Dua Pelaku Curanmor di Tambora Babak Belur Dihajar Massa, Polisi: Keduanya Kritis!

Korban Terkena Peluru Pelaku Curanmor di Tambora Telah Pulih, Polisi Uji Balistik Senjata Pelaku

Jakarta Barat, (Sumateranewstv. Com) – Aksi dua pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) di wilayah Tambora, Jakarta Barat, berakhir tragis. Kedua pelaku berinisial D dan R harus dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi bulan-bulanan massa yang marah karena kedapatan berusaha mencuri motor milik warga di Jalan Terate Raya, Kelurahan Jembatan Lima, pada Kamis malam, (23/10/2025).

Peristiwa itu bermula ketika warga sekitar mencurigai gerak-gerik dua orang tak dikenal yang mondar-mandir di sekitar lokasi. Salah satu warga, yang kemudian menjadi korban tembak, sempat memperhatikan bahwa kedua pria tersebut berusaha membuka kunci motor menggunakan alat khusus. Saat hendak diteriaki, salah satu pelaku justru mengeluarkan senjata api rakitan dan menembak ke arah warga yang mendekat.

"Pelaku panik saat diketahui warga. Ia langsung menodongkan senjata dan menembak secara membabi buta," ujar AKP Sudrajat Djumantara, Kanit Reskrim Polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat, dalam keterangan pers yang diterima Sumateranewstv, Sabtu (25/10/2025).

Akibat tembakan tersebut, seorang warga terkena peluru di bagian bahu kiri dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara warga lain yang menyaksikan kejadian spontan berteriak meminta bantuan dan melakukan pengejaran terhadap dua pelaku yang berusaha melarikan diri ke arah gang sempit di sekitar lokasi kejadian.

Kronologi Penangkapan dan Aksi Massa

Menurut saksi mata, kedua pelaku sempat berusaha kabur menggunakan motor hasil curian yang belum sempat mereka hidupkan. Karena panik, motor tersebut terjatuh dan mereka mencoba melarikan diri dengan berlari. Warga yang sudah tersulut emosi langsung mengejar dan menangkap keduanya tidak jauh dari lokasi.

“Begitu tertangkap, warga langsung menghajar mereka. Suasananya sangat ricuh, karena pelaku sempat menodongkan senjata lagi,” kata Rudi (38), seorang saksi di lokasi kejadian. “Tapi akhirnya bisa direbut oleh warga sebelum polisi datang,” tambahnya.

Polisi yang tiba di lokasi segera mengamankan pelaku dari amukan massa yang semakin beringas. Dua pelaku ditemukan dalam kondisi penuh luka di bagian wajah dan kepala. Mereka kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani perawatan intensif.

Polisi: Kondisi Pelaku Kritis

AKP Sudrajat menuturkan, kondisi kedua pelaku cukup parah. “Satu pelaku mengalami luka berat di bagian kepala akibat pukulan benda tumpul, sementara satu lainnya mengalami patah rahang dan pendarahan di wajah,” katanya. Saat ini, keduanya telah menjalani operasi darurat dan masih dalam pengawasan ketat tim medis.

“Keduanya belum bisa dimintai keterangan karena dalam kondisi belum sadar penuh. Kami masih menunggu perkembangan kesehatan mereka sebelum dilakukan pemeriksaan lanjutan,” sambung AKP Sudrajat.

Sementara itu, polisi juga memastikan bahwa korban penembakan yang merupakan warga sekitar kini telah pulih. “Korban sudah boleh pulang setelah menjalani perawatan dan observasi. Meski begitu, kami tetap memberikan pengamanan dan trauma healing agar yang bersangkutan tidak mengalami ketakutan berlebih,” jelasnya.

Uji Balistik untuk Senjata Api Rakitan

Dari tangan pelaku, polisi menyita satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver yang masih berisi peluru aktif. Senjata itu kini sedang dalam proses pemeriksaan oleh tim Inafis Polres Metro Jakarta Barat serta uji balistik di Labfor Polri untuk memastikan jenis dan asalnya.

“Kami menduga senjata tersebut merupakan rakitan lokal, namun kami masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan kaliber, peluru yang digunakan, serta mekanisme tembakan,” ujar AKP Sudrajat. Polisi juga tengah menelusuri kemungkinan bahwa senjata tersebut berasal dari jaringan perdagangan ilegal senjata rakitan yang marak beredar di wilayah Jabodetabek.

Selain senjata api, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti lain seperti satu unit sepeda motor hasil curian, kunci letter T, obeng, serta sebuah tas berisi alat pemotong kabel dan sarung tangan hitam. Semua barang bukti kini telah diamankan di Mapolsek Tambora untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Aksi Cepat Polisi dan Respons Warga

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi, memuji kesigapan anggotanya dalam mengendalikan situasi di lapangan. Menurutnya, meski situasi sempat tegang dan nyaris memicu kerusuhan, petugas berhasil menenangkan warga dan mencegah aksi main hakim sendiri agar tidak menimbulkan korban jiwa.

