Komisi IV DPR RI Apresiasi Kinerja Responsive BULOG Jamin Ketersediaan Dan Stabilitas Harga Pangan

BATUBULAN, Bali, (Sumateranewstv. Com) – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja ke Perusahaan Umum (Perum) BULOG Kantor Wilayah Bali dalam rangka pengawasan dan penguatan sistem logistik pangan nasional, pada Selasa (28 Oktober 2025). Kunjungan tersebut menjadi momentum penting dalam memastikan ketahanan pangan nasional melalui pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang efisien dan tepat sasaran.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto. Rombongan Komisi IV disambut hangat oleh jajaran manajemen Perum BULOG Kanwil Bali di Gudang Bulog Batubulan, Kabupaten Gianyar. Dalam kunjungan tersebut, para anggota dewan meninjau langsung kondisi gudang penyimpanan beras, sistem manajemen logistik, serta mekanisme distribusi cadangan pangan di wilayah Bali.

Apresiasi Kinerja BULOG dan Respons Cepat Tangani Dampak Bencana

Dalam sambutannya, Titiek Soeharto menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kinerja Perum BULOG, khususnya dalam merespons cepat dampak bencana banjir di Bali. BULOG dinilai berhasil menunjukkan ketanggapan luar biasa dalam memastikan ketersediaan bahan pangan pokok, terutama beras, bagi masyarakat terdampak.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Perum BULOG atas respon cepat dan langkah nyata dalam menjaga ketersediaan serta keterjangkauan harga pangan. Terlebih lagi, BULOG aktif melaksanakan kegiatan penjualan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) secara masif di seluruh tanah air,” ujar Titiek Soeharto dalam pernyataannya di sela-sela kunjungan.

Ia menambahkan bahwa langkah BULOG tidak hanya melibatkan internal pemerintah, tetapi juga seluruh unsur pentahelix seperti pemerintah pusat dan daerah, TNI, Polri, pihak swasta, serta berbagai elemen masyarakat. Kolaborasi tersebut, lanjutnya, menjadi wujud nyata dari sinergi nasional dalam menjaga stabilitas pangan dan membantu masyarakat secara langsung.

“BULOG tidak bekerja sendiri. Mereka berkolaborasi lintas sektor tanpa mengenal lelah untuk menyalurkan beras SPHP dan bantuan pangan hingga ke pelosok negeri. Hal ini patut diapresiasi,” tegasnya.

Dorongan Pembangunan 100 Gudang BULOG Baru di Seluruh Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Titiek Soeharto juga menyoroti pentingnya memperkuat infrastruktur logistik pangan melalui pembangunan gudang-gudang baru. Ia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi kepada Perum BULOG untuk segera merealisasikan program pembangunan 100 gudang baru di kabupaten/kota yang belum memiliki fasilitas penyimpanan BULOG.

“Pembangunan gudang ini menjadi prioritas nasional. Pemerintah pusat menaruh perhatian besar terhadap penguatan cadangan pangan di seluruh daerah agar sistem logistik pangan nasional semakin kokoh,” ungkapnya.

Komisi IV DPR RI pun secara aktif mendorong seluruh kepala daerah di Indonesia, termasuk para bupati dan wali kota di Bali, untuk menyediakan lahan dan mendukung penuh rencana pembangunan tersebut. Menurut Titiek, langkah ini merupakan bagian dari tanggung jawab bersama dalam memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.

“Kami mengimbau kepada seluruh kepala daerah untuk menyediakan dan menghibahkan lahan guna pembangunan gudang BULOG dan infrastruktur pasca panen. Ini bukan untuk kepentingan BULOG semata, melainkan untuk kesejahteraan masyarakat luas,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa ketersediaan lahan dan dukungan pemerintah daerah merupakan kunci keberhasilan program penguatan sistem logistik pangan nasional. Tanpa dukungan dari pemerintah daerah, program pembangunan infrastruktur pangan tidak akan berjalan optimal.


