Sumateranewstv. Com - *TRINUSA: 1000 Hari Perang Melawan Korupsi Demi Kedaulatan Bangsa*
Kajian Rumah Besar LSM Triga Nusantara Indonesia Sejarah tidak akan pernah diam terhadap pengkhianatan. Ia mencatat siapa yang melawan dan siapa yang menikmati hasil kejahatan. Dalam 1000 hari, di tengah kebekuan nurani dan ketakberdayaan rakyat terhadap praktik-praktik busuk yang merampas hak mereka, berdirilah sebuah gerakan anak bangsa yang menolak diam: LSM Triga Nusantara Indonesia — atau yang kita kenal sebagai Trinusa.
Kami bukan lahir dari ruang ber-AC di istana kekuasaan. Kami lahir dari keringat rakyat kecil, dari keresahan petani, pedagang pasar, guru di pelosok, nelayan di pesisir, dan buruh di pabrik-pabrik yang muak melihat negaranya dirampok siang bolong oleh segelintir elit serakah.
Kami bukan LSM yang hadir musiman menjelang pemilu. Kami adalah penjaga garis depan perlawanan terhadap korupsi, kolusi, dan nepotisme — musuh bersama yang hingga kini masih menyandera masa depan Indonesia.
*RUU Perampasan Aset: Jalan Terjal Menuju Keadilan*
Kami menyambut RUU Perampasan Aset bukan hanya sebagai aturan hukum, tetapi sebagai senjata konstitusional bagi negara untuk merampas kembali apa yang telah dirampas dari rakyat. Bagaimana mungkin seorang koruptor yang merugikan negara miliaran rupiah, hanya dijatuhi hukuman ringan dan tetap hidup mewah?
Tanpa undang-undang ini, korupsi akan terus menjadi investasi paling menguntungkan bagi para tikus berdasi. Trinusa dengan tegas mendukung penuh percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset, sebagai bagian dari misi luhur pengabdian terhadap Ibu Pertiwi.
*Pengabdian adalah Pengorbanan*
Kami sadar, melawan korupsi tidak menjadikan kami kaya. Justru banyak dari kami yang dipersekusi, diintimidasi, bahkan dikriminalisasi. Tapi pengabdian kepada negara bukan soal untung-rugi. Ini adalah tugas suci, karena cinta kepada bangsa tidak boleh kalah oleh rasa takut.
Pengabdian adalah ketika kami rela tidur di emperan kantor pemerintahan, hanya untuk menuntut keadilan bagi rakyat yang tak bersuara. Pengabdian adalah saat kami menyuarakan temuan penyimpangan dana desa, anggaran pendidikan, dan hibah kesehatan, meski nyawa menjadi taruhannya.
*1000 Hari Satu Tujuan: Indonesia Bersih*
Kini, di usia menjelang 1000 hari Trinusa, kami tidak akan berhenti. Kami akan terus hadir di tengah rakyat, mengedukasi, mengawal, dan melawan. Kami adalah suara mereka yang tak didengar. Kami adalah mata mereka yang dibutakan oleh sistem. Kami adalah tangan yang menggenggam erat cita-cita kemerdekaan sejati.
Negeri ini tidak butuh lebih banyak pejabat, tapi lebih banyak pejuang kebenaran. Negeri ini tidak kekurangan hukum, tapi kekurangan keberanian menegakkan hukum.
Bersama seluruh elemen masyarakat, Trinusa menyerukan kepada seluruh pemangku kebijakan: Segera sahkan RUU Perampasan Aset! Jangan beri ruang bagi koruptor untuk tertawa di atas penderitaan rakyat.
Karena jika negara kalah oleh korupsi, maka sesungguhnya bangsa ini telah kehilangan arah. Dan kami — Trinusa — tidak akan membiarkannya. (*/red)
