DPRD Lampura Sambut Audiensi DPP KWIP, Bahas Pentingnya Sinergi di Era Informasi Cepat

Lampung Utara — Kamis, 19 September 2025 | Laporan: Redaksi SumateraNewsTV

DPRD Lampura Sambut Audiensi DPP KWIP, Bahas Pentingnya Sinergi di Era Informasi Cepat
DPRD Lampura Sambut Audiensi DPP KWIP, Bahas Pentingnya Sinergi di Era Informasi Cepat


Dewan Pengurus Pusat Komite Wartawan Indonesia Perjuangan (DPP KWIP) melakukan kunjungan audiensi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Utara pada Kamis, 19 September 2025. Pertemuan yang berlangsung hangat dan produktif itu membahas urgensi pembangunan sinergi informasi antara lembaga legislatif dan organisasi kewartawanan di tengah derasnya arus informasi digital. Audiensi dihadiri oleh Ketua Umum DPP KWIP Deferi Zan, Sekretaris Jenderal Fran Klin, Kepala Bidang Humas Anjori, serta para ketua bidang lain dan sejumlah anggota. Dari pihak DPRD Lampung Utara, audiensi disambut langsung oleh Ketua DPRD Yusrizal, S.T., didampingi Plt. Ketua Bidang Humas Heriyansyah dan sejumlah anggota dewan serta pejabat alat kelengkapan DPRD.

Latar Belakang Audiensi



Pertemuan ini dimotori oleh kesepahaman bersama bahwa era informasi yang bergerak cepat menuntut keterbukaan, responsivitas, serta koordinasi yang lebih baik antara media dan lembaga publik. DPP KWIP menilai bahwa wartawan dan DPRD memiliki peran strategis: media sebagai penyalur informasi publik yang cepat dan DPRD sebagai representasi rakyat yang membutuhkan komunikasi efektif untuk menyampaikan kebijakan, program, dan aspirasi warga. Audiensi menjadi wadah untuk membicarakan mekanisme pertukaran informasi yang jelas, etika komunikasi publik, dan tatacara pemberitaan yang konstruktif namun tetap kritis.

Dalam konteks Lampung Utara yang dikenal sebagai daerah dengan dinamika pembangunan dan beragam isu publik — mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga pengelolaan sumber daya alam — keterbukaan informasi menjadi kunci untuk mendorong partisipasi publik serta mencegah disinformasi. Oleh sebab itu, DPP KWIP menginisiasi dialog agar media dan DPRD dapat membangun protokol komunikasi yang saling menguntungkan dan bertanggung jawab.

Pesan Utama DPP KWIP



“Organisasi kewartawanan berfungsi sebagai corong publik yang dapat menjembatani informasi antara masyarakat dan lembaga negara. Sinergi yang sehat antara pers dan legislatif akan memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.” — Fran Klin, Sekretaris Jenderal DPP KWIP

Pada sesi paparan, Fran Klin menegaskan bahwa wartawan bukanlah lawan dari kekuasaan, melainkan mitra yang bertugas melakukan kontrol sosial. Namun peran kontrol tersebut hendaknya dilaksanakan dengan etika jurnalistik: verifikasi fakta, keberimbangan, serta memberi ruang klarifikasi kepada pihak yang diberitakan. Menurut Fran, hal ini akan mengurangi potensi konflik dan kesalahpahaman yang seringkali timbul akibat berita yang tidak lengkap atau bersifat sensasional.

Lebih jauh Fran menjelaskan, DPP KWIP berkomitmen mendukung pembangunan daerah melalui pemberitaan yang konstruktif. “Kita ingin media membantu menyampaikan capaian pembangunan, sekaligus mengangkat isu-isu penting yang menjadi perhatian publik. Tapi yang terpenting adalah membangun komunikasi dua arah: DPRD menyediakan akses informasi yang akurat, dan media menyampaikan dengan cara yang edukatif,” tambahnya.

