFI harus menjadi benteng etika di tengah derasnya arus informasi. Kita ingin masyarakat mendapatkan berita visual yang benar-benar akurat, tidak menyesatkan, dan tetap menghormati nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Juniardi menutup sambutannya.
Dengan semangat baru yang dibawa dari hasil Musda dan Rakerda 2025, PFI Lampung optimis mampu terus berkontribusi dalam mengembangkan dunia foto jurnalistik di Provinsi Lampung. Para anggotanya berkomitmen untuk menjadikan organisasi ini sebagai rumah besar bagi pewarta foto profesional yang mengedepankan etika, integritas, dan kreativitas.
Musda dan Rakerda tahun ini tidak hanya menjadi momentum regenerasi kepemimpinan, tetapi juga menjadi refleksi akan pentingnya menjaga kebersamaan, semangat profesionalisme, serta konsistensi dalam mengawal kebebasan pers di tanah air. Dengan semangat solidaritas, seluruh anggota PFI Lampung bertekad melanjutkan kiprah organisasi ini menuju masa depan yang lebih cerah.
Sumber: Komite Wartawan Indonesia Perjuangan (KWIP)
(Redaksi – Sumateranewstv.com)
