Pembangunan Masjid Al-Mukaromah Dusun 3 Gunung Sawap Capai 50 Persen, Warga Gotong Royong Demi Rumah Ibadah

Lampung Utara, (Sumateranewstv. Com) — Semangat kebersamaan dan keikhlasan tampak jelas di Dusun 3 Gunung Sawap, Desa Way Melan, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara. Warga setempat terus bahu membahu membangun Masjid Al-Mukaromah yang kini progres pembangunannya telah mencapai sekitar 50 persen. Proyek pembangunan ini sepenuhnya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, menjadi bukti nyata kuatnya nilai gotong royong dan solidaritas umat di tengah keterbatasan.

Pembangunan Masjid Al-Mukaromah bukan hanya sekadar pembangunan fisik sebuah rumah ibadah, melainkan juga simbol persatuan dan kekuatan spiritual masyarakat Way Melan. Setiap warga, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, ikut terlibat sesuai kemampuan mereka — ada yang menyumbangkan tenaga, sebagian membantu menyediakan bahan bangunan, dan ada pula yang memberikan sumbangan dana seikhlasnya.

Masjid yang berdiri di atas tanah wakaf seluas 40x60 meter persegi milik Bapak Hajamaisirun/Rustam ini mulai dibangun pada 15 Juli 2025. Pembangunan tersebut diawali dengan niat tulus agar masyarakat memiliki tempat ibadah yang lebih layak, nyaman, dan mampu menampung jamaah dalam jumlah lebih banyak. Seiring waktu, masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan pendidikan Islam di wilayah Desa Way Melan.

Gotong Royong Jadi Pondasi Utama

Dalam pantauan tim Sumateranewstv, suasana kebersamaan begitu terasa di lokasi pembangunan. Para warga bergotong royong mencampur semen, mengangkut batu bata, menata besi, dan memasang atap. Semuanya dilakukan dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab. Tidak sedikit pula para ibu rumah tangga yang turut serta, membantu menyiapkan konsumsi bagi para pekerja.

Kepala Desa Way Melan, Alamsyah, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh warga atas partisipasi mereka. Ia menuturkan bahwa pembangunan masjid ini menjadi contoh nyata betapa kuatnya nilai gotong royong yang masih terjaga di tengah masyarakat pedesaan.

“Alhamdulillah, berkat semangat dan kekompakan warga, pembangunan Masjid Al-Mukaromah kini sudah mencapai 50 persen. Semua dilakukan secara swadaya tanpa campur tangan bantuan dari pemerintah. Saya berharap, pembangunan ini dapat segera rampung agar masyarakat bisa beribadah dengan lebih nyaman,” ujarnya dengan penuh haru.

Swadaya dan Harapan Bantuan dari Donatur

Pembangunan masjid ini murni mengandalkan dana swadaya masyarakat setempat. Setiap minggu, warga mengadakan pertemuan kecil untuk membahas perkembangan pembangunan, keuangan, serta kebutuhan material. Namun, seiring meningkatnya biaya bahan bangunan, masyarakat mulai merasa perlu adanya uluran tangan dari pihak lain, baik pemerintah daerah, lembaga sosial, maupun para dermawan.

“Kami sangat berharap bantuan dari para hamba Allah yang memiliki rezeki lebih. Sekecil apa pun bantuan yang diberikan akan sangat berarti bagi kami,” ungkap Kepala Desa Alamsyah.

Ia menambahkan, kebutuhan dana pembangunan masih cukup besar. Saat ini, beberapa bagian masjid seperti dinding utama dan atap telah berdiri, namun bagian lantai, finishing dinding, plafon, dan area tempat wudhu masih membutuhkan banyak biaya. Selain itu, masyarakat juga berencana membangun halaman dan pagar agar area masjid lebih rapi dan nyaman digunakan.

Makna Sosial dan Spiritualitas di Balik Pembangunan

Masjid Al-Mukaromah tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga wadah untuk mempererat hubungan sosial antarwarga. Setiap gotong royong pembangunan menjadi ajang silaturahmi dan saling mengenal antarwarga yang mungkin selama ini jarang berinteraksi karena kesibukan masing-masing.

“Kami merasa seperti satu keluarga besar. Setiap kali kerja bakti membangun masjid, suasananya penuh semangat dan tawa. Ini membuat kami semakin kompak,” ujar salah satu warga, Rudi, yang ikut aktif dalam pembangunan.

