Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif 763/SBA Pos Aisyo Gelar Syukuran Kenaikan Pangkat

Maybrat, Papua Barat Daya – Dalam suasana penuh kebersamaan dan rasa syukur, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Kewilayahan Yonif 763/SBA Pos Aisyo menggelar acara syukuran kenaikan pangkat bagi sejumlah prajuritnya di Kampung Aisyo, Distrik Aisyo, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, pada Senin (13/10/2025).

Kegiatan ini diawali dengan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bertambahnya usia Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ke-80 tahun serta atas anugerah kenaikan pangkat yang diterima oleh beberapa personel pos. Doa tersebut menjadi momen penting untuk mengingatkan kembali makna pengabdian dan loyalitas seorang prajurit TNI kepada bangsa dan negara.

Dalam suasana yang khidmat, seluruh personel berkumpul di halaman Pos Aisyo. Mereka duduk beralaskan tikar sederhana dengan wajah penuh kebanggaan. Meski berada jauh dari keluarga dan kampung halaman, para prajurit tetap menunjukkan semangat serta rasa syukur mendalam atas karunia dan kepercayaan yang diberikan oleh institusi TNI.

Komandan Pos (Danpos) Aisyo Letda Inf Rio Rahmad dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan doa dan syukuran ini bukan sekadar seremoni kenaikan pangkat, melainkan juga bentuk refleksi atas tanggung jawab baru yang diemban oleh setiap prajurit. “Kenaikan pangkat adalah bentuk penghargaan atas kerja keras, dedikasi, dan loyalitas. Namun di balik itu semua, ada tanggung jawab yang lebih besar untuk terus memberikan yang terbaik bagi satuan, bangsa, dan masyarakat,” ujarnya.

Letda Rio menambahkan bahwa momen syukuran ini juga menjadi wujud nyata solidaritas antaranggota di pos perbatasan. Dengan semangat kekeluargaan, mereka saling menguatkan dan mendukung satu sama lain dalam menjalankan tugas berat menjaga kedaulatan NKRI di wilayah ujung timur Indonesia.

Doa Bersama sebagai Wujud Rasa Syukur dan Harapan

Kegiatan dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu tokoh agama lokal yang turut hadir dalam kesempatan itu. Doa yang dipanjatkan memohon perlindungan dan kekuatan agar seluruh anggota Satgas selalu diberi kesehatan dan keselamatan dalam menjalankan tugas. Tak hanya itu, doa juga dipersembahkan bagi kedamaian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan.

Menurut Letda Rio, doa bersama ini menjadi simbol kebersamaan antara TNI dan masyarakat sekitar. “Kami ingin menunjukkan bahwa keberadaan TNI di tengah masyarakat bukan sekadar untuk menjaga perbatasan, tapi juga menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat di Papua Barat Daya. Kami berdoa bersama, makan bersama, dan saling mendukung demi kedamaian bersama,” katanya.

Usai doa bersama, acara dilanjutkan dengan potong tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas kenaikan pangkat dan doa agar TNI semakin profesional, tangguh, dan dicintai rakyat. Potongan tumpeng pertama diserahkan oleh Danpos kepada prajurit termuda sebagai bentuk simbolik regenerasi dan harapan agar semangat juang tetap terjaga di setiap generasi prajurit.

Kehangatan dalam Kebersamaan dan Kepedulian

Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah antar personel. Diiringi canda tawa dan suasana akrab, para prajurit berbagi kisah dan pengalaman selama bertugas di wilayah perbatasan. Di tengah kesederhanaan, mereka merasakan kehangatan persaudaraan yang menjadi kekuatan utama dalam menghadapi segala tantangan di lapangan.

Tak hanya internal pos, kegiatan juga melibatkan masyarakat sekitar. Sebagai bentuk kepedulian, prajurit membagikan makanan dan sembako kepada warga Kampung Aisyo. Anak-anak, orang tua, dan tokoh masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Senyum kebahagiaan terpancar dari wajah mereka ketika menerima makanan yang disiapkan prajurit dengan penuh ketulusan.

Menurut Serda Andika, salah satu prajurit yang turut serta dalam kegiatan ini, pembagian makanan dan anjangsana menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antara TNI dan warga. “Kami ingin masyarakat merasakan bahwa kami bukan hanya penjaga perbatasan, tapi juga bagian dari mereka. Kedekatan seperti ini penting agar tercipta rasa saling percaya dan gotong royong,” ujarnya.

TNI dan Rakyat Menyatu dalam Pengabdian

Kegiatan syukuran ini menjadi momentum untuk mempertegas kembali jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara profesional. Melalui pendekatan humanis dan kegiatan sosial, TNI terus berupaya menjaga citra positif di mata masyarakat.

Letda Rio menjelaskan bahwa hubungan yang harmonis dengan masyarakat menjadi modal penting bagi TNI dalam melaksanakan tugas pengamanan wilayah. “Kami selalu berusaha hadir dengan pendekatan yang humanis. Masyarakat di sini sudah seperti keluarga kami sendiri. Kami membantu mereka saat ada kesulitan, dan mereka pun banyak membantu kami dalam berbagai hal, seperti memberikan informasi maupun dukungan logistik sederhana,” katanya.

