Kodim 0601/Pandeglang Gelar Rapat Koordinasi Program MBG, Bahas Capaian dan Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045

Pandeglang, (Sumateranewstv. Com) – Kodim 0601/Pandeglang menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Makan Bergizi (MBG) bertempat di Aula Makodim 0601/Pandeglang, Jl. Pendidikan No.1, Pandeglang. Kegiatan ini dihadiri sekitar 65 peserta, terdiri dari Forkopimda, jajaran TNI, kepolisian, KSPPG, dan mitra Yayasan MBG se-Kabupaten Pandeglang, Rabu (01/10/2025).

Rapat ini bertujuan menyamakan persepsi, membangun sinergi, serta menyusun strategi pelaksanaan MBG agar berjalan maksimal dan tepat sasaran. Program MBG merupakan program strategis nasional untuk meningkatkan status gizi anak, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Visi Besar MBG dan Peran Strategis TNI

Dandim 0601/Pandeglang Letkol Inf Afri Swandi Ritonga, S.I.P. menyampaikan bahwa capaian MBG di Pandeglang hingga saat ini baru mencapai 24%, yaitu 31 unit SPPG yang telah melayani 93.665 siswa, 973 ibu hamil, 956 ibu menyusui, dan 2.625 balita dari total target 134 unit SPPG. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan besar yang harus diselesaikan bersama untuk memastikan seluruh masyarakat mendapatkan manfaat program.

Dalam sambutannya, Dandim menekankan bahwa TNI memiliki peran strategis tidak hanya dalam bidang pertahanan dan keamanan, tetapi juga dalam mendukung program pemerintah di sektor sosial, termasuk kesehatan masyarakat. TNI melalui Babinsa di Koramil turut aktif membantu mengawasi distribusi makanan bergizi, memantau kondisi lapangan, serta menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat.

Pentingnya Kualitas Layanan

Letkol Inf Afri Swandi Ritonga juga mengingatkan agar kasus-kasus keracunan makanan massal yang pernah terjadi di daerah lain tidak terulang di Pandeglang. Ia menekankan bahwa kualitas layanan dan standar pengolahan makanan harus menjadi prioritas. “Kita tidak boleh hanya mengejar target kuantitas, tetapi harus memastikan kualitas makanan benar-benar sesuai standar gizi, higienis, dan aman dikonsumsi,” tegasnya.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar formalitas, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan generasi mendatang. Anak-anak, ibu hamil, dan balita merupakan kelompok paling rentan sehingga harus mendapatkan perhatian khusus.

Sinergi Lintas Sektor

Doni Hermawan, Asisten Daerah I Kabupaten Pandeglang, menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan MBG. Menurutnya, pemerintah daerah telah menyiapkan posko koordinasi di tiap Koramil dan Puskesmas. Selain itu, Satgas MBG juga telah dibentuk berdasarkan SK Bupati, sehingga ada kejelasan struktur dan tanggung jawab.

Doni juga menyampaikan pesan agar pihak-pihak terkait tidak ragu melaporkan jika ada gangguan dari oknum luar seperti LSM atau wartawan yang mencoba menyalahgunakan situasi. Menurutnya, program MBG adalah program mulia yang harus dijaga dari pihak-pihak yang berusaha mencari keuntungan pribadi.

Tantangan dan Kendala

Dalam sesi diskusi, sejumlah kendala dan tantangan dibahas. Salah satunya adalah keterbatasan jumlah unit SPPG yang masih jauh dari target. Dari total 134 unit yang ditargetkan, baru 31 yang beroperasi optimal. Hal ini berimbas pada keterbatasan jangkauan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu, masalah teknis terkait pengadaan bahan baku, distribusi, dan pengawasan kualitas makanan juga menjadi sorotan. Keterlibatan dinas kesehatan dianggap krusial dalam memastikan setiap mitra penyedia makanan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Tanpa sertifikasi tersebut, risiko terjadinya kasus keracunan akan lebih tinggi.

Komitmen Bersama

Seluruh peserta rapat sepakat bahwa sinergi dan komunikasi terbuka adalah kunci keberhasilan program. TNI, pemerintah daerah, kepolisian, serta mitra yayasan harus bekerja dalam satu visi dan misi yang sama. Kolaborasi lintas sektor diharapkan bisa mempercepat pencapaian target dan mencegah masalah di lapangan.

Lebih jauh, program MBG diharapkan dapat menjadi role model bagi daerah lain. Jika Pandeglang berhasil melaksanakan program ini dengan baik, maka daerah lain bisa meniru pola sinergi dan strategi yang diterapkan.

Menuju Indonesia Emas 2045

Program MBG bukan hanya soal memberikan makanan bergizi, melainkan membangun fondasi generasi emas Indonesia. Anak-anak yang sehat dan cerdas akan menjadi modal utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dengan status gizi yang baik, mereka akan memiliki kemampuan belajar yang lebih baik, daya tahan tubuh yang kuat, serta produktivitas yang tinggi di masa depan.

Melalui rapat koordinasi ini, Kodim 0601/Pandeglang menegaskan kembali komitmennya untuk berada di garda depan mendukung pemerintah dalam mewujudkan masyarakat sehat, sejahtera, dan berkualitas. Program MBG adalah salah satu jalan menuju tercapainya visi besar tersebut.

Penutup

Rapat koordinasi yang digelar di Aula Makodim 0601/Pandeglang ini menjadi momentum penting dalam penguatan pelaksanaan Program Makan Bergizi. Dengan komitmen bersama, sinergi lintas sektor, dan pengawasan yang ketat, diharapkan Pandeglang mampu mencapai target yang telah ditetapkan sekaligus menjadi contoh nasional.

Program MBG adalah investasi besar untuk masa depan bangsa. Melalui kerja sama semua pihak, diharapkan tidak hanya persoalan gizi yang dapat teratasi, tetapi juga terbentuk generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi demi Indonesia Emas 2045.

(Pendim 0601 Pandeglang)