“Kami memahami emosi warga yang marah karena ulah pelaku, tapi tindakan main hakim sendiri tetap tidak dibenarkan. Kami mengimbau masyarakat untuk menyerahkan pelaku ke aparat agar proses hukum berjalan sesuai aturan,” tegas Kombes Pol Twedi.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan meningkatkan intensitas patroli malam hari di wilayah rawan curanmor seperti Tambora, Cengkareng, dan Kalideres. “Kami telah menugaskan tim patroli KRYD (Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan) bersama tiga pilar untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan jalanan,” ujarnya.

Korban Tembak Sudah Pulih

Korban yang terkena tembakan pelaku, diketahui bernama Slamet Riyadi (45), warga setempat. Ia terkena peluru di bahu kiri saat berusaha menolong tetangganya yang motornya dicuri. Setelah menjalani perawatan di RSUD Tarakan selama dua hari, kondisinya kini stabil.

“Alhamdulillah, pelurunya tidak menembus ke dalam organ vital. Saya sudah diperbolehkan pulang,” ujar Slamet saat diwawancarai. “Saya hanya berharap para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban,” tambahnya dengan nada tegas.

Reaksi Masyarakat dan Tokoh Warga

Peristiwa ini menuai perhatian luas di lingkungan Jembatan Lima. Banyak warga menilai tindakan pelaku sangat nekat dan berani, apalagi sampai menembak warga di lokasi padat penduduk. Nurhadi (50), ketua RT setempat, menyebut insiden tersebut menjadi pengingat bagi warga agar lebih waspada terhadap aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka.

“Wilayah kami termasuk padat dan sering jadi target curanmor. Dengan kejadian ini, kami sepakat memperketat ronda malam serta memasang kamera CCTV di beberapa titik strategis,” ujarnya.

Selain itu, pihak kepolisian juga berencana menggandeng tokoh masyarakat dan pemuda sekitar untuk memperkuat sistem keamanan berbasis lingkungan (siskamling digital). Program ini merupakan bagian dari upaya preventif Polres Metro Jakarta Barat dalam mengurangi angka kejahatan jalanan di kawasan padat penduduk.

Latar Belakang dan Pola Aksi Pelaku

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kedua pelaku diketahui merupakan residivis kasus serupa. Mereka baru saja bebas bersyarat dua bulan lalu dari Lapas Cipinang. Modus yang digunakan sama, yakni mengincar sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan dengan kunci setang belum dikunci ganda.

“Kami menduga mereka tergabung dalam jaringan pencurian kendaraan bermotor lintas wilayah. Saat ini kami juga memburu seorang pelaku lain yang diduga berperan sebagai penadah,” kata AKP Sudrajat.

Polisi juga menemukan bahwa kedua pelaku menggunakan media sosial dan grup tertutup untuk menjual hasil curian dengan harga murah. Dalam banyak kasus, motor hasil curian dijual dalam bentuk onderdil agar sulit dilacak.

Tindakan Lanjutan dan Himbauan Polisi

Polisi menegaskan akan menindak tegas pelaku kejahatan jalanan dengan pendekatan represif maupun preventif. “Kami terus melakukan patroli dan operasi gabungan dengan satuan lain untuk menekan angka curanmor, khususnya di wilayah Tambora dan sekitarnya yang kerap jadi target pelaku,” kata Kombes Twedi.

Pihak kepolisian juga mengimbau warga agar tidak mudah terpancing melakukan tindakan kekerasan terhadap pelaku kejahatan. “Serahkan semua proses kepada kami. Setiap bentuk kekerasan terhadap pelaku tetap bisa berujung pidana bagi warga yang terlibat,” tambahnya.

Lebih jauh, Kapolres mengingatkan pentingnya edukasi keamanan bagi masyarakat. Ia mendorong agar warga memasang kunci ganda, alarm kendaraan, serta melaporkan setiap kejadian mencurigakan melalui hotline polisi atau aplikasi Super Apps Polri yang kini bisa digunakan untuk pelaporan cepat.

“Kami juga sedang mengembangkan kerja sama dengan komunitas ojol dan keamanan lingkungan untuk sistem pelaporan langsung berbasis GPS. Dengan begitu, jika ada kejadian curanmor, posisi pelaku bisa segera terdeteksi,” ujarnya.

Penutup

Kasus dua pelaku curanmor di Tambora ini kembali menjadi cermin kerasnya risiko kriminalitas jalanan di ibu kota. Aksi cepat warga dan kepolisian berhasil menggagalkan kejahatan, tetapi juga menegaskan pentingnya penegakan hukum yang adil dan terukur. Meski kondisi kedua pelaku kini kritis, aparat memastikan proses hukum akan tetap berjalan setelah keduanya pulih.

Pihak kepolisian berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran penting bagi masyarakat: tetap waspada, tidak bertindak main hakim sendiri, dan mempercayakan seluruh proses penanganan pada aparat penegak hukum.

(Humas Polres Metro Jakarta Barat)



#PolriPresisi #JakartaBarat #Curanmor #Tambora #Sumateranewstv