Lampung Utara, (Sumateranewstv. Com) — Dalam upaya memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan di tingkat pedesaan, Koperasi Merah Putih Desa Kembang Tanjung menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) di aula kantor desa setempat pada hari Senin, 27 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendorong semangat gotong royong, kemandirian, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa di tengah tantangan ekonomi global dan perubahan sosial yang kian kompleks.
Musdessus yang dipimpin langsung oleh Ketua Koperasi Merah Putih Pujiyanto ini dibuka secara resmi oleh Camat Abung Selatan Ahmad Agus Ramamalik, SE, MM. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Kembang Tanjung Patahhrullah, jajaran perangkat desa, staf desa, pendamping desa, pendamping kecamatan, staf ahli kabupaten, jajaran pengurus dan anggota koperasi, serta unsur keamanan seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Tidak ketinggalan, kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah awak media dan tamu undangan lainnya yang turut menyaksikan semangat kebersamaan warga dalam membangun ekonomi desa.
Musdessus: Sarana Demokrasi Ekonomi dan Perencanaan Usaha
Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) merupakan forum strategis bagi warga untuk bermusyawarah secara terbuka dalam menentukan arah dan kebijakan koperasi ke depan. Dalam forum ini, berbagai masukan, aspirasi, dan usulan disampaikan oleh anggota koperasi, perangkat desa, serta tokoh masyarakat untuk memperkuat peran koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat.
Ketua Koperasi Merah Putih Pujiyanto dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antaranggota untuk mewujudkan kemandirian ekonomi desa. “Koperasi bukan hanya tempat bertransaksi ekonomi, tetapi juga wadah kebersamaan, solidaritas, dan semangat gotong royong. Melalui koperasi, kita bisa saling menopang dan memperkuat ekonomi masyarakat desa agar tidak tergantung sepenuhnya pada pihak luar,” ujarnya dengan penuh semangat di hadapan para peserta musyawarah.
Dalam Musdessus kali ini, Koperasi Merah Putih Desa Kembang Tanjung membahas empat bidang usaha utama yang akan menjadi motor penggerak kegiatan ekonomi desa ke depan. Bidang-bidang tersebut antara lain penjualan tabung gas, penjualan sembako (terutama beras) yang akan bekerja sama dengan BULOG, distribusi pupuk pertanian, serta penguatan unit simpan pinjam koperasi yang dapat membantu permodalan warga dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah (UMKM).
Empat Bidang Usaha Strategis: Dari Kebutuhan Dasar Hingga Penguatan Modal
Bidang pertama yang disepakati dalam Musdessus adalah pembentukan unit usaha penjualan tabung gas. Pujiyanto menjelaskan bahwa kebutuhan bahan bakar gas di desa cukup tinggi, sementara distribusinya sering kali tidak stabil. Melalui koperasi, diharapkan distribusi tabung gas LPG dapat dilakukan lebih transparan, merata, dan dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Bidang kedua yang juga menjadi fokus perhatian adalah penjualan sembako, khususnya beras. Dalam hal ini, koperasi berencana menjalin kemitraan dengan Perum BULOG untuk memastikan pasokan beras berkualitas dengan harga stabil. Program ini diharapkan mampu membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga wajar sekaligus menekan praktik tengkulak yang merugikan petani.
Sementara itu, bidang ketiga adalah penyediaan pupuk pertanian. Koperasi akan bekerja sama dengan distributor resmi untuk memastikan ketersediaan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan petani setempat. Hal ini menjadi penting mengingat sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi Desa Kembang Tanjung. Dengan adanya unit usaha ini, para petani diharapkan tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk, terutama di musim tanam.
Bidang keempat adalah penguatan koperasi simpan pinjam. Melalui unit ini, koperasi akan menyediakan akses pinjaman bagi warga desa yang ingin mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah. Skema pinjaman yang mudah dan bunga ringan diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan modal dari lembaga keuangan formal. “Kita akan bekerja sama dengan pihak perbankan untuk mempermudah proses pinjaman, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian agar koperasi tetap sehat dan berkelanjutan,” ungkap Pujiyanto.
Dukungan Pemerintah Desa dan Kecamatan
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Kembang Tanjung, Patahhrullah, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap inisiatif yang dilakukan oleh Koperasi Merah Putih. Ia menilai bahwa koperasi merupakan salah satu instrumen efektif dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam mewujudkan visi besar Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dalam memperkuat ekonomi rakyat melalui pengembangan koperasi.
“Kami dari Pemerintah Desa Kembang Tanjung sangat mendukung kegiatan ini. Apa yang dilakukan Ketua dan anggota Koperasi Merah Putih sejalan dengan program pemerintah pusat dalam memperkuat ekonomi masyarakat melalui koperasi. Kami berharap koperasi ini dapat tumbuh menjadi contoh bagi desa-desa lain di wilayah Abung Selatan,” ujar Patahhrullah saat diwawancarai seusai kegiatan.
