Sarasehan Hari Jadi ke-74 Humas Polri, Nanan Soekarna: Polisi Humanis Berlandaskan Kejujuran

Jakarta, (Sumateranewstv. Com) – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-74 Humas Polri, Divisi Humas Polri menggelar sebuah acara istimewa berupa Sarasehan dan Dialog Kebangsaan yang mengusung tema “Transformasi Polisi Humanis Guna Mendukung Harapan Masyarakat”. Kegiatan tersebut berlangsung khidmat di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri, Jakarta, pada Kamis (30/10/2025) pagi.

Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai kalangan penting, mulai dari Kadivhumas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho beserta jajaran pejabat Divhumas, para mantan Kadivhumas Polri, pejabat utama Mabes Polri, hingga para Kepala Bidang Humas Polda jajaran seluruh Indonesia. Selain itu, turut hadir pula perwakilan media nasional dan para pemimpin redaksi dari berbagai platform berita besar yang selama ini menjadi mitra strategis kepolisian dalam penyampaian informasi kepada publik.

Momentum sarasehan tersebut bukan hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga sarana untuk memperkuat sinergi antara Humas Polri dan media massa dalam membangun narasi positif tentang Polri di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Di era digital seperti sekarang, di mana informasi menyebar begitu cepat, kehadiran polisi yang humanis, transparan, dan berintegritas menjadi kebutuhan mendesak masyarakat.

Nilai Kejujuran Sebagai Fondasi Polisi Humanis

Pada kesempatan tersebut, Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna, yang pernah menjabat sebagai Kadivhumas Polri, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya nilai kejujuran sebagai dasar moral dan etika bagi setiap anggota kepolisian. Dalam pandangannya, tanpa kejujuran, sebuah institusi tidak akan mampu berdiri kokoh di tengah masyarakat.

Tanpa kejujuran, hukum kehilangan nurani dan kepercayaan rapuh seperti sekarang. Tanpa kejujuran, Polri kehilangan jiwa,” tegas Nanan dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan hangat para peserta.

Menurutnya, seorang polisi yang humanis bukan hanya ditentukan oleh tutur kata yang lembut atau sikap simpatik di depan publik, melainkan juga oleh komitmen untuk menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan. “Polisi baik adalah polisi yang benar dan jujur. Berkata jujur, berpikir benar, dan bertindak adil, itulah polisi humanis,” ujarnya menambahkan.

Ia menekankan bahwa kejujuran adalah fondasi utama dalam membangun kepercayaan masyarakat. Saat kepercayaan publik mulai menurun, kata dia, tugas utama Humas bukan hanya memperbaiki citra, tetapi memulihkan kepercayaan melalui tindakan nyata, bukan sekadar slogan atau kampanye publik.

Dari Citra Menuju Nurani

Dalam bagian lain paparannya, Nanan Soekarna mengajak seluruh anggota Polri untuk mengubah paradigma komunikasi publik dari sekadar pencitraan menuju penguatan nurani dan moralitas. Ia menilai bahwa terlalu banyak energi yang terkuras untuk membangun citra, sementara substansi kejujuran dan keteladanan sering kali terabaikan.

Jangan sekadar bicara citra, tampilkan nurani. Dari komunikasi menuju integritas, dari citra menuju nurani. Inilah wujud polisi humanis yang diharapkan masyarakat,” tutur Nanan penuh makna.

Pernyataan tersebut menjadi refleksi mendalam bagi seluruh peserta, terutama para pejabat Humas di jajaran Polda yang selama ini menjadi garda terdepan dalam mengelola opini publik. Menurut Nanan, peran Humas bukan sekadar menyebarkan informasi atau membangun persepsi positif, tetapi juga menjadi pengawal moral yang memastikan nilai-nilai kepolisian diterjemahkan dengan benar di tengah masyarakat.

Humas Polri Sebagai Agen Transformasi Moral

Melalui momentum Hari Jadi ke-74 ini, Humas Polri diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi atau juru bicara institusi, tetapi juga menjadi agen perubahan moral publik. Menurut Nanan, tantangan terbesar yang dihadapi Polri bukan hanya soal keamanan dan ketertiban, melainkan juga soal kepercayaan publik yang harus terus dijaga dengan konsistensi.

Humas Polri harus menjadi contoh bagi seluruh satuan kerja lain dalam hal transparansi dan kejujuran. Jadilah corong yang tidak hanya menyuarakan fakta, tapi juga nilai kebenaran,” ujarnya menegaskan.

Dalam konteks komunikasi publik modern, kecepatan informasi bukan satu-satunya hal yang penting. Kualitas pesan, kebenaran data, dan empati terhadap publik menjadi elemen utama yang menentukan seberapa besar kepercayaan masyarakat terhadap Polri dapat tumbuh kembali. Oleh karena itu, Humas Polri dituntut untuk adaptif, profesional, dan tetap berpegang pada nilai etika jurnalistik.