Selain menjaga keamanan di wilayah perbatasan, Satgas Yonif 763/SBA juga kerap melaksanakan kegiatan sosial, seperti pengobatan gratis, mengajar anak-anak, membantu membangun fasilitas umum, serta melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan desa. Kegiatan-kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi TNI dengan rakyat yang diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar slogan.

Makna Kenaikan Pangkat di Wilayah Tugas

Kenaikan pangkat bagi seorang prajurit bukan hanya sekadar perubahan tanda pangkat di pundak, tetapi juga simbol dari prestasi dan peningkatan tanggung jawab moral. Di medan tugas seperti wilayah Papua Barat Daya, di mana kondisi geografis dan sosial masyarakat memiliki tantangan tersendiri, setiap bentuk penghargaan seperti ini memiliki arti yang sangat mendalam.

Dalam suasana penuh haru, beberapa prajurit yang naik pangkat tampak terharu saat menerima ucapan selamat dari rekan-rekan dan masyarakat. “Rasanya bangga sekaligus terharu. Ini bukan hanya hasil kerja keras pribadi, tapi hasil dari kerja sama seluruh rekan di pos ini. Kami saling mendukung dan menguatkan,” ujar Koptu Sandi, salah satu prajurit yang naik pangkat.

Ia menambahkan bahwa tugas di perbatasan mengajarkan banyak hal, terutama tentang arti kebersamaan dan keikhlasan dalam menjalankan tugas. “Di sini, kami belajar arti kesetiaan dan pengorbanan. Semua demi merah putih,” ujarnya dengan mata berbinar.

Makna Syukuran bagi Masyarakat Sekitar

Bagi warga Kampung Aisyo, keberadaan Pos TNI menjadi bagian penting dari kehidupan mereka. Selama ini, para prajurit tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membantu masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial. Karena itu, acara syukuran kenaikan pangkat ini juga dianggap sebagai momen kebersamaan antara TNI dan rakyat.

Seorang tokoh masyarakat, Bapak Yonas Ayor, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada TNI yang selalu hadir membantu masyarakat. “Anak-anak muda di sini banyak belajar disiplin dari tentara. Mereka sering bantu kami membangun gereja, memperbaiki jalan, bahkan mengajari anak-anak membaca. Jadi ketika mereka adakan syukuran seperti ini, kami merasa ikut senang dan bangga,” katanya.

Kegiatan ini pun menjadi ajang silaturahmi antara prajurit dengan warga yang jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Suasana kekeluargaan begitu terasa. Para prajurit dan warga makan bersama dalam tenda sederhana sambil bertukar cerita seputar kehidupan di perbatasan.

TNI Terus Tumbuh dan Bertransformasi

Sejalan dengan peringatan HUT ke-80 TNI, kegiatan ini juga menjadi refleksi tentang bagaimana TNI terus bertransformasi menjadi kekuatan pertahanan yang modern namun tetap berakar pada nilai-nilai kerakyatan. TNI tidak hanya fokus pada aspek militer semata, tetapi juga pembangunan karakter bangsa melalui interaksi sosial dengan masyarakat.

Letda Rio menegaskan bahwa semangat profesionalisme dan pengabdian menjadi kunci utama bagi TNI untuk terus dicintai rakyat. “Kami sadar, kepercayaan masyarakat adalah modal utama kami. Karena itu, kami harus terus menjaga sikap, berperilaku santun, dan hadir untuk membantu mereka kapan pun dibutuhkan,” ujarnya.

Dalam konteks wilayah perbatasan, keberadaan TNI menjadi simbol kehadiran negara di tengah masyarakat. Dengan segala keterbatasan, para prajurit terus berupaya menunjukkan bahwa negara hadir untuk melindungi dan melayani rakyatnya, termasuk di pelosok terpencil seperti Kampung Aisyo.

Semangat Pengabdian yang Tak Pernah Padam

Di akhir acara, seluruh personel Pos Aisyo kembali menegaskan komitmen mereka untuk terus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Mereka juga bertekad menjaga kedisiplinan, loyalitas, dan semangat juang meski jauh dari pusat komando.

Suasana syukuran semakin hangat dengan penampilan spontan dari beberapa prajurit yang menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan daerah. Anak-anak kampung ikut bergembira menari bersama, menciptakan suasana yang penuh semangat dan harapan.

Kegiatan ditutup dengan doa penutup dan foto bersama antara prajurit dan masyarakat. Bagi para prajurit Yonif 763/SBA, acara sederhana ini meninggalkan kesan mendalam — bahwa di balik segala tantangan tugas di wilayah perbatasan, kebersamaan dengan rakyat adalah sumber kekuatan utama mereka.

Kesimpulan

Syukuran kenaikan pangkat Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif 763/SBA Pos Aisyo bukan hanya menjadi simbol apresiasi terhadap kinerja prajurit, tetapi juga cermin nyata dari sinergi antara TNI dan masyarakat di wilayah perbatasan. Melalui kegiatan ini, terlihat betapa pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dan saling mendukung antara aparat keamanan dan rakyat, sebagai pondasi kuat dalam menjaga kedaulatan dan kedamaian bangsa.

Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa TNI tidak hanya hadir sebagai penjaga batas wilayah, tetapi juga sebagai penjaga hati rakyat — hadir, membantu, dan menginspirasi. Semangat pengabdian yang mereka tunjukkan di Pos Aisyo adalah gambaran nyata dari nilai luhur “Bersama Rakyat TNI Kuat”.

Sumber: Pen Yonif 763/SBA