Lampung Utara, (Sumateranewstv. Com) — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini mulai dirasakan manfaatnya oleh para pelajar di Kabupaten Lampung Utara, khususnya di Kecamatan Abung Kunang. Pada Senin, 27 Oktober 2025, sebanyak kurang lebih dua ribu siswa dari berbagai jenjang pendidikan menikmati sajian perdana dari program nasional yang digagas oleh pemerintah pusat tersebut. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendukung program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di bidang ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
Program Makan Bergizi Gratis Abung Kunang menjadi salah satu pelopor implementasi kebijakan nasional di wilayah pedesaan Lampung Utara. Peluncuran dan distribusi perdana menu makan siang ini dilakukan di sejumlah sekolah, antara lain SDN 01 Bindu, SMP Muhammadiyah 1, SMAN 1 Abung Kunang, serta belasan sekolah dasar dan menengah lainnya di sekitar Kecamatan Abung Kunang.
Dengan total 16 sekolah penerima manfaat, kegiatan tersebut disambut antusias oleh para siswa, guru, dan orang tua. Mereka menilai bahwa kehadiran program ini tidak hanya membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak, namun juga meningkatkan semangat belajar di sekolah.
Menu Perdana: Ayam Teriyaki Sehat dan Lezat
Pada pelaksanaan perdana, para siswa mendapatkan menu utama ayam teriyaki yang disajikan bersama nasi putih hangat, sayur tumis brokoli wortel, buah potong, dan segelas susu UHT. Menu tersebut dimasak langsung oleh tim dapur MBG Abung Kunang yang berlokasi di Desa Way Kunang, Kecamatan Abung Kunang.
Menurut Riko Margo Kunang, selaku pengelola dan penanggung jawab dapur utama MBG Abung Kunang, proses distribusi makanan perdana sempat membuat jantung berdebar. Ia mengaku merasakan ketegangan sekaligus kebanggaan karena ini adalah hari pertama pelaksanaan program berskala besar di wilayahnya.
“Saya sempat panik sedikit, karena hari ini pertama kalinya beroperasi. Tetapi saya juga optimis kalau masakan-masakan ini enak, higienis, dan bergizi. Sewaktu kami melihat anak-anak makan dengan lahap juga ekspresinya menikmati, berdebar-debar itu seketika berubah jadi haru dan bahagia. Semua lelah langsung hilang,” ungkap Riko kepada awak media di lokasi, dengan senyum bahagia terpancar di wajahnya.
Riko menambahkan bahwa seluruh bahan makanan yang digunakan merupakan hasil kerja sama dengan petani lokal dan pelaku UMKM setempat, sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi kerakyatan. Ia memastikan setiap bahan dipilih dengan ketat, mulai dari kualitas beras, daging ayam segar, hingga sayuran yang bebas pestisida berlebihan.
Komitmen Kualitas dan Standar Gizi
Sementara itu, Alharis Eza, selaku Kepala Pusat Pengelola Makan Bergizi Gratis (PPMBG) Kecamatan Abung Kunang, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga kualitas setiap menu yang disajikan. Ia memastikan bahwa variasi lauk pauk akan terus berganti setiap hari agar siswa tidak bosan dan kebutuhan gizinya tetap terpenuhi.
“Menu perdana mereka suka, dan menu-menu berikutnya pasti kami masak dengan lauk yang tidak kalah lezat, terutama sehat. Itu jadi patokan utama yang saya sampaikan kepada kepala koki. Selain itu, hidangan setiap porsi disesuaikan dengan dana yang ditentukan sebesar Rp15.000 per anak,” ujar Alharis.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaannya tim PPMBG telah memenuhi semua Standar Operasional Prosedur (SOP) serta melengkapi seluruh izin dan peraturan yang berlaku. Mulai dari izin dapur higienitas, pengujian kualitas bahan makanan, hingga pengawasan langsung oleh tenaga ahli gizi.
“Setiap aturan yang ada pasti kami taati. SOP jadi patokan kami dalam bekerja. Semua izin sudah lengkap, baik dari dinas kesehatan maupun pihak kecamatan. Kami berharap kegiatan ini bisa berjalan lancar, aman, dan membawa manfaat besar bagi anak-anak di Lampung Utara,” tambahnya.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Dalam pelaksanaan program MBG di Abung Kunang, terlihat sinergi nyata antara pemerintah daerah, aparat, dan masyarakat. Camat Abung Kunang, Andri Indra, turut hadir langsung memantau proses distribusi bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat. Mereka memastikan bahwa makanan yang dikirim ke sekolah-sekolah sesuai dengan standar gizi dan kebersihan yang telah ditetapkan.