Selain aspek sosial, pembangunan masjid juga membawa dampak positif terhadap kehidupan keagamaan masyarakat Way Melan. Semakin banyak anak-anak dan remaja yang kini aktif mengikuti kegiatan mengaji sore dan belajar agama. Bahkan, rencana jangka panjang masyarakat adalah menjadikan masjid ini sebagai pusat pendidikan agama Islam, dengan membangun madrasah kecil di lingkungan sekitar masjid.

Dukungan dan Peran Pemerintah Daerah Diharapkan

Meski sejauh ini belum ada bantuan langsung dari pemerintah daerah, masyarakat Desa Way Melan tetap optimis dan terus berupaya menyampaikan permohonan dukungan ke berbagai pihak. Kepala Desa Alamsyah menyebutkan bahwa pihaknya sudah menyusun proposal resmi yang akan diajukan ke Pemerintah Kabupaten Lampung Utara serta kepada para donatur di luar daerah.

“Kami berharap pemerintah daerah bisa turut membantu baik dalam bentuk material maupun dana hibah. Masjid ini bukan hanya untuk kepentingan satu dusun saja, tetapi untuk seluruh masyarakat Way Melan dan sekitarnya,” jelasnya.

Masjid Sebagai Pusat Kegiatan Umat

Ke depan, setelah pembangunan selesai, Masjid Al-Mukaromah direncanakan menjadi pusat berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, seperti pengajian rutin, santunan anak yatim, peringatan hari besar Islam, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Warga juga berharap masjid ini bisa menjadi tempat yang nyaman bagi para musafir yang melintas untuk beristirahat dan menunaikan salat.

“Kami ingin masjid ini bukan hanya indah secara fisik, tapi juga makmur dengan kegiatan ibadah dan sosial. Insya Allah, dengan niat yang baik, Allah akan memudahkan segalanya,” tutur salah satu tokoh agama setempat, Ustaz Muslim.

Rencana Tahapan Pembangunan Selanjutnya

Menurut panitia pembangunan, tahap selanjutnya yang akan dilakukan meliputi pemasangan keramik lantai, pengecatan dinding, pemasangan plafon, serta pembangunan tempat wudhu dan kamar mandi. Setelah itu, barulah dilakukan pemasangan mimbar, lampu penerangan, dan sound system agar masjid bisa segera digunakan untuk kegiatan ibadah rutin.

“Kami menargetkan, jika dana mencukupi, pembangunan bisa selesai sepenuhnya dalam enam bulan ke depan. Namun, jika masih terbatas, kami akan tetap berjalan perlahan sesuai kemampuan,” jelas Ketua Panitia Pembangunan Masjid, H. Alamsyah.

Ajakan untuk Berdonasi

Kepala Desa Way Melan Alamsyah mengajak seluruh umat Islam, baik yang berada di wilayah Lampung Utara maupun di luar daerah, untuk ikut berpartisipasi membantu pembangunan Masjid Al-Mukaromah.

“Kami mengundang para dermawan dan hamba Allah untuk turut serta dalam amal jariyah ini. Setiap rupiah yang disumbangkan akan menjadi pahala yang terus mengalir selama masjid ini digunakan untuk beribadah,” ucapnya penuh harap.

Bagi yang ingin berdonasi, dapat menyalurkan bantuan melalui rekening atas nama:

Nama: Alamsyah (Kepala Desa Way Melan)
Nomor Rekening: 565801030071530

Atau dapat langsung menghubungi pemerintah desa Way Melan untuk memberikan bantuan dalam bentuk material atau tenaga.

Harapan Akhir

Masjid Al-Mukaromah menjadi simbol kebersamaan dan keteguhan iman masyarakat Way Melan. Walau menghadapi keterbatasan dana, mereka tetap optimis dan yakin bahwa Allah SWT akan memudahkan setiap langkah yang diniatkan untuk kebaikan. Proyek ini tidak hanya membangun rumah ibadah, tetapi juga membangun semangat dan solidaritas umat Islam di pelosok desa.

Dengan semangat gotong royong dan keikhlasan warga, Masjid Al-Mukaromah akan berdiri megah menjadi saksi perjuangan dan ketulusan masyarakat Way Melan. Sebuah karya nyata yang lahir dari tangan-tangan yang ikhlas bekerja demi kemaslahatan umat dan keberkahan desa.

“Kami percaya, pembangunan masjid ini akan membawa berkah dan kebahagiaan bagi seluruh warga. Semoga ke depan, masyarakat semakin makmur, damai, dan semakin dekat dengan Allah SWT,” tutup Kepala Desa Alamsyah.

Penulis: Tim Redaksi Sumateranewstv
Editor: Pariyo Saputra 
Sumber: Wawancara dan laporan lapangan Desa Way Melan, Lampung Utara.