Komitmen BULOG Perluas Kapasitas Gudang dan Jaringan Distribusi

Direktur Utama Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa BULOG berkomitmen untuk terus memperkuat sistem cadangan pangan nasional melalui perluasan kapasitas gudang dan jaringan distribusi. Hingga saat ini, kata Rizal, sudah ada 34 lokasi di seluruh Indonesia yang tengah dalam proses hibah lahan dari pemerintah daerah untuk pembangunan gudang baru.

“Beberapa daerah sudah siap menyerahkan lahan, sementara sebagian lainnya masih dalam tahap identifikasi lokasi strategis. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden dan dukungan Komisi IV DPR RI,” ujar Rizal Ramdhani.

Ia menambahkan bahwa seluruh pembangunan tersebut akan dibiayai melalui anggaran pemerintah pusat. Pembangunan gudang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi distribusi pangan serta memperkuat cadangan pangan nasional agar mampu menghadapi berbagai kondisi darurat, termasuk bencana dan gejolak harga.

“Pemerintah dan BULOG memiliki satu visi, yaitu memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan terjangkau. Dengan memperluas infrastruktur, kami ingin memastikan sistem cadangan pangan nasional semakin kokoh dan adaptif,” katanya.

Rencana Pembangunan Gudang Baru dan Pabrik Pengolahan di Bali

Di tingkat daerah, Perum BULOG Kanwil Bali juga tengah menyiapkan rencana strategis pembangunan gudang baru di Kabupaten Jembrana. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki potensi pertanian yang tinggi dan posisi geografis yang strategis. BULOG menargetkan pembangunan dilakukan di atas lahan seluas minimal tiga hektar agar dapat menampung kapasitas penyimpanan yang memadai.

Selain pembangunan gudang, BULOG juga berencana membangun fasilitas pengolahan beras premium (rice to rice processing plant) di wilayah yang sama. Fasilitas ini nantinya akan dilengkapi dengan teknologi modern yang mampu menghasilkan beras berkualitas tinggi dengan proses yang higienis dan efisien.

“Pembangunan rice to rice processing plant di Jembrana menjadi bagian dari upaya modernisasi pengelolaan pangan nasional. Kami ingin menciptakan nilai tambah dan meningkatkan kualitas beras yang dihasilkan BULOG,” ujar Rizal.

Menurutnya, keberadaan fasilitas tersebut juga akan membantu petani lokal untuk memperoleh nilai jual yang lebih baik. Dengan pengolahan modern, hasil panen petani dapat diolah menjadi produk beras premium yang kompetitif di pasar nasional maupun internasional.

Perhatian terhadap Kualitas dan Masa Simpan Beras

Dalam sesi dialog, Komisi IV DPR RI juga menyoroti pentingnya menjaga mutu dan kualitas beras di gudang BULOG. DPR menegaskan bahwa masa simpan beras idealnya tidak lebih dari enam bulan agar kualitas tetap terjaga dan layak konsumsi.

Menanggapi hal tersebut, jajaran Perum BULOG menyatakan komitmen untuk memastikan rotasi atau turn over beras di gudang berjalan optimal. Salah satu strategi yang diterapkan adalah mempercepat penyaluran beras melalui berbagai program seperti SPHP, bantuan pangan pemerintah, serta rencana penyaluran natura untuk ASN, TNI, dan Polri.

“Kami berupaya keras agar stok beras di gudang tidak menumpuk terlalu lama. Selain menjaga kualitas, langkah ini juga membantu menjaga stabilitas harga di pasar,” jelas Rizal.

Ia menambahkan bahwa setiap gudang BULOG memiliki sistem manajemen stok yang ketat, termasuk pengawasan suhu dan kelembaban. Dengan teknologi tersebut, BULOG mampu meminimalkan potensi kerusakan beras akibat faktor lingkungan.

Kapasitas Gudang dan Kesiapan Stok Pangan di Bali

Data terkini menunjukkan bahwa kapasitas gudang BULOG di Provinsi Bali mencapai lebih dari 18.000 ton, dengan stok beras yang tersedia sekitar 13.000 ton. Angka ini mencerminkan kesiapan BULOG dalam mendukung program pemerintah menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah Bali.

