Festival Qosidah Bung Ton Ke-II Resmi Dibuka

Lampung Utara – Pada hari Sabtu, 20 September 2025, sekitar pukul 09.00 WIB hingga selesai, berlangsung kegiatan Festival Qosidah se-Kabupaten Lampung Utara yang dipusatkan di Lapangan Masjid Miftahul Jannah, Desa Mulang Maya, Kecamatan Kotabumi Selatan. Acara keagamaan dan kebudayaan Islam ini menjadi magnet bagi ratusan masyarakat yang antusias menghadiri kegiatan lomba tahunan tersebut.

Festival Qosidah kali ini merupakan penyelenggaraan Thropy Bergilir Bung Ton Ke-II. Kehadiran berbagai tokoh daerah dan pejabat penting membuat acara semakin meriah dan penuh khidmat. Tercatat hadir langsung Bupati Lampung Utara, Hi. Dr. Ir. Hamartoni Ahadis, M.Si, yang membuka acara secara resmi tanpa diwakili pihak lain. Selain itu, jajaran pejabat dari unsur TNI, Polri, pemerintahan daerah, tokoh masyarakat, hingga aparat desa turut serta memberikan dukungan penuh.

Tokoh dan Pejabat yang Hadir

Sejumlah tokoh penting hadir dalam festival ini, di antaranya:

  • Bupati Lampung Utara, Hi. Dr. Ir. Hamartoni Ahadis, M.Si
  • Kakimal Lampung, yang diwakili oleh Kasi Kapten Badra
  • Camat Kotabumi Selatan, Dedi Nurman, ST., MH.
  • Kapolsek Kotabumi Kota, Ipda M. Ghani Fikril Aziz, S.Tr.K.
  • Danramil 412-04/KTB, diwakili oleh Pelda Sulaiman Hadi
  • KUA Kotabumi Selatan, Ismail Rosadi, S.Ag.
  • Kepala Desa Mulang Maya, Alwan, SH.
  • Lurah Kota Alam, Heri Suherman, SE.
  • Ketua Masjid Miftahul Jannah, Drs. Rosidi Andri
  • Ketua Panitia, Izroni, S.Pd.
  • Koordinator Lapangan, Supangat, S.Ag beserta seluruh anggota panitia

Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan besar terhadap upaya pelestarian budaya Islam dan pengembangan generasi muda melalui kegiatan seni religi. Panitia pun menyebutkan bahwa jumlah jamaah yang hadir mencapai sekitar 500 orang, sementara jumlah peserta lomba tercatat sebanyak 37 peserta dari berbagai kecamatan di Lampung Utara.

Sambutan Bupati Lampung Utara

Bupati Lampung Utara, Hamartoni Ahadis, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga tradisi dan budaya Islam yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Lampung Utara. Ia mengucapkan terima kasih kepada panitia, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta seluruh pihak yang hadir dan terlibat dalam pelaksanaan Festival Qosidah Bung Ton Ke-II ini.

“Saya hadir langsung, tidak diwakili oleh istri atau pihak lain. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan seni budaya Islam yang memiliki nilai luhur dan mampu membina generasi penerus bangsa,” ucap Bupati Hamartoni dalam sambutannya.

Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga wadah untuk mempererat ukhuwah Islamiyah antar masyarakat di berbagai kecamatan di Lampung Utara. Dengan nada optimis, Bupati mengajak seluruh pihak untuk menjadikan festival ini sebagai momentum penguatan nilai keagamaan dan moral generasi muda.

Pernyataan Ketua Panitia Festival

Ketua Panitia, Izroni, S.Pd, dalam kesempatan yang sama menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya Festival Qosidah Bung Ton Ke-II dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah membina generasi muda agar lebih mencintai seni budaya Islam.

“Hari ini kami melaksanakan Festival Qosidah Bung Ton Ke-II se-Kabupaten Lampung Utara, yang dihadiri langsung oleh Bupati Hamartoni dan beliau sekaligus membuka acara ini. Harapan kami, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan semakin berkembang di masa mendatang. Tujuan utamanya untuk membina generasi muda dan penerus bangsa,” tutur Izroni kepada awak media.

Izroni menambahkan, festival ini akan berlangsung selama tiga hari, dengan berbagai kategori lomba qosidah yang melibatkan peserta dari kalangan remaja hingga dewasa. Hal ini diharapkan mampu melahirkan bakat-bakat baru dalam seni qosidah yang dapat membawa nama baik Lampung Utara di tingkat provinsi maupun nasional.

Festival Qosidah Sebagai Wadah Pelestarian Seni Islam

Seni qosidah merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya Islam yang sarat dengan nilai religius, dakwah, serta semangat kebersamaan. Dalam konteks masyarakat Lampung Utara, festival semacam ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai media dakwah yang efektif. Melalui syair-syair qosidah, pesan moral dan nilai-nilai agama dapat tersampaikan dengan indah dan mudah diterima oleh masyarakat.

Kegiatan festival ini juga menjadi ruang kebersamaan antar masyarakat dari berbagai kecamatan. Peserta yang berjumlah 37 kelompok berasal dari beragam latar belakang, namun disatukan oleh kecintaan terhadap seni dan budaya Islam. Hal ini membuktikan bahwa Festival Qosidah mampu menjadi pemersatu umat sekaligus penguat identitas budaya daerah.

Antusiasme Masyarakat dan Peserta

Sejak pagi hari, masyarakat sudah memadati Lapangan Masjid Miftahul Jannah. Jamaah yang hadir tidak hanya berasal dari Desa Mulang Maya, tetapi juga datang dari berbagai desa lain di Kabupaten Lampung Utara. Kehadiran sekitar 500 orang menjadi bukti bahwa festival ini benar-benar mendapat tempat di hati masyarakat.

Para peserta lomba pun tampil penuh semangat. Setiap grup menampilkan kreativitas mereka dalam menyanyikan syair-syair qosidah dengan iringan alat musik khas, seperti rebana. Penampilan peserta yang variatif mencerminkan kekayaan budaya Islam yang terus terjaga dan berkembang di daerah ini.

Dampak Positif Bagi Generasi Muda

Festival Qosidah Bung Ton Ke-II diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan tahunan, tetapi juga mampu memberikan dampak jangka panjang bagi generasi muda Lampung Utara. Dengan adanya wadah seperti ini, generasi muda dapat diarahkan pada kegiatan positif, menghindarkan mereka dari pengaruh negatif pergaulan, serta menanamkan kecintaan pada seni budaya Islami.

Selain itu, festival ini juga menjadi ajang silaturahmi antar masyarakat dan memperkuat rasa persaudaraan. Peserta dan penonton sama-sama merasakan kebersamaan, sehingga memperkokoh persatuan masyarakat di Lampung Utara.

Penutup

Festival Qosidah Bung Ton Ke-II yang berlangsung di Desa Mulang Maya, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara ini merupakan salah satu contoh nyata sinergi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan generasi muda dalam melestarikan seni budaya Islam. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, diharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Lampung Utara.

Acara yang akan berlangsung selama tiga hari ini menjadi momentum penting dalam memperkuat nilai keagamaan, mempererat silaturahmi, serta menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni qosidah. Semoga festival ini menjadi tradisi baik yang terus dilestarikan demi kemajuan Lampung Utara dan bangsa Indonesia.