Gempa Guncang Tanggamus, 9 Rumah Warga Rusak

Press Release Nomor: 715 / IX / HUM.6.1.1./ 2025/ Bidhumas
Sabtu, 27 September 2025.

Lampung – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,6 mengguncang Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, pada Jumat malam (26/9/2025) pukul 21.55 WIB. Getaran gempa yang cukup terasa ini menimbulkan kepanikan warga setempat. Berdasarkan data sementara yang dihimpun aparat kepolisian dan pemerintah daerah, sedikitnya sembilan rumah mengalami kerusakan akibat guncangan tersebut.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini termasuk kategori dangkal dengan pusat gempa berada di darat. Kedalaman gempa tercatat kurang dari 20 kilometer, sehingga getarannya terasa cukup kuat meskipun magnitudo relatif kecil. Warga yang berada di sekitar Kecamatan Semaka merasakan getaran cukup keras, hingga sebagian berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Beberapa warga mengaku sempat panik lantaran gempa terjadi pada malam hari. Saat sebagian besar masyarakat sedang beristirahat, getaran yang mendadak datang membuat situasi menjadi kacau. Namun, setelah beberapa menit, kondisi berangsur tenang meskipun masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Dampak Kerusakan

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari, menyampaikan update terkait dampak gempa tersebut. Hingga Sabtu siang, tercatat sebanyak 9 rumah warga mengalami kerusakan dengan kategori ringan hingga sedang. Rata-rata kerusakan berupa retak pada dinding, genteng yang berjatuhan, hingga kerusakan pada bagian atap.

"Tadi malam sekitar pukul 21.55 WIB terjadi gempa di wilayah Kabupaten Tanggamus. Ada beberapa wilayah yang terdampak dan diantaranya beberapa rumah warga juga ada yang mengalami kerusakan," kata Yuni, Sabtu (27/9/2025).

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa jumlah kerusakan masih bisa bertambah seiring dengan proses pendataan yang dilakukan oleh aparat Polres Tanggamus bersama tim pemerintah daerah.

"Untuk total rumah yang mengalami kerusakan hingga kini terdata sebanyak 9 unit. Namun informasi masih terus dikumpulkan oleh Polres Tanggamus dan jajaran," lanjutnya.

Tindakan Darurat dan Posko Penanganan

Pasca gempa, aparat kepolisian bersama pemerintah daerah setempat langsung bergerak cepat dengan mendirikan sejumlah posko darurat di titik-titik yang terdampak. Posko ini digunakan sebagai pusat koordinasi evakuasi, pendataan kerusakan, dan bantuan kepada masyarakat.

"Hari ini tim berfokus pada proses evakuasi, rehabilitasi terhadap rumah-rumah warga yang terdampak. Untuk korban jiwa alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan," ungkap Yuni.

Selain itu, aparat juga menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh isu atau informasi hoaks yang kerap muncul usai terjadinya bencana alam. Masyarakat diminta selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG, Polda Lampung, maupun pemerintah daerah setempat.

Kesiapsiagaan Masyarakat

Gempa bumi di Tanggamus ini kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Lampung merupakan salah satu daerah yang berada pada jalur rawan gempa bumi, khususnya karena berdekatan dengan zona subduksi di perairan barat Sumatera. Meski gempa kali ini bersifat lokal dan tidak menimbulkan tsunami, kewaspadaan tetap menjadi hal utama.

Beberapa warga Semaka mengaku trauma dengan peristiwa tersebut. Mereka masih memilih tidur di luar rumah atau di tempat yang dianggap lebih aman karena khawatir ada gempa susulan. Aparat kepolisian dan perangkat desa berusaha memberikan pendampingan serta menenangkan warga dengan memastikan kondisi saat ini sudah kembali terkendali.

Koordinasi Lintas Sektor

Polda Lampung, Polres Tanggamus, BPBD, dan pemerintah daerah setempat terus berkoordinasi dalam melakukan penanganan pascagempa. Beberapa bantuan darurat, seperti logistik, tenda, serta tim medis, mulai didistribusikan untuk membantu warga terdampak.

Pemerintah daerah juga melakukan assessment cepat terhadap infrastruktur publik seperti sekolah, rumah ibadah, serta fasilitas kesehatan untuk memastikan keamanan dan kelayakan penggunaannya. Hingga berita ini diturunkan, tidak ditemukan kerusakan signifikan pada fasilitas umum, meskipun beberapa bangunan mengalami retakan ringan.

Himbauan Aparat

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari, mengingatkan warga untuk tetap waspada. Gempa susulan berpotensi terjadi meskipun dengan magnitudo yang lebih kecil. Ia meminta masyarakat untuk segera keluar rumah jika merasakan guncangan, serta mencari tempat yang terbuka untuk menghindari risiko tertimpa bangunan.

Selain itu, aparat juga menghimbau masyarakat untuk menyiapkan tas darurat yang berisi kebutuhan penting, seperti dokumen, obat-obatan, makanan, air minum, dan senter. Kesiapsiagaan semacam ini akan sangat membantu apabila sewaktu-waktu terjadi bencana serupa.

Apresiasi terhadap Kesiapsiagaan

Banyak pihak memberikan apresiasi terhadap langkah cepat aparat dan pemerintah daerah dalam merespons gempa ini. Kecepatan dalam mendirikan posko, melakukan evakuasi, serta memberikan bantuan menunjukkan sinergi yang baik antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat.

Kehadiran aparat di tengah masyarakat juga memberikan rasa aman tersendiri. Masyarakat merasa lebih tenang ketika aparat hadir langsung, baik dalam membantu evakuasi, maupun memberikan informasi yang jelas dan akurat terkait kondisi terbaru pascagempa.

Penutup

Gempa berkekuatan M 4,6 yang mengguncang Tanggamus menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan bencana di Provinsi Lampung. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerusakan sembilan rumah warga menjadi catatan penting bahwa mitigasi bencana harus selalu ditingkatkan.

Polda Lampung bersama seluruh elemen terkait telah bergerak cepat dalam melakukan rehabilitasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat. Sementara itu, himbauan agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan terus disampaikan kepada warga.

Kejadian ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran kolektif bahwa bencana bisa terjadi kapan saja. Dengan kesiapsiagaan yang baik, sinergi lintas sektor, serta kepedulian masyarakat, dampak dari bencana dapat diminimalisir dan masyarakat dapat bangkit lebih cepat pasca peristiwa.

Sumber: Humas Polda Lampung 


Redaksi Sumateranewstv. Com.