Tanggapan DPRD Lampung Utara



Ketua DPRD Lampung Utara, Yusrizal, menyambut baik inisiatif audiensi tersebut. Menurutnya, keterlibatan media sangat vital dalam proses publikasi pembangunan daerah. Yusrizal menekankan bahwa DPRD membutuhkan mitra media yang profesional untuk menyampaikan program, kebijakan, dan hasil kerja legislatif kepada masyarakat luas.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan kawan-kawan DPP KWIP. Media berperan penting dalam memudahkan akses publik terhadap informasi pembangunan di segala sektor. Pemerintahan tidak hanya berjalan oleh eksekutif dan legislatif; keterlibatan media diperlukan untuk mencerdaskan publik dan memastikan kebijakan dapat dipahami,” — Yusrizal, S.T., Ketua DPRD Lampung Utara

Dalam pernyataannya, Yusrizal juga menyatakan keterbukaan DPRD untuk membangun mekanisme komunikasi yang jelas dengan media. Ia menyebutkan kemungkinan pembentukan meja informasi atau jadwal konferensi pers berkala sehingga informasi resmi dari DPRD dapat tersampaikan secara cepat dan akurat tanpa menunggu insiden tertentu.

Poin-Poin Utama yang Dibahas

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah poin penting berhasil dirangkum sebagai bahan tindak lanjut. Di antaranya:

  • Pembentukan Mekanisme Informasi Resmi: usulan jadwal konferensi pers berkala serta penunjukan kontak humas yang responsif untuk tiap komisi DPRD.
  • Protokol Klarifikasi dan Hak Jawab: kesepakatan agar berita yang menyentuh nama baik wakil rakyat atau kebijakan daerah diberikan ruang klarifikasi sebelum dipublikasikan, tanpa mengurangi fungsi kontrol pers.
  • Peningkatan Kapasitas Jurnalis Lokal: program pelatihan bersama mengenai peliputan pemerintahan daerah, data jurnalistik, dan etika pemberitaan.
  • Rencana Kerja Sama Teknis: kemungkinan integrasi portal informasi DPRD dengan kanal resmi media lokal untuk mengefektifkan penyebaran informasi publik.
  • Penguatan Etika Pemberitaan di Era Digital: penekanan pada verifikasi faktual, anti-hoaks, dan penanganan berita viral yang bisa berdampak luas pada stabilitas sosial.

Setiap poin tersebut disepakati untuk ditindaklanjuti dalam bentuk tim kerja bersama yang akan merumuskan pedoman teknis. DPP KWIP menawarkan dukungan fasilitas pelatihan dan akses jaringan media untuk memperkuat implementasi rencana kerja yang disepakati.

Manfaat Sinergi untuk Publik

Sinergi antara DPRD dan organisasi wartawan seperti DPP KWIP memberi beberapa manfaat nyata bagi publik. Pertama, keterbukaan informasi akan membuat masyarakat lebih paham terhadap tujuan kebijakan dan alokasi anggaran. Kedua, koordinasi yang baik mencegah misinformasi yang sering menjadi sumber kecemasan publik. Ketiga, sinergi ini memungkinkan pelibatan warga dalam proses pengawasan kebijakan publik melalui pemberitaan yang terstruktur dan berbasis data.

Dengan akses informasi yang lebih mudah dan akurat, warga dapat mengajukan aspirasi yang lebih tepat sasaran, sementara wakil rakyat mendapatkan masukan produktif yang dapat menjadi dasar perumusan kebijakan. Oleh karena itu, kedua pihak menyadari bahwa tujuan akhir dari sinergi ini adalah memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Isu Tantangan: Cepat vs Akurat

Salah satu tema sentral diskusi adalah ketegangan antara kecepatan penyajian berita dan kebutuhan akurasi. Di era media sosial, berita dapat tersebar dalam hitungan menit, namun tidak semuanya telah melalui proses verifikasi yang memadai. DPP KWIP menegaskan pentingnya pembangunan budaya kerja cepat tapi teliti: konfirmasi silang, pemeriksaan data, dan pemberian ruang sanggahan kepada pihak terkait.

DPRD juga mengakui tantangan tersebut. Beberapa anggota dewan menyampaikan pengalaman ketika informasi parsial beredar dan menimbulkan kegaduhan publik. Oleh karena itu, mereka mendukung upaya media untuk memperkuat etika peliputan serta membuka kanal komunikasi resmi sehingga klarifikasi dapat diberikan dengan cepat ketika diperlukan.

Rencana Program Bersama

Berdasarkan kesepakatan awal, beberapa program konkret diusulkan sebagai tindak lanjut audiensi:

  • Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) komunikasi publik DPRD — media, termasuk alur rilis, narasumber resmi, dan mekanisme konfirmasi.
  • Workshop triwulan tentang verifikasi data, literasi media, dan teknik wawancara untuk jurnalis lokal di Lampung Utara.
  • Pembuatan portal data terbuka sederhana yang memuat dokumen-dokumen publik DPRD seperti daftar hadir, risalah rapat, dan rancangan peraturan daerah yang sedang dibahas.
  • Pembentukan tim ad hoc untuk menangani isu sensitif agar penanganan berita sensasional dapat diminimalkan melalui koordinasi cepat antara DPRD dan media.

