LAMPUNG – Polda Lampung bersama seluruh jajaran polres kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata Polri mendukung ketahanan pangan dan menekan inflasi daerah. Sejak awal pelaksanaan, program ini mendapatkan respons positif dari masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Lampung.
Gerakan Pangan Murah ini bukanlah program baru, melainkan sudah berjalan beberapa bulan sebelumnya. Namun, intensitas kegiatan yang semakin meningkat menjadikan GPM sebagai salah satu program prioritas jajaran Polda Lampung. Dengan memanfaatkan jaringan polres dan polsek yang tersebar di seluruh Lampung, distribusi pangan murah dapat menjangkau hingga ke pelosok desa. Hal ini menunjukkan keseriusan Polri untuk hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga mendukung kebutuhan dasar warga.
Data Distribusi Bahan Pokok
Pada Rabu (17/9/2025), total distribusi GPM di seluruh wilayah Lampung mencapai 1.193 ton 240 kg. Pada hari itu saja, jajaran polres menyalurkan 57 ton 40 kg bahan pangan. Beberapa polres yang berkontribusi besar di antaranya:
- Polres Lampung Tengah: 20 ton
- Polres Lampung Selatan: 8 ton 635 kg
- Polres Tulang Bawang: 4 ton 770 kg
Kemudian, pada Kamis (18/9/2025), GPM dijadwalkan kembali dengan target distribusi mencapai 108 ton 994 kg. Polres Lampung Selatan tercatat sebagai penyalur terbesar dengan lebih dari 36 ton 900 kg, disusul Polres Mesuji sebanyak 20 ton dan Polres Lampung Tengah juga 20 ton. Angka-angka ini memperlihatkan betapa masifnya gerakan pangan murah yang dijalankan secara sistematis oleh Polda Lampung.
Pernyataan Resmi Polda Lampung
— Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, Kabid Humas Polda Lampung
Kombes Pol Yuni menambahkan bahwa pendistribusian pangan murah ini dilakukan secara merata agar dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat Lampung. Tidak hanya terpusat di kota besar, distribusi juga diarahkan hingga ke wilayah-wilayah terpencil yang kerap menghadapi kesulitan akses bahan pokok. Hal ini merupakan salah satu bentuk pemerataan pembangunan dan perhatian Polri terhadap masyarakat kecil yang membutuhkan uluran tangan.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Kegiatan GPM membawa sejumlah manfaat langsung bagi masyarakat Lampung. Pertama, masyarakat dapat membeli bahan pangan pokok dengan harga lebih murah dibanding harga pasar. Hal ini tentu membantu daya beli, khususnya bagi keluarga dengan penghasilan rendah. Kedua, program ini berkontribusi terhadap stabilisasi harga di pasar tradisional karena suplai bahan pokok lebih terjamin. Ketiga, GPM juga mampu mengurangi praktik penimbunan bahan pokok oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Selain manfaat ekonomi, GPM juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Dengan hadirnya Polri secara langsung di lapangan, masyarakat merasakan kedekatan yang lebih erat dengan aparat kepolisian. Kehadiran ini tidak hanya memberi rasa aman, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa Polri benar-benar hadir sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan rakyat.
Peran Kapolda Lampung dan Sinergi Pemerintah Daerah
Kegiatan ini sejalan dengan arahan Kapolda Lampung agar seluruh jajaran terus hadir mendukung stabilitas ekonomi daerah. Dengan melibatkan pemerintah daerah, program GPM menjadi bukti nyata kolaborasi antarinstansi dalam upaya menjaga kesejahteraan masyarakat. Dukungan dari dinas perdagangan, dinas pertanian, hingga perangkat desa turut memperlancar distribusi bahan pokok di lapangan.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah mengadakan GPM secara serentak di beberapa titik. Dengan demikian, masyarakat di berbagai wilayah dapat merasakan manfaatnya dalam waktu yang bersamaan. Strategi ini juga membantu mengurangi kesenjangan antarwilayah dalam hal ketersediaan dan harga bahan pangan.
Data Akumulasi Distribusi
Hingga saat ini, jumlah keseluruhan pendistribusian GPM mencapai 1.248 ton 490 kg, atau sekitar 32 persen dari target program. Polres Lampung Timur tercatat sebagai penyumbang terbesar dengan 280 ton, diikuti Polres Lampung Selatan dengan 201 ton 575 kg, dan Polres Tanggamus 129 ton 100 kg. Data ini menunjukkan semangat kebersamaan seluruh jajaran Polri dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Lampung.
— Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun
Komitmen Polda Lampung ke Depan
Polda Lampung berkomitmen untuk melanjutkan program pangan murah secara konsisten. Targetnya bukan hanya menyalurkan ribuan ton bahan pokok, tetapi juga memastikan distribusi benar-benar tepat sasaran. Dengan pengawasan melekat dari jajaran polres hingga polsek, program ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat.
Selain itu, GPM juga diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi inflasi dan menjaga stabilitas pangan. Polri berencana memperkuat sinergi dengan Bulog, BUMD pangan, serta kelompok tani lokal agar distribusi pangan lebih terjamin dan berkesinambungan. Dengan langkah-langkah strategis ini, Lampung diharapkan dapat menjadi provinsi percontohan dalam pelaksanaan program pangan murah di Indonesia.
Kesimpulan
Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digencarkan oleh Polda Lampung merupakan bukti nyata kepedulian Polri terhadap kesejahteraan masyarakat. Melalui distribusi ribuan ton bahan pokok, program ini membantu menjaga daya beli masyarakat, menekan inflasi, dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Dengan komitmen kuat, sinergi dengan pemerintah daerah, dan dukungan penuh masyarakat, GPM diyakini akan terus menjadi salah satu program unggulan yang membawa manfaat luas bagi masyarakat Lampung.
(Bidhumas Polda Lampung / SumateraNewsTV)