Dialog Kebangsaan: Kolaborasi Polri dan Media

Sarasehan ini juga diisi dengan sesi dialog kebangsaan yang melibatkan sejumlah tokoh penting dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, praktisi komunikasi, jurnalis senior, dan perwakilan mahasiswa. Dalam sesi ini, para pembicara menyoroti pentingnya kolaborasi antara Polri dan media massa dalam menjaga ruang publik yang sehat, informatif, dan berkeadilan.

Para peserta diskusi sepakat bahwa media memiliki peran penting dalam mengawal kebijakan publik, termasuk dalam mengawasi kinerja aparat penegak hukum. Namun, kolaborasi yang sehat antara Polri dan media dapat mendorong lahirnya iklim komunikasi yang lebih terbuka dan berimbang. Dengan demikian, berita yang sampai ke masyarakat tidak hanya sensasional, tetapi juga mendidik dan mencerdaskan.

Kita tidak boleh saling menuding. Polisi dan media adalah mitra strategis dalam menjaga demokrasi dan keterbukaan informasi publik,” ujar salah satu narasumber dari Dewan Pers yang turut hadir.

Transformasi Digital Humas Polri

Selain membahas nilai-nilai etika dan kejujuran, acara ini juga menyoroti pentingnya transformasi digital dalam manajemen kehumasan Polri. Kadivhumas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menuturkan bahwa di era digitalisasi yang semakin cepat, kehadiran Humas Polri di dunia maya menjadi krusial dalam menangkal berita hoaks, disinformasi, serta ujaran kebencian yang dapat mengganggu stabilitas sosial.

Kami terus berupaya melakukan inovasi dan peningkatan kapasitas SDM Humas agar mampu beradaptasi dengan tantangan komunikasi publik di era digital. Humas Polri harus bisa menjadi penyeimbang di tengah derasnya arus informasi,” jelas Irjen Sandi.

Ia juga menambahkan bahwa Humas Polri telah mengembangkan berbagai platform komunikasi digital yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi resmi dan terpercaya. Langkah ini sekaligus menjadi bentuk tanggung jawab Polri dalam menjaga transparansi dan keterbukaan informasi publik sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Menjaga Kepercayaan Publik Melalui Keteladanan

Sebagai penutup, Nanan Soekarna kembali menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Polri tidak bisa dibangun melalui kata-kata, melainkan melalui perbuatan dan keteladanan. Ia mengingatkan agar seluruh anggota Polri, terutama yang bertugas di bidang Humas, tidak hanya menjadi penyampai pesan, tetapi juga teladan dalam berperilaku dan bertutur kata.

Humas Polri adalah wajah institusi. Ketika kalian berbicara, masyarakat melihat Polri berbicara. Maka, bicaralah dengan nurani dan bertindaklah dengan kejujuran,” ucapnya penuh penekanan.

Pernyataan tersebut menggema di seluruh ruangan, menutup acara sarasehan dengan suasana reflektif. Para peserta, baik dari kalangan internal Polri maupun mitra media, mengaku mendapatkan banyak pembelajaran berharga dari diskusi tersebut, terutama dalam hal pentingnya menjaga integritas dalam komunikasi publik.

Momentum Refleksi dan Harapan ke Depan

Hari Jadi ke-74 Humas Polri menjadi momen penting untuk kembali menegaskan arah dan visi baru lembaga ini di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Dalam usia yang sudah matang ini, Humas Polri diharapkan terus berkembang menjadi institusi yang lebih responsif, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan publik yang transparan serta berkeadilan.

Dengan semangat Transformasi Polisi Humanis, diharapkan seluruh jajaran Humas Polri mampu mewujudkan nilai-nilai profesionalisme, kejujuran, dan empati dalam setiap langkah komunikasi yang dilakukan. Sebab, di balik setiap pesan yang disampaikan Humas Polri, tersimpan tanggung jawab besar untuk menjaga keutuhan bangsa dan memperkuat hubungan antara rakyat dan aparat penegak hukum.

Peringatan Hari Jadi ini ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada sejumlah insan Humas berprestasi serta penandatanganan komitmen bersama untuk terus memperkuat nilai-nilai integritas, profesionalisme, dan kejujuran dalam pelaksanaan tugas kehumasan di seluruh jajaran kepolisian.

Dengan semangat kebersamaan, Humas Polri berkomitmen untuk terus menjadi penghubung terpercaya antara Polri dan masyarakat, membawa pesan kejujuran, harapan, dan kemanusiaan di setiap langkah.

(SUMATERANEWSTV / HUMAS POLRI)