Pandeglang, (Sumateranewstv. Com) 28 Oktober 2025 — Anggota Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 0601/Pandeglang terus menunjukkan dedikasinya dalam membangun infrastruktur desa. Hingga hari ke-20 pelaksanaan program, para prajurit bersama masyarakat setempat melaksanakan kegiatan pengerasan jalan desa yang kini telah mencapai progres sebesar 86 persen.
Pengerasan jalan ini merupakan salah satu sasaran fisik utama dalam pelaksanaan program TMMD ke-126 yang dilaksanakan di Desa Cikentrung, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang. Jalan tersebut memiliki peran penting sebagai akses utama yang menghubungkan beberapa kampung di wilayah tersebut, termasuk area pertanian dan permukiman warga. Sebelum dilakukan pengerasan, kondisi jalan masih berupa tanah dan sering kali menyulitkan warga ketika musim hujan tiba. Lumpur dan genangan air membuat kendaraan sulit melintas, sehingga aktivitas ekonomi warga menjadi terhambat.
Sinergi TNI dan Masyarakat dalam Pembangunan
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD ke-126, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga, S.I.P., menyampaikan bahwa pengerasan jalan ini menggunakan material batu belah dan pasir yang dipadatkan, agar hasilnya kuat dan tahan lama. Menurutnya, proyek ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen TNI dalam mendukung pemerataan pembangunan, khususnya di daerah pedesaan.
“Kami bersama masyarakat terus bekerja bahu-membahu agar target pengerjaan dapat selesai tepat waktu dan hasilnya bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh warga. TMMD bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat hubungan emosional dan semangat kebersamaan antara prajurit TNI dan rakyat,” ujarnya.
Letkol Inf Afri Swandi Ritonga juga menjelaskan bahwa kegiatan TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Program ini telah terbukti efektif dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di desa-desa tertinggal, serta menjadi wadah untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
Gotong Royong Sebagai Jiwa TMMD
Setiap hari, anggota Satgas TMMD bekerja bersama masyarakat mulai dari pagi hingga sore. Mereka tidak hanya fokus pada pengerasan jalan, tetapi juga memperbaiki parit-parit, saluran air, dan area sekitarnya agar pembangunan berjalan maksimal. Dalam proses ini, semangat gotong royong benar-benar terlihat. Warga dengan sukarela membawa peralatan, membantu mengangkut batu, dan bahkan menyediakan konsumsi bagi para prajurit.
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya TMMD ini. Jalan yang dulu susah dilewati, sebentar lagi akan bagus dan bisa dilalui kendaraan roda empat. Ini tentu akan membantu kami membawa hasil panen ke pasar,” ungkap Hasanudin, salah satu warga Desa Cikentrung yang setiap hari ikut serta membantu pengerjaan jalan.
Hasanudin menambahkan bahwa selama ini masyarakat hanya bisa memperbaiki jalan secara swadaya dengan peralatan seadanya. Namun, setelah TMMD hadir, pengerjaan menjadi lebih cepat dan terorganisir. Ia berharap agar program serupa terus dilanjutkan di desa-desa lain di wilayah Pandeglang.
Peran Strategis Jalan Desa bagi Ekonomi Warga
Desa Cikentrung merupakan salah satu desa agraris dengan mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian dan perkebunan. Jalan desa yang sedang dikerjakan oleh Satgas TMMD ini berfungsi vital sebagai jalur utama distribusi hasil bumi, seperti padi, sayur-mayur, dan palawija. Sebelum adanya pengerasan jalan, warga harus menempuh waktu dua kali lebih lama untuk menuju pasar kecamatan karena kondisi jalan yang rusak.
Menurut Danramil Cadasari Kapten Inf Suryana, yang turut memantau pelaksanaan kegiatan di lapangan, keberadaan jalan yang layak akan membawa dampak signifikan terhadap kesejahteraan warga. “Kalau jalannya bagus, kendaraan bisa masuk sampai ke ladang. Biaya angkut hasil tani juga jadi lebih murah. Ini bisa meningkatkan pendapatan petani,” ujarnya.
Selain itu, jalan ini juga menjadi akses penting bagi anak-anak sekolah dan petugas kesehatan. Dulu, ketika hujan deras, akses menuju sekolah atau puskesmas bisa terputus. Dengan kondisi jalan yang kini mulai membaik, masyarakat memiliki harapan baru untuk masa depan yang lebih baik.
Progres dan Target Penyelesaian
Hingga hari ke-20 pelaksanaan, Satgas TMMD ke-126 telah mencatat progres pengerjaan sebesar 86 persen. Sisa pekerjaan meliputi penambahan lapisan agregat, pemadatan akhir, serta pembuatan drainase di beberapa titik rawan air. Dengan dukungan cuaca yang cukup bersahabat, Dansatgas optimis pekerjaan ini akan selesai lebih cepat dari jadwal.
