Kegiatan pengamanan ibadah ini merupakan bagian dari program nasional Polri dalam rangka memperkuat hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat melalui pendekatan keagamaan dan kemanusiaan. Melalui program Minggu Kasih, Polsek Lambu Kibang menunjukkan komitmen dalam menciptakan suasana kondusif serta memastikan seluruh umat beragama dapat menjalankan ibadahnya dengan tenang, aman, dan penuh khidmat.
Pengamanan Humanis dan Pendekatan Dialogis
Kapolres Tulang Bawang Barat AKBP Sendi Antoni, S.I.K., M.I.K., melalui Kapolsek Lambu Kibang Iptu Kasiyono, S.E., M.H., menjelaskan bahwa program “Minggu Kasih” merupakan bentuk kehadiran nyata polisi di tengah masyarakat, khususnya dalam kegiatan keagamaan. Tujuannya bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun komunikasi dua arah antara polisi dan warga jemaat gereja agar tercipta hubungan yang harmonis dan penuh kepercayaan.
“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya preventif kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus memperkuat hubungan emosional antara Polri dan warga. Kami ingin masyarakat merasa bahwa polisi bukan sekadar penegak hukum, tetapi juga sahabat dan pelindung yang selalu hadir di tengah-tengah mereka,” ujar Kapolsek.
Dalam pelaksanaan pengamanan, personel Polsek Lambu Kibang turut menyapa para jemaat yang hadir, membantu mengatur lalu lintas di sekitar gereja, serta memastikan setiap kegiatan berjalan lancar tanpa gangguan keamanan sedikit pun. Kehadiran aparat kepolisian di lokasi juga disambut positif oleh para jemaat yang merasa lebih tenang dan terlindungi selama berlangsungnya ibadah.
Pesan Kamtibmas untuk Jemaat Gereja
Selain melakukan pengamanan fisik, personel Polsek Lambu Kibang juga menyampaikan sejumlah pesan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) kepada para jemaat Gereja Bethel Indonesia. Pesan tersebut di antaranya mengingatkan pentingnya menjaga keamanan lingkungan, menjalin hubungan sosial yang harmonis antarumat beragama, serta tetap waspada terhadap potensi gangguan yang dapat mengganggu ketertiban umum.
Kapolsek Iptu Kasiyono menekankan, masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga situasi yang kondusif di lingkungan tempat tinggal masing-masing. “Kami mengajak seluruh jemaat untuk berpartisipasi aktif menjaga keamanan lingkungan, karena menciptakan situasi yang aman bukan hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu benar (hoaks), terutama yang beredar di media sosial. Menurutnya, penyebaran berita palsu dapat menimbulkan keresahan dan memecah kerukunan antarwarga.
“Di era digital saat ini, kita semua harus bijak bermedia sosial. Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. Mari jaga kedamaian dan kebersamaan di lingkungan kita masing-masing,” tambahnya.
Kegiatan Minggu Kasih: Wujud Polisi Hadir di Tengah Umat
Program “Minggu Kasih” yang dijalankan Polsek Lambu Kibang merupakan inisiatif Polri yang mengedepankan pendekatan kemanusiaan dalam membangun kepercayaan publik. Lewat kegiatan ini, Polri ingin menunjukkan bahwa polisi tidak hanya hadir dalam situasi penegakan hukum, tetapi juga dalam momen-momen spiritual masyarakat.
“Melalui kegiatan Minggu Kasih, kami berharap masyarakat merasa lebih dekat dengan polisi. Ini bukan sekadar kegiatan formal, melainkan wadah untuk mendengar aspirasi warga secara langsung. Polisi hadir bukan hanya untuk mengamankan, tetapi juga untuk mendengarkan dan melayani,” kata Kapolsek Kasiyono.
Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi aparat kepolisian untuk mengenal lebih dekat para tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Dalam kesempatan itu, Kapolsek dan anggotanya juga berbincang dengan pendeta dan pengurus gereja mengenai kondisi lingkungan sekitar, serta mendengarkan aspirasi terkait keamanan di wilayah mereka.
Menurut keterangan dari salah satu pengurus gereja, kegiatan pengamanan seperti ini sangat bermanfaat. “Kami merasa sangat terbantu dan dihargai. Kehadiran polisi di tengah kami bukan hanya memberikan rasa aman, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan bahwa aparat negara benar-benar hadir untuk masyarakat,” ujarnya.
Meningkatkan Kepercayaan dan Citra Positif Polri
Program Minggu Kasih menjadi salah satu strategi Polri dalam memperkuat citra positif institusi di mata masyarakat. Di tengah tantangan era modern dan banyaknya isu miring yang menimpa aparat hukum, kegiatan ini menjadi bukti bahwa Polri terus berbenah dengan mengedepankan pendekatan humanis dan empatik.
Kapolsek Lambu Kibang menuturkan bahwa Polri berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan serupa secara rutin. “Program seperti ini bukan hanya sekadar rutinitas. Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat, bentuk nyata pelayanan kami. Semoga dengan kegiatan seperti ini, kepercayaan publik terhadap Polri semakin meningkat,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh jajaran Polsek Lambu Kibang terus berupaya menjadi contoh positif di masyarakat. Anggota kepolisian diinstruksikan untuk selalu bersikap ramah, tanggap, dan terbuka terhadap setiap keluhan warga.