“Kami ingin memastikan bahwa mulai dari proses memasak hingga makanan dinikmati oleh siswa semuanya berjalan dengan baik dan sesuai SOP. Anak-anak harus makan makanan yang layak, sehat, dan bergizi karena mereka adalah masa depan bangsa,” ujar Andri Indra kepada wartawan yang hadir di lokasi.
Selain pemantauan lapangan, pihak kecamatan juga membuka kanal komunikasi antara sekolah dan dapur MBG. Hal ini dilakukan agar setiap keluhan atau masukan dari sekolah bisa segera ditangani dengan cepat. Misalnya, jika ada menu yang kurang cocok atau jadwal pengiriman terlambat, maka bisa langsung disesuaikan di hari berikutnya.
Antusiasme Siswa dan Guru
Kehadiran program MBG membuat suasana sekolah menjadi lebih ceria dari biasanya. Di SDN 01 Bindu, misalnya, para siswa tampak antusias menunggu giliran makan siang. Beberapa di antara mereka bahkan bersemangat membantu guru menyiapkan meja makan bersama teman-temannya.
“Enak banget ayamnya, gurih dan lembut. Saya biasanya bawa bekal seadanya dari rumah, tapi sekarang bisa makan ramai-ramai dengan teman,” ujar Rehan, salah satu siswa kelas V SDN 01 Bindu, dengan wajah berseri-seri.
Sementara itu, para guru juga menyambut baik program ini. Mereka menilai bahwa MBG mampu membantu meringankan beban orang tua, terutama bagi keluarga prasejahtera. Selain itu, anak-anak menjadi lebih fokus belajar karena kebutuhan gizinya terpenuhi.
“Program ini sangat positif. Anak-anak yang tadinya sering jajan sembarangan di luar sekolah kini bisa makan makanan bergizi yang jelas kebersihannya. Kami berharap program ini terus berlanjut,” ungkap Desi Marlina, guru SDN 01 Bindu.
Dukungan Pemerintah Kabupaten dan Dinas Pendidikan
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis ini. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, dalam keterangannya, menyebut bahwa program ini menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Kita tahu, anak-anak yang bergizi baik akan memiliki daya konsentrasi yang lebih tinggi di kelas. Dengan begitu, prestasi belajar mereka bisa meningkat. Selain itu, program ini juga menjadi bentuk kepedulian negara terhadap generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh tim di lapangan, mulai dari juru masak, petugas distribusi, hingga pengawas gizi. Semua unsur dianggap memiliki peran penting dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
Dari Dapur Hingga Sekolah: Proses Distribusi yang Ketat
Wartawan yang meliput kegiatan tersebut menyaksikan langsung bagaimana proses distribusi makanan dilakukan dengan sistematis. Sejak pagi, para juru masak sudah mulai bekerja mempersiapkan bahan-bahan segar. Setelah semua masakan matang, makanan dikemas dalam wadah higienis dan dimasukkan ke dalam kotak distribusi yang dijaga suhunya.
Beberapa kendaraan roda empat kemudian diberangkatkan secara serentak menuju 16 sekolah sasaran di wilayah Abung Kunang. Setiap pengantaran dilakukan sesuai jadwal agar makanan tetap hangat saat tiba di sekolah. Proses ini juga didampingi oleh petugas dari pihak kecamatan untuk memastikan keamanan dan kebersihan makanan tetap terjaga.
“Kita tidak ingin ada kendala di lapangan. Setiap kendaraan kami pastikan bersih dan tertutup rapat. Bahkan kami sudah siapkan jadwal rutin untuk sterilisasi wadah makanan setiap hari,” ungkap salah satu petugas logistik MBG.
Harapan untuk Keberlanjutan Program
Program Makan Bergizi Gratis di Kecamatan Abung Kunang diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi kecamatan lain di Lampung Utara. Keberhasilan pelaksanaan hari pertama ini menjadi bukti bahwa dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, sebuah program nasional bisa berjalan efektif hingga ke tingkat akar rumput.
Riko, sang pengelola dapur, menyampaikan harapan agar program ini terus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah. Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut serta mengawasi pelaksanaannya agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh anak-anak.
“Kami semua bekerja dengan hati. Melihat anak-anak tersenyum saat makan adalah kebahagiaan terbesar kami. Semoga program ini terus berlanjut, semakin baik, dan menjangkau lebih banyak sekolah lagi di masa mendatang,” pungkasnya.
Reporter: Putra | Editor: Redaksi Sumateranewstv