“Kami terus berkoordinasi dengan masyarakat dan pemerintah desa untuk memastikan tidak ada hambatan. Jika semua berjalan lancar, maka sebelum penutupan TMMD, jalan ini sudah bisa digunakan oleh masyarakat,” jelas Letkol Afri Swandi Ritonga.
Aspek Non-Fisik: Menumbuhkan Kepedulian dan Kemandirian
Selain kegiatan fisik seperti pengerasan jalan, TMMD ke-126 juga memiliki program non-fisik yang tak kalah penting. Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan wawasan kebangsaan, sosialisasi bahaya narkoba, pelatihan keterampilan warga, serta edukasi tentang pertanian berkelanjutan. Semua ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya menikmati hasil pembangunan, tetapi juga memiliki kapasitas untuk mengelola dan merawatnya.
“Pembangunan bukan hanya urusan infrastruktur. Membangun mental dan karakter warga desa agar mandiri dan cinta tanah air adalah bagian dari tujuan utama TMMD,” tutur Kasi Ter Kodim 0601/Pandeglang Kapten Inf Sukardi.
Pada hari ke-20 pelaksanaan, kegiatan non-fisik juga dilakukan di balai desa. Beberapa penyuluhan dihadiri oleh ratusan warga, termasuk pelajar, petani, dan ibu rumah tangga. Antusiasme masyarakat sangat tinggi karena kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi mereka tentang pentingnya gotong royong dan kebersamaan dalam membangun desa.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Pandeglang juga memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan TMMD ke-126 ini. Camat Cadasari, H. Dede Kusnadi, S.Sos, yang beberapa kali meninjau lokasi, mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
“Kami melihat sendiri bagaimana semangat warga dan TNI bekerja tanpa mengenal lelah. TMMD bukan hanya membangun jalan, tapi juga membangun semangat baru di masyarakat. Program seperti ini harus terus berlanjut karena benar-benar memberikan manfaat besar,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah siap melanjutkan perawatan dan peningkatan infrastruktur setelah program TMMD selesai. Sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan di tingkat desa.
Suasana Kekeluargaan di Lokasi TMMD
Di sela-sela kegiatan, suasana keakraban antara prajurit TNI dan masyarakat terlihat jelas. Saat waktu istirahat, para prajurit tampak berbincang dengan warga, bahkan ikut makan bersama dengan hidangan sederhana yang disiapkan oleh ibu-ibu desa. Hal ini menciptakan suasana kekeluargaan yang erat dan penuh kehangatan.
“Rasanya seperti keluarga besar. Mereka tidak hanya membangun jalan, tapi juga membangun hubungan batin dengan kami. Setiap hari ada tawa dan kerja sama yang tulus,” kata Mak Ijah, warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi pengerasan jalan.
Para anggota Satgas juga mengaku bahwa kegiatan seperti ini memberikan pengalaman berharga. Selain bertugas, mereka bisa belajar langsung tentang kehidupan masyarakat desa, memahami kesulitan warga, dan menumbuhkan rasa empati yang tinggi.
Makna TMMD bagi Generasi Muda
Bagi generasi muda, kehadiran TMMD menjadi pelajaran penting tentang arti pengabdian dan kerja keras. Banyak remaja Desa Cikentrung yang turut serta membantu pengerjaan jalan. Mereka merasa bangga bisa berkontribusi, meski hanya dalam bentuk kecil seperti mengangkut batu atau membantu menyiapkan air minum untuk para pekerja.
“Kami jadi tahu betapa pentingnya kerja sama. Lihat TNI dan warga yang kerja bareng setiap hari, bikin kami semangat juga. Nanti kalau sudah selesai, kami bakal jaga jalan ini sama-sama,” ujar Dewi (17), salah satu pelajar SMA yang ikut membantu setiap sore setelah pulang sekolah.
Harapan dan Dampak Jangka Panjang
Setelah pengerasan jalan selesai, manfaatnya akan terasa secara langsung oleh masyarakat. Warga bisa membawa hasil panen ke pasar tanpa khawatir terganggu hujan, kendaraan bisa masuk ke area permukiman lebih mudah, dan akses pendidikan serta kesehatan menjadi lebih cepat. Hal ini juga akan menarik minat investor kecil atau pedagang dari luar desa untuk datang dan membuka peluang ekonomi baru.
Dansatgas berharap agar setelah TMMD selesai, masyarakat dapat menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dibangun. “Kami selalu tekankan bahwa jalan ini adalah milik bersama. Jadi setelah kami selesai bertugas, tanggung jawab untuk menjaganya ada di tangan masyarakat,” pungkas Letkol Afri Swandi Ritonga.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong yang terus dijaga, diharapkan Desa Cikentrung menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara TNI dan masyarakat mampu membawa perubahan positif yang signifikan. TMMD ke-126 tidak hanya meninggalkan hasil fisik berupa jalan yang kokoh, tetapi juga warisan semangat dan solidaritas bagi seluruh warga.
(Pendim 0601 Pandeglang)
Editor Redaksi Sumateranewstv. Com