Kolaborasi Polisi dan Masyarakat Jaga Kamtibmas
Selain fokus pada pengamanan tempat ibadah, kegiatan Minggu Kasih juga menjadi wadah kolaborasi antara aparat dan warga. Masyarakat diajak untuk melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan, tindak kriminal, maupun potensi konflik yang bisa mengganggu stabilitas keamanan wilayah.
“Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat yang ingin melapor atau menyampaikan keluhan. Polisi tidak akan bisa bekerja maksimal tanpa partisipasi masyarakat. Karena itu, kami ingin terus memperkuat sinergitas ini,” ungkap Kasiyono.
Dalam kegiatan tersebut, beberapa anggota Polsek juga menyampaikan edukasi singkat kepada anak-anak dan remaja jemaat gereja mengenai pentingnya disiplin, etika sosial, serta menghindari pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba. Hal ini merupakan bagian dari program edukatif Polri untuk membangun kesadaran hukum sejak dini.
Dampak Sosial dan Spiritualitas
Kegiatan Minggu Kasih tidak hanya berdampak pada peningkatan keamanan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antarumat beragama di wilayah Tulang Bawang Barat. Kehadiran polisi di gereja dianggap sebagai bentuk nyata toleransi dan penghormatan terhadap kebebasan beragama sebagaimana diatur dalam UUD 1945.
“Polisi datang bukan karena ada masalah, tetapi karena ingin bersilaturahmi. Ini hal yang luar biasa, karena masyarakat jadi merasa diperhatikan,” ujar salah satu jemaat.
Hal ini juga sejalan dengan semangat Polri yang terus mendorong nilai-nilai “Presisi” (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) sebagaimana digagas oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Melalui pendekatan yang lebih humanis, Polri ingin menjadi institusi yang dipercaya masyarakat bukan hanya karena kewenangan hukumnya, tetapi karena ketulusan dalam melayani.
Kegiatan Rutin Polsek Lambu Kibang
Selain pengamanan ibadah gereja, Polsek Lambu Kibang juga secara rutin melaksanakan kegiatan patroli dialogis, sambang desa, dan pembinaan masyarakat di wilayah hukum mereka. Seluruh kegiatan ini ditujukan untuk memperkuat rasa aman dan mencegah potensi konflik sosial.
“Kami berharap semua pihak, baik tokoh agama, tokoh adat, maupun masyarakat umum, dapat terus berkolaborasi dengan kepolisian dalam menjaga stabilitas dan kedamaian di Tulang Bawang Barat. Kita semua punya tanggung jawab moral untuk menjaga kabupaten ini tetap aman dan damai,” ujar Kapolsek.
Selain itu, Polsek juga aktif dalam kegiatan sosial seperti bakti religi, penyaluran bantuan kepada masyarakat kurang mampu, dan pendampingan kegiatan pemuda untuk menghindarkan mereka dari pengaruh negatif. Pendekatan ini diharapkan bisa membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan sosial.
Harapan ke Depan
Kapolsek Lambu Kibang menegaskan bahwa kegiatan seperti Minggu Kasih akan terus dilakukan secara berkelanjutan di berbagai tempat ibadah, baik di gereja, masjid, maupun pura. “Semua umat beragama berhak merasa aman dan nyaman ketika beribadah. Kami dari kepolisian akan terus hadir untuk menjamin hal tersebut,” ucapnya.
Ia berharap melalui kegiatan ini, masyarakat semakin memahami bahwa polisi bukanlah sosok yang menakutkan, melainkan sahabat masyarakat yang siap membantu kapan pun dibutuhkan. “Polisi tidak hanya menjaga hukum, tetapi juga menjaga hati masyarakat. Kami ingin menjadi bagian dari kehidupan sosial yang menumbuhkan rasa percaya dan aman,” tambahnya.
Kesimpulan
Kegiatan Minggu Kasih yang dilaksanakan Polsek Lambu Kibang, Polres Tulang Bawang Barat, bukan hanya kegiatan seremonial semata, tetapi sebuah bentuk nyata implementasi dari misi Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Melalui kehadiran di tengah umat, Polri berupaya menunjukkan bahwa keamanan dan kedamaian adalah hasil kerja bersama antara aparat dan warga.
Dengan pengamanan yang humanis, komunikasi yang terbuka, serta partisipasi aktif masyarakat, Polsek Lambu Kibang berharap dapat terus membangun wilayah yang aman, tenteram, dan kondusif. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan dan gotong royong masih menjadi fondasi utama dalam menjaga keutuhan sosial di Kabupaten Tulang Bawang Barat.
“Kami dari Polsek Lambu Kibang akan terus hadir, bukan hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam pelayanan dan kepedulian sosial. Mari kita bersama menjaga keamanan, toleransi, dan persaudaraan di wilayah kita tercinta,” tutup Kapolsek Iptu Kasiyono, S.E., M.H.