Stok tersebut sebagian besar digunakan untuk kebutuhan penyaluran program SPHP dan bantuan pangan pemerintah, termasuk distribusi beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah. BULOG memastikan seluruh kegiatan distribusi dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan prinsip ketepatan sasaran.

Selain itu, BULOG Bali juga aktif melakukan operasi pasar di sejumlah kabupaten/kota seperti Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Operasi pasar ini menjadi instrumen penting dalam menjaga kestabilan harga beras, terutama di tengah fluktuasi pasokan akibat cuaca ekstrem atau gangguan logistik.

Sinergi Pemerintah, DPR, dan BULOG untuk Ketahanan Pangan Nasional

Kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Gudang BULOG Batubulan ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara lembaga legislatif, pemerintah daerah, dan Perum BULOG. Melalui kolaborasi yang erat, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan secara berkelanjutan.

Menurut Titiek Soeharto, peran BULOG tidak hanya sebagai lembaga pengelola cadangan pangan, tetapi juga sebagai mitra utama pemerintah dalam menciptakan sistem distribusi pangan yang adil dan merata. Ia berharap agar BULOG terus memperkuat profesionalisme dan transparansi dalam pengelolaan CBP di seluruh daerah.

“BULOG harus menjadi garda terdepan dalam menjaga ketersediaan pangan. Komisi IV akan terus memberikan dukungan penuh agar BULOG dapat menjalankan fungsinya secara optimal,” kata Titiek.

Modernisasi Sistem Logistik Pangan dan Transformasi Digital BULOG

Selain fokus pada pembangunan fisik seperti gudang dan fasilitas pengolahan, Perum BULOG juga tengah melakukan transformasi digital dalam sistem logistiknya. Transformasi ini mencakup penerapan sistem informasi terpadu, digitalisasi data stok, serta pengawasan berbasis real-time untuk memantau distribusi pangan di seluruh Indonesia.

Rizal Ramdhani menjelaskan bahwa langkah digitalisasi ini penting agar manajemen stok dan distribusi dapat lebih akurat, efisien, dan transparan. Dengan sistem baru ini, setiap pergerakan beras dapat dilacak secara langsung, mulai dari gudang hingga titik distribusi akhir.

“Kami ingin memastikan bahwa semua proses logistik di BULOG bisa dipantau secara digital. Ini bagian dari komitmen kami dalam menghadirkan layanan publik yang transparan dan modern,” tegasnya.

Langkah digitalisasi ini juga sejalan dengan kebijakan nasional yang menekankan efisiensi rantai pasok dan penguatan sistem ketahanan pangan berbasis teknologi. Dengan integrasi data yang kuat, pemerintah dapat dengan cepat mengambil keputusan strategis dalam mengantisipasi potensi krisis pangan di masa depan.

Penutup: BULOG Sebagai Garda Terdepan Ketahanan Pangan Nasional

Kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Gudang BULOG Batubulan bukan hanya sekadar agenda pengawasan rutin, tetapi juga menjadi simbol komitmen bersama dalam membangun sistem pangan nasional yang tangguh, berkeadilan, dan berkelanjutan. Kolaborasi antara DPR, pemerintah, dan BULOG diharapkan terus diperkuat demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

BULOG menegaskan komitmennya untuk terus berada di garis depan dalam menjaga ketersediaan pangan nasional, meningkatkan efisiensi distribusi, dan memastikan setiap keluarga Indonesia memiliki akses terhadap beras yang berkualitas dengan harga terjangkau.

Dengan dukungan penuh dari Komisi IV DPR RI dan pemerintah daerah, pembangunan 100 gudang baru serta penguatan sistem logistik pangan di seluruh Indonesia diharapkan dapat segera terwujud, membawa Indonesia selangkah lebih dekat menuju kedaulatan pangan yang sejati.

(Sumber: BULOG / Komisi IV DPR RI)

Editor Redaksi Sumateranewstv. Com