Senada dengan itu, Camat Abung Selatan Ahmad Agus Ramamalik, SE, MM juga mengapresiasi semangat warga Desa Kembang Tanjung dalam membangun koperasi. Ia menilai bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam forum seperti Musdessus menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi akan pentingnya pembangunan berbasis ekonomi kerakyatan. “Pemerintah kecamatan akan terus mendukung langkah-langkah positif seperti ini, terutama jika manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Peran Koperasi Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Rakyat
Secara nasional, koperasi dikenal sebagai lembaga ekonomi yang berperan penting dalam menggerakkan sektor usaha kecil menengah. Di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu, koperasi menjadi salah satu solusi untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, mandiri, dan berkelanjutan. Di Desa Kembang Tanjung, keberadaan Koperasi Merah Putih menjadi harapan baru bagi masyarakat yang ingin meningkatkan kesejahteraan melalui kerja kolektif dan partisipatif.
Pujiyanto menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih akan dikelola secara profesional dengan sistem keuangan yang transparan. Ia menegaskan pentingnya manajemen terbuka dan partisipasi aktif seluruh anggota dalam pengambilan keputusan. “Kita ingin menciptakan koperasi yang sehat, transparan, dan akuntabel. Semua kegiatan akan dicatat, dilaporkan secara terbuka, dan disampaikan kepada anggota secara berkala,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa koperasi ini bukan hanya wadah ekonomi, tetapi juga ruang pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Melalui koperasi, warga akan mendapatkan pelatihan tentang manajemen keuangan, kewirausahaan, dan strategi pengembangan usaha. “Kita akan bekerja sama dengan pendamping desa dan pihak kabupaten untuk memberikan pelatihan rutin kepada anggota koperasi. Tujuannya agar koperasi ini bukan hanya aktif secara ekonomi, tetapi juga mencerdaskan masyarakat,” katanya.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski optimisme tinggi mewarnai jalannya Musdessus, para peserta juga menyadari adanya tantangan yang tidak ringan dalam menjalankan rencana besar tersebut. Permodalan menjadi salah satu isu utama yang dibahas. Untuk itu, koperasi berencana mengajukan pinjaman modal ke perbankan sebagai langkah awal dalam membiayai unit-unit usaha yang akan dibentuk. “Kami akan menjalin kerja sama dengan bank-bank mitra agar koperasi memiliki modal kuat untuk memulai kegiatan ekonomi. Namun, kami juga tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar koperasi tidak terbebani oleh utang yang berlebihan,” kata Pujiyanto.
Tantangan lain adalah soal sumber daya manusia. Koperasi membutuhkan pengurus yang tidak hanya jujur dan berdedikasi, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial yang baik. Dalam hal ini, Pemerintah Desa dan Kecamatan berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan.
Selain itu, kepercayaan masyarakat menjadi faktor penentu keberhasilan koperasi. Untuk itu, transparansi, akuntabilitas, dan komunikasi yang baik antara pengurus dan anggota menjadi kunci utama. “Jika koperasi ini berjalan dengan baik dan bisa memberikan manfaat nyata, saya yakin ke depan akan banyak masyarakat yang bergabung dan memperkuat koperasi ini,” tambah Patahhrullah.
Koperasi dan Visi Pembangunan Nasional
Inisiatif Koperasi Merah Putih Desa Kembang Tanjung sejalan dengan arah kebijakan nasional yang menempatkan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya revitalisasi koperasi sebagai lembaga ekonomi strategis yang berbasis gotong royong. Melalui koperasi, masyarakat dapat memperkuat posisi tawar mereka di pasar sekaligus membangun kemandirian ekonomi dari bawah.
Program-program seperti ini juga menjadi bentuk nyata implementasi dari Gerakan Ekonomi Kerakyatan yang terus digalakkan di berbagai daerah. Desa-desa yang aktif membangun koperasi menjadi pionir dalam upaya memperkuat ekonomi nasional dari akar rumput.
Penutup
Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) Koperasi Merah Putih Desa Kembang Tanjung bukan hanya menjadi ajang formalitas, tetapi wujud nyata dari semangat gotong royong dan kemandirian warga desa. Dengan empat bidang usaha strategis yang telah disepakati, koperasi ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Dukungan penuh dari pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten menjadi modal penting dalam memastikan keberhasilan koperasi ini. Dengan kerja sama yang solid, transparansi dalam pengelolaan, serta semangat kebersamaan, Koperasi Merah Putih berpotensi menjadi model keberhasilan ekonomi kerakyatan di wilayah Abung Selatan bahkan di tingkat kabupaten.
Seiring dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dan dukungan pemerintah, Koperasi Merah Putih Desa Kembang Tanjung diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana ekonomi desa dapat tumbuh dari bawah, berbasis pada kearifan lokal dan gotong royong. Harapan besar pun tertanam agar koperasi ini tidak hanya menjadi wadah usaha, tetapi juga wadah pembelajaran, pemberdayaan, dan kebersamaan yang membawa manfaat bagi seluruh warga desa.