Program-program ini direncanakan dilaksanakan dalam tiga bulan ke depan, dimulai dari pertemuan teknis antara humas DPRD dan perwakilan DPP KWIP untuk menyusun SOP komunikasi dan kalender kerja bersama.

Peran DPP KWIP dalam Penguatan Jurnalisme Lokal

DPP KWIP menekankan perannya bukan hanya sebagai organisasi payung wartawan, tetapi juga sebagai fasilitator peningkatan kapasitas. Dalam beberapa tahun terakhir, DPP KWIP aktif menyelenggarakan pelatihan etika jurnalistik, verifikasi fakta, serta peliputan berbasis data untuk jurnalis di daerah. Dukungan ini dinilai penting mengingat banyak jurnalis lokal yang menghadapi keterbatasan sumber daya dan akses pelatihan profesional.

Salah satu program unggulan yang ditawarkan DPP KWIP adalah pelatihan “Data Reporting for Local Journalists” — modul yang mengajarkan dasar-dasar mengakses data publik, membaca dokumen anggaran, dan membuat laporan yang berbasis bukti. DPP KWIP menyatakan siap memfasilitasi pelatihan serupa di Lampung Utara bekerja sama dengan DPRD dan dinas terkait.

Respons dari Komunitas dan Publik

Sejumlah tokoh masyarakat serta akademisi lokal menyambut baik inisiatif audiensi ini. Mereka berpendapat bahwa keterbukaan dan sinergi informasi menjadi salah satu solusi untuk menekan konflik sosial dan meningkatkan partisipasi publik dalam proses pemerintahan.

Dr. Hadi, seorang pengamat kebijakan publik dari universitas setempat, menilai bahwa langkah formatif seperti penyusunan SOP komunikasi dan portal data dapat menjadi titik balik dalam membangun pemerintahan daerah yang lebih transparan. “Jika diimplementasikan secara serius, model kerja sama semacam ini bisa menjadi contoh bagi kabupaten lain,” ujarnya.

Catatan Penting dan Rekomendasi

Dari dialog yang berlangsung, beberapa rekomendasi praktis muncul dan patut menjadi perhatian kedua belah pihak:

  • Komitmen Tertulis: kedua pihak disarankan menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang memuat komitmen terhadap keterbukaan informasi dan standar pemberitaan yang disepakati.
  • Transparansi Anggaran: DPRD didorong menyediakan akses ke ringkasan anggaran publik yang mudah dipahami sehingga media dapat menjelaskan dampak kebijakan kepada masyarakat.
  • Pelibatan Masyarakat: program komunikasi tidak hanya antara DPRD dan media, tetapi juga melibatkan forum warga, LSM, dan akademisi agar perspektif publik lebih terserap.
  • Evaluasi Berkala: evaluasi kuartalan terhadap implementasi SOP dan efektivitas komunikasi agar perbaikan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Penutup: Harapan untuk Lampung Utara

Audiensi antara DPP KWIP dan DPRD Lampung Utara menjadi langkah awal yang penting dalam membangun hubungan kerja yang lebih baik antara media dan wakil rakyat. Tujuan akhirnya sederhana namun strategis: menghadirkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik sehingga proses pemerintahan menjadi lebih partisipatif dan responsif.

Kesepakatan untuk melanjutkan diskusi teknis dan menyusun kerangka kerja bersama menunjukkan niat baik dari kedua belah pihak. Masyarakat Lampung Utara kini menaruh harapan agar inisiatif ini dapat membawa perubahan nyata: dari sekadar pertukaran informasi, menjadi fondasi tata kelola publik yang lebih terbuka, akuntabel, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara Ketua DPRD Yusrizal, S.T., jajaran pimpinan DPRD, dan delegasi DPP KWIP. Foto bersama itu menjadi simbol awal dari komitmen kolaboratif yang diharapkan akan membuahkan program-program konkret demi kemajuan Lampung Utara.

Liputan SumateraNewsTV. Artikel ini disusun berdasarkan keterangan resmi peserta audiensi dan pernyataan narasumber yang hadir pada 19